Yang Harus Diputuskan
Posted by zen | 19.22 Categories: Foto_Foto Renungan, Tips Islami_Berkehidupan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kisah Khutbah Iblis yang Sangat Menyentuh Hati Dalam Al-Quran
Posted by zen | 15.25 Categories: Bacaan Menarik, Hal Islami_Artikel, Kisah Islami_Renungan, Tips Islami_Beragama, Tips Islami_Berkehidupan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Iblis meminta kepada Allah agar ia diizinkan untuk menggoda manusia dan menyesatkan manusia dari jalan yang lurus. Sehingga nanti diakhirat ia memiliki teman untuk ditempatkan didalam neraka.
Di hari akhirat kelak, iblis akan berkhutbah kepada para pengikutnya. Bahkan khutbah iblis ini adalah khutbah yang paling menyentuh hati. Tidak ada khutbah yang menyentuh hati sebagaimana khutbah Iblis ini.
Lantas, bagaimana khutbah iblis di hari hari pembalasan nanti di depan para pengikutnya? Allah telah menunjukkannya kepada kita di dalam Alquran.
Ustadz Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja, seprti dilansir firanda.com mengatakan, Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
"Tatkala hari kiamat Iblis berdiri di atas sebuah mimbar dari api lalu berkhutbah seraya berkata, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya…" (Tafsiir At-Thobari 16/563)
Al-Haafizh Ibnu Katsiir rahimahullah berkata :
"Allah mengabarkan tentang khutbah yang disampaikan oleh Iblis kepada para pengikutnya, yaitu setelah Allah memutuskan/menghisab para hambaNya, lalu Allah memasukan kaum mukminin ke surga, dan Allah menempatkan orang-orang kafir ke dalam neraka jahannam. Maka Iblis pun tatkala itu berdiri dan berkhutbah kepada para pengikutnya agar semakin menambah kesedihan di atas kesedihan mereka, kerugian di atas kerugian, serta penyesalan di atas penyesalan…." (Tafsiir Al-Qur'an Al-'Adziim 4/489)
Khutbah tersebut disampaikan oleh Iblis kepada para pengikutnya pada saat yang sangat menegangkan. Tatkala mereka pertama kali dimasukkan ke dalam neraka jahannam. Tatkala mereka telah melihat api yang menyala-nyala yang siap membakar mereka…!!!
Khutbah tersebut…
Benar-benar masuk ke dalam hati para pengikut Iblis…,
Khutbah yang mengalirkan air mata mereka…
khutbah yang benar-benar telah menyadarkan mereka akan kesalahan-kesalahan mereka…
Khutbah yang menyadarkan mereka bahwasanya selama ini mereka hanya terpedaya oleh sang pemimpin…sang khotiib…Iblis la’natullah 'alaihi
Allah menyebutkan khutbah Iblis yang sangat menyentuh tersebut:
"Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepada kalian janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepada kalian tetapi aku menyalahinya.
Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadap kalian, melainkan (sekedar) aku menyeru kalian lalu kalian mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kalian mencerca aku akan tetapi cercalah diri kalian sendiri.
Aku sekali-kali tidak dapat menolong kalian dan kalian pun sekali-kali tidak dapat menolongku.
Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatan kalian yang mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih".
Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka" (QS Ibrahim : 22-23)
Demikianlah khutbah Iblis tersebut, setelah ia menggoda manusia, setelah menipu mereka, setelah menjerumuskan mereka dalam neraka.
Setelah tercapai cita-citanya, lalu Iblis pun berlepas diri dari para pengikutnya. Ia sama sekali tidak mau bertanggung jawab atas godaan-godaannya.
Bahkan ia sama sekali tidak mau disalahkan dan dicela, akan tetapi ia menyuruh mereka (para pengikutnya) untuk mencela diri mereka sendiri.
Bahkan ia mengaku sejak dulu kufur/ingkar terhadap kesyirikan yang dilakukan oleh pengikutnya.
Yang lebih menjadikan para pengikutnya tersentuh, Iblis menutup khutbahnya dengan menyatakan bahwa:
"Sesungguhnya orang-orang zalim mendapatkan siksaan yang pedih" Lalu Iblis menyebutkan tentang kenikmatan penduduk surga, yaitu orang-orang yang tidak mau menjadi pengikut Iblis…!!!
Sungguh kehinaan dan kesedihan yang tidak bisa terbayangkan dalam hati para penghuni neraka tatkala mendengar khutbah dari sang pemimpin…
Beruntunglah bagi yang membaca Alquran, karena didalamnya Allah telah memberitahu kita tentang apa yang akan iblis katakan di akhirat nanti.
Oleh sebab itu, marilah kita mendekatkan diri kepada Allah agar kita tidak terjebak dalam tipu daya iblis dan semoga Allah selalu melindungi kita dari hasutan iblis.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ini Jenis Babi Mangalitsa yang Perlu Diketahui Umat Islam!
Posted by zen | 21.07 Categories: Berita & Fakta Menarik, Hal Islami_Artikel, Hal Islami_Larangan, Kesehatan_Pencegahan, Tips Islami_Berkehidupan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Akibatnya, informasi itucukup meresahkan masyarakat, terutama bagi konsumen muslim. Berikut sedikit ulasan tentang mangalitsa. Menurut para ahli perhewanan IPB (12/2), Mangalitsa merupakan nama untuk satu spesis binatang, yaitu: Babi Berbulu seperti Biri-biri, atau dalam bahasa Hungaria dikenal dengan istilah Mangalica yang dikenal sebagai Hog kerinting rambut. Babi Mangalitsa merupakan babi jenis lain yang mempunyai bulu yang panjang, yaitu jenis “Lincolnshire Curly Coat of England”.
Sebelumnya Mangalitsaditernak untuk mendapatkan lemak babi. Mangalitsaadalah jenis babi yang paling populer di daerah Balkan,sehingga 1950 (terdapat 30.000 babi jenis ini di Hungary pada tahun 1943). Mangalitsa bukanlah spesies yang benar-benar baru. Ia dikembangkan di abad 19, sekitar tahun 1830, dari persilangan antara babi jenis Bakonyi dan Szalontai asal Hungaria dengan babi Sumadia asal Serbia. Persilangan itu menghasilkan babi yang aneh.
Jika biasanya babi tidak memiliki bulu, babi Mangalitsa ini memiliki bulu tebal seperti biri-biri. Sebagian Mangalitsa berbulu coklat kehitam-hitaman, namun ada pula yang berbulu putih. Kondisi berbulu seperti inilah yang sering mengindikasikan mangalitsa seperti biri-biri.
Pada 2006, Mangalitsa mulai diimpor ke Inggris. BBC mengakui, orang yang pertama kali melihat mereka pasti akan berpikir bahwa mereka adalah domba. Maraknya informasi tentang mangalitsa cukup membuat masyarakat muslim khawatir terhadap peredaran daging Mangalitsa. Namun di Indonesia, jenis babi ini belum ada. Mangalitsa merupakan species babi dengan harga yang sangat mahal. Mangalitsa mengandung lemak antara 65-70%, sehingga hanya diminati hanya oleh kalangan tertentu di Hungaria dan beberapa negara Eropa lainnya.
Peredaran daging hewan ternak di Indonesiadiawasi oleh pemerintah, dalam hal ini dilakukan oleh Kementerian Pertanian. Dalamketentuan pasal 36 UU RI Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Pemerintah berkewajiban untuk menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan pemasaran hewan atau ternak dan produk hewan di dalam negeri maupun ke luar negeri.
Disamping itu,produsen harus memenuhi ketentuan pencantuman label halal untuk setiap produk yang diperdagangkan di Indonesia, sebagaimana ketentuan pada pasal 2 PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Dengan ini,produsen daging tidak bisa serta merta mendistribusikan produksi daging mereka tanpa melalui izin dari Menteri Pertanian.
Saat diwawancana bimasislam, Kasubdit Produk Halal Direktur Urais dan Binsyar, Siti Aminah mengatakan, pengawasan masyarakat terhadap peredaran daging hewansangat penting. Ini menjadi faktor pendukung agar daging Mangalitsatidak benar-benar beredar di negeri kita. Kontrol masyarakat diperlukan dalam mengawasi pangan yang beredar, tegasnya.
Lebih lanjut, hal lain yang perlu diwaspadai adalah barang gunaan yang berbahan woll. Perlu ketelitian dan kehati-hatian konsumen muslim dalam memilih barang gunaan yang tidak mengandung unsur haram, tutupnya. (lady/foto:ilustasi)
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Pada intinya, Rasulullah Saw memohon kepada Allah agar dalam segala urusan yang dihadapinya, beliau diberi jalan penyelesaian yang baik dan diridhai oleh Allah. Jadi, permohonan ini tidak hanya beliau sampaikan ketika meninggalkan Makkah untuk berhijrah ke Madinah atau masuk ke kota Madinah untuk menegakkan tugas beliau menyebarkan risalah Islam saja, tetapi dalam semua urusan.
Berikut doa yang disampaikan oleh Rasulullah Saw,
“Wahai Tuhan, masukkanlah aku ke tempat masuk yang tepat dan keluarkanlah aku ke tempat masuk yang tepat dan keluarkanlah aku ke tempat keluar yang tepat; dan karuniakanlah kepadaku kekuatan penolong dari sisi-Mu.” (QS. Al-Isra (17) : 80)
Doa di atas memberikan pelajaran kepada kita bahwa dalam memecahkan segala masalah hendaklah kita selalu memohon petunjuk kepada Allah. Supaya jalan yang kita pilih benar-benar jalan yang diridhai Allah, sedangkan jalan yang kita tinggalkan tidak menyebabkan malapetaka bagi kita. Karena seringkali seseorang memilih penyelesaian tertentu dan meninggalkan cara lain, tetapi ternyata hanya menimbulkan malapetaka, bukan kebaikan seperti yang diharapkan. Hal semacam inilah yang tidak kita inginkan, sehingga kita perlu memohon kepada Allah dijauhkan dari pilihan-pilihan yang tidak benar ketika mengambil keputusan untuk menempuh suatu jalan dan meninggalkan jalan yang lain.
Doa di atas dapat digunakan tidak hanya untuk memohon petunjuk Allah dalam kasus-kasus konkret, tetapi dapat pula dalam urusan yang abstrak, seperti menghadapi suatu kasus atau suatu pekerjaan. []
Sumber : Doa dalam al-Quran dan penjelasannya/ Drs.M. Thalib/Irsyad Baitus Salam
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Syeikh Abd Mu'in Abu Zant Menghadap Allah SWT
Posted by zen | 15.34 Categories: Berita & Fakta Menarik
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ
Syaikh Abu Zant adalah salah seorang ulama besar dan aktivis dakwah di Yordania. Beliau juga beberapa kali terpilih menjadi anggota parlemen Yordania.
Ulama yang merupakan salah seorang pemimpin Ikhwanul Muslimin ini dilahirkan di kota Nablus, Palestina, pada tanggal 28 September 1937. Sejak masih berumur belasan tahun, Syaikh Abu Zant sudah menjadi pejuang kebebasan Masjidil Aqsha dan Palestina.
Sebagai ulama, Syaikh Abu Zant sudah mengelilingi seluruh Palestina untuk mengobarkan semangat perlawanan terhadap penjajah Yahudi, hingga bergabung dengan jamaah Ikhwanul Muslimin pada tahun 1952.
Jenazah Syaikh Abu Zant dishalatkan Ahad sore lalu (26/7), di Masjid Hayy Nizal. Masjid sesak dipenuhi orang yang menyalatinya hingga meluber ke jalan-jalan.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan posisi tertinggi bagi beliau di Jannah. Aamiin. (adibahasan/arrahmah.com)
TOPIK: HEADLINE, IKHWANUL MUSLIMIN, SYAIKH ABU ZANT
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tiga Amalan yang Mengalir Hingga Kiamat
Posted by zen | 00.31 Categories: Hal Islami_Anjuran, Hal Islami_Artikel, Tips Islami_Beragama, Tips Islami_Berkehidupan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Jika kita berbicara tentang amalan yang terus berlanjut hingga hari kiamat, maka kita tidak boleh lupa untuk mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim. Pada hadits tersebut diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa manusia yang meninggal maka akan putus semua pahala yang pernah ia perbuat tapi tidak dengan 3 hal. Hal-hal yang tidak bisa putus itu adalah amal jariah, doa dari anak-anak yang shaleh, serta ilmu yang berguna untuk masyarakat atau untuk anggota keluarga serta teman-teman yang ia tinggalkan ketika ia masih hidup.
Lewat hadits tersebut, diketahui bahwa ketika seseorang meninggal, putusnya pahala kebaikan dari orang itu juga terjadi tanpa pandang bulu siapa pangkat dia ketika masih hidup atau apa yang ia lakukan semasa hidupnya. Meski begitu, ternyata Allah SWT memberikan seseorang kesempatan untuk berbuat sesuatu yang akan membuatnya terus mendapatkan pahala bahkan setelah ia menjadi satu dengan tanah. Apa yang akan memberinya pahala di alam kubur bukan lagi apa yang yang akan ia perbuat mengingat ia tidak lagi bisa berbuat apa-apa, melainkan perbuatan yang pernah ia lakukan.
Salah satu dari amalan yang pahalanya akan terus mengalir hingga hari kiamat adalah amal jariyah. Hal ini disebabkan karena ketika kita menyisihkan uang untuk beramal jariyah, maka kita bisa membantu orang-orang yang kesusahan. Atau jika kita menggunakannya untuk berinfaq di sebuah masjid maka kita akan terus diingat sebagai orang yang membantu penegakan agama Allah di muka bumi, serta membantu orang lain untuk mendapatkan akses lebih mudah ke tempat beribadah.
Dari hadits yang disebutkan tadi, amal jariyah hanyalah satu dari tiga yang bisa terus-terusan memberi kita pahala bahkan di dunia yang berbeda. Sisanya adalah doa dari orang-orang yang shaleh dan ilmu yang bermanfaat. Demi mendapatkan amalan tanpa putus dari ketiga hal tersebut, maka kita bisa terus selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kondisi sekitar kita, bagi masyarakat yang hidup bersama kita. Contohnya adalah sebagai berikut:
- Mengajarkan ilmu-ilmu yang bisa digunakan oleh masyarakat
- Menanam pohon yang bisa memberi makan orang banyak, seperti misalnya buah yang boleh dipetik sesuka hati
- Membuat sumber mata air, agar orang-orang yang tinggal di sekitar kita tidak akan kehausan atau kesulitan mencari sumber air bersih.
- Membuat sistem irigasi sawah agar orang-orang lebih mudah bercocok tanam
- Membela tanah air
Bisa dilihat dari contoh-contoh yang tertulis di atas, bahwa sesungguhnya yang bisa membuat kita mendapat pahala terus menerus adalah dengan membantu orang lain, karena kita bisa didoakan dan terhitung sebagai amalan yang pahalanya akan terus mengalir hingga hari kiamat.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Doa Umar bin Khattab RA dan Gempa Bumi
Posted by zen | 15.13 Categories: Doa, Hal Islami_Anjuran, Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW, Kisah Islami_Renungan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
DOA KETIKA GEMPA BUMI
اللّهمّ انّي أسألك خيرها وخير مافيها وخير ماارسلت به واعوذ بك من شرّها وشرّمافيها وشرّماارسلت به
ALLOHUMMA INNI AS’ALU KHOIROHA WA KHOIROMA FIHA WA KHOIRO MA ARSALTA BIHI, A’UDZUBIKA MIN SYARRIHA WASYARRIMA FIHA WA SYARRI MA ARSALTA BIH.
Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya aku memohon kehadirat-Mu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang didalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan atas apa yang terjadi, dan keburukan atas apa yang terjadi didalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepada-Mu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.”
Sebuah kisah, suatu kali di Madinah terjadi gempa bumi. Rasulullah SAW lalu meletakkan kedua tangannya di atas tanah dan berkata, "Tenanglah … belum datang saatnya bagimu.'' Lalu, Nabi SAW menoleh ke arah para sahabat dan berkata, "Sesungguhnya Rabb kalian menegur kalian, maka jawablah (berbuatlah supaya Allah ridha kepada kalian)!"Sepertinya, Umar bin Khattab RA mengingat kejadian itu. Ketika terjadi gempa pada masa kekhalifahannya, ia berkata kepada penduduk Madinah, "Wahai Manusia, apa ini? Alangkah cepatnya apa yang kalian kerjakan (dari maksiat kepada Allah)? Andai kata gempa ini kembali terjadi, aku tak akan bersama kalian lagi"
Seorang dengan ketajaman mata bashirah seperti Umar bin Khattab bisa, merasakan bahwa kemaksiatan yang dilakukan oleh para penduduk Madinah, sepeninggal Rasulullah dan Abu Bakar As-Shiddiq telah mengundang bencana.
Umar pun mengingatkan kaum Muslimin agar menjauhi maksiat dan segera kembali kepada Allah. Ia bahkan mengancam akan meninggalkan mereka jika terjadi gempa kembali. Sesungguhnya bencana merupakan ayat-ayat Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya, jika manusia tak lagi mau peduli terhadap ayat-ayat Allah.
A. Imam Ibnul Qoyyim dalam kitab Al-Jawab Al-Kafy mengungkapkan, "Dan terkadang Allah menggetarkan bumi dengan guncangan yang dahsyat, menimbulkan rasa takut, khusyuk, rasa ingin kembali dan tunduk kepada Allah, serta meninggalkan kemaksiatan dan penyesalan atas kekeliruan manusia. Di kalangan Salaf, jika terjadi gempa bumi mereka berkata, 'Sesungguhnya Tuhan sedang menegur kalian'.''
Khalifah Umar bin Abdul Aziz juga tak tinggal diam saat terjadi gempa bumi pada masa kepemimpinannya. Ia segera mengirim surat kepada seluruh wali negeri, Amma ba'du, sesungguhnya gempa ini adalah teguran Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan saya telah memerintahkan kepada seluruh negeri untuk keluar pada hari tertentu, maka barangsiapa yang memiliki harta hendaklah bersedekah dengannya."
"Allah berfirman, 'Sungguh beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan tobat ataupun zakat). Lalu, dia mengingat nama Tuhannya, lalu ia sembahyang." (QS Al-A'laa [87]:14-15). Lalu katakanlah apa yang diucapkan Adam AS (saat terusir dari surga), 'Ya Rabb kami, sesungguhnya kami menzalimi diri kami dan jika Engkau tak jua ampuni dan menyayangi kami, niscaya kami menjadi orang-orang yang merugi."
"Dan katakan (pula) apa yang dikatakan Nuh AS, 'Jika Engkau tak mengampuniku dan merahmatiku, aku sungguh orang yang merugi'. Dan katakanlah doa Yunus AS, 'La ilaha illa anta, Subhanaka, Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, inni kuntu minnadzolimiin sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim'."
Jika saja kedua Umar ada bersama kita, mereka tentu akan marah dan menegur dengan keras, karena rentetan "teguran" Allah itu tidak kita hiraukan bahkan cenderung diabaikan.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Segala sesuatu adalah kembali kepada Allah sang Pemilik.
Dan dalam firman-Nya yang lain Allah menegaskan bahwa apapun yang terjadi di alam semesta ini adalah sesuatu yang telah ditakdirkan oleh-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Nya sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Qs. Al Hadid : 22)
Allah Ta’ala juga berfirman,
مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin ALLAH.” (QS. At Taghobun: 11)
أَوَلاَ يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَّرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لاَ يَتُوبُونَ وَلاَ هُمْ يَذَّكَّرُونَ
“Dan tidaklah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran.” (Qs. At Taubah : 126)
Saudaraku fillah, Sebelum masa tangguh itu berakhir ... Sebelum Allah menegur kita lebih keras, inilah saatnya kita menjawab teguran-Nya. Labbaika Ya Allah,.. kami datang kembali kepada-Mu. Wallahu a'lam bishawab.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Gempa Bumi Zaman Rasulullah SAW dan Sahabat
Posted by zen | 14.56 Categories: Bacaan Menarik, Hal Islami_Artikel, Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Apakah kalian tahu Rasulullah pernah berada di atas Gunung Tsabir di Mekah. Bersama beliau; Abu Bakar, Umar dan saya. Tiba-tiba gunung berguncang hingga bebatuannya berjatuhan. Maka Rasulullah menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Tsabir! Yang ada di atasmu tidak lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang Syahid.”
Kedua, hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, dia berkata:
“Nabi naik ke Uhud bersamanya Abu Bakar, Umar dan Utsman. Tiba-tiba gunung berguncang. Maka Nabi menghentakkan kakinya dan berkata: Tenanglah Uhud! Yang ada di atasmu tiada lain kecuali Nabi, Shiddiq dan dua orang syahid.”
Di antara pelajaran besar dalam dua riwayat di atas bahwa ternyata gunung tidak layak berguncang saat ada 4 manusia terbaik ada di atasnya. Nabi harus menghentakkan kaki dan mengeluarkan perintah kepada gunung untuk menghentikan guncangan tersebut.
Di sinilah pelajaran besarnya bagi kita sebagai analisa pertama tentang gempa. Bahwa keberadaan orang-orang shaleh di sebuah masyarakat membuat bumi tidak layak berguncang. Kriteria keshalehan sangat spesifik disebutkan dalam riwayat tersebut. Untuk kita, hanya tinggal dua pilihan mengingat sudah tidak ada lagi nabi. Yaitu: Shiddiq. Kriteria utama Abu Bakar adalah beriman tanpa ada rasa keraguan sedikit pun. Dan Syahid. Mereka yang meninggal fi sabilillah.
Jika manusia dengan dua kriteria itu masih banyak yang hidup di atas bumi, maka bumi tidak layak gempa. Sebaliknya, gempa terjadi manakala bumi telah sepi dari keberadaan orang-orang dengan keimanan tanpa ada kabut keraguan dan orang-orang yang meninggal fi sabilillah.
Dalam riwayat mursal yang disebutkan oleh Ibnu Abid Dun-ya, setelah Rasulullah menenangkan guncangan beliau berkata kepada para shahabat,
“Sesungguhnya Tuhan kalian sedang menegur kalian, maka ambillah pelajaran!”
Gempa di Mata Umar bin Khattab radhiallahu anhu
Gempa juga tercatat pernah terjadi di Masa kekhilafahan Umar, sebagaimana yang disampaikan dalam riwayat Ibnu Abid Dun-ya dalam Manaqib Umar. Madinah sebagai pusat pemerintahan kembali berguncang. Umar menempelkan tangannya ke tanah dan berkata kepada bumi, “Ada apa denganmu?” Dan inilah pernyataan sang pemimpin tertinggi negeri muslim itu kepada masyarakat pasca gempa,
“Wahai masyarakat, tidaklah gempa ini terjadi kecuali karena ada sesuatu yang kalian lakukan. Alangkah cepatnya kalian melakukan dosa. Demi yang jiwaku ada di tangan-Nya, jika terjadi gempa susulan, aku tidak akan mau tinggal bersama kalian selamanya!”
Kembali, generasi terbaik itu mengajarkan ilmu mulia bahwa gempa terjadi karena dosa yang dilakukan oleh masyarakat. Umar dengan tegas menyatakan itu. Lebih tegas lagi saat dia bersumpah bahwa jika terjadi gempa susulan, Umar akan meninggalkan Madinah. Karena itu artinya dosa kembali dikerjakan dan tidak kunjung ditaubati.
Gempa di Mata Ka’ab bin Malik radhiallahu anhu
Shahabat Ka’ab bin Malik mempunyai pendapat yang mirip dengan Umar bin Khattabh. Inilah pernyataan lengkapnya tentang gempa,
“Tidaklah bumi berguncang kecuali karena ada maksiat-maksiat yang dilakukan di atasnya. Bumi gemetar karena takut Rab nya azza wajalla melihatnya.”
Ka’ab menyebut bahwa guncangan bumi adalah bentuk gemetarannya bumi karena takut kepada Allah yang Maha Melihat kemaksiatan dilakukan di atas bumi-Nya.
Gempa di Mata Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu anha
Inilah pelajaran yang diberikan oleh guru besar para shahabat dan tabi’in sepeninggal Nabi selama 47 tahun; Aisyah istri Nabi, seperti yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim dalam kitabnya al-Jawabul Kafi.
Suatu saat Anas bin Malik bersama seseorang lainnya mendatangi Aisyah. Orang yang bersama Anas itu bertanya kepada Aisyah: Wahai Ummul Mukminin jelaskan kepadaku tentang gempa.
Aisyah menjelaskan,
“Jika mereka telah menghalalkan zina, meminum khamar dan memainkan musik. Allah azza wajalla murka di langit-Nya dan berfirman kepada bumi: guncanglah mereka. Jika mereka taubat dan meninggalkan (dosa), atau jika tidak, Dia akan menghancurkan mereka
Orang itu bertanya kembali: Wahai Ummul Mukminin, apakah itu adzab bagi mereka?
Aisyah menjawab, “Nasehat dan rahmat bagi mukminin. Adzab dan kemurkaan bagi kafirin.”
Anas berkata: Tidak ada perkataan setelah perkataan Rasul yang paling mendatangkan kegembiraan bagiku melainkan perkataan ini.
Sangat gamblang dan jelas penjelasan Ummul Mukminin Aisyah tentang penyebab spiritual gempa. Tiga dosa yang semuanya marak di zaman kita ini. Khusus untuk dosa yang pertama, Aisyah menggunakan kata istabahu yang artinya masyarakat telah menganggap zina itu mubah [perkare biase]. Zina tidak hanya dilakukan, tetapi telah dianggap mubah. Dari ucapan, tindakan, kebijakan sebuah masyarakat bisa dibaca bahwa mereka yang telah meremehkan dosa zina, memang layak dihukum dengan gempa.
Inilah Kesimpulannya.
Dari semua pernyataan hamba-hamba terbaik Allah di muka bumi ini tentang gempa, ternyata penyebab spiritual gempa adalah sebagai berikut:
1. Sedikitnya orang-orang shiddiq [jujur dan amanah ] dan syahid yang tinggal di atas muka bumi
2. Masyarakat telah menghalalkan zina
3. Masyarakat telah mengkonsumsi khamar (narkoba)
4. Masyarakat telah memainkan muzik tanpa memikirkan larangan Allah
Dan Inilah 4 Solusi dari Khalifah Adil.
Umar bin Abdul Aziz yang memerintah tahun 99 H – 101 H dengan prestasi fantastik dalam memakmurkan masyarakatnya hanya dalam 29 itu memberikan solusi terhadap gempa. Hal ini berawal dari gempa yang terjadi di zaman pemerintahannya. Selepas gempa mengguncang, Umar bin Abdul Aziz segera menulis surat instruksi kepada semua jajaran pejabatnya di seluruh negeri kekuasaannya. Dan inilah instruksinya,
“Gempa ini adalah sesuatu yang Allah azza wajalla gunakan untuk menegur hamba-hamba-Nya. Saya telah menulis perintah ke seluruh wilayah agar mereka keluar pada hari yang telah ditentukan pada bulan yang telah ditentukan, siapa yang mempunyai sesuatu maka bershadaqahlah karena Allah berfirman,
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman),
dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia shalat. (Qs. Al-A’la: 14-15)
Dan katakanlah sebagaimana Adam berkata,
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Qs. Al-A’raf: 23)
Dan katakanlah sebagaimana Nuh berkata,
“Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi.” (Qs. Hud: 47)
Dan katakanlah sebagaimana Yunus berkata,
“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (Qs. Al-Anbiya’: 87)
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kehebatan Dibalik Puasa Senin-Kamis
Posted by zen | 20.36 Categories: Bacaan Menarik, Hal Islami_Anjuran, Hal Islami_Artikel
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
niat puasa senin-kamis
Dahsyatnya Puasa Senin Kamis.
Siapa sih yang tidak ingin awet muda, bebas penyakit, sekaligus selamat dunia akhirat ?
Kalau kita ingin mendapatkan semua itu, cobalah berpuasa Senin-Kamis secara teratur. Kebanyakan dari kita tentunya pernah mendengar puasa Senin Kamis sebagai puasa sunnah di dalam Islam. Namun, berapa yang benar-benar berusaha merutinkan puasa tersebut? Kalau hari itu kebetulan ada acara pengajian dan makan-makan, bukannya lebih enak makan-makan ketimbang puasa sunnah? Kalau pagi itu kebetulan tidak sempat sahur, bukannya lebih nyaman absen puasa dulu ? Bagaimanapun, puasa Senin Kamis itu hanyalah ‘sunnah’ bukan?
Tak banyak dari kita yang tahu benar hikmah puasa Senin Kamis dari segi spiritual, kesehatan dan keutamaannya di hadapan Allah. Karena itu, dalam rubrik tadzkirah IMSIS kali ini, ada baiknya kita mengupas hikmah puasa Senin Kamis supaya kita lebih semangat menjalaninya. Alasan utama mengapa puasa Senin Kamis disunahkan dalam Islam ialah karena Rasulullah sering berpuasa di kedua hari tersebut.
Tapi, apa keutamaan Senin dan Kamis ?
Sehubungan dengan hal ini ada 2 hadis dari Rasulullah yg berkenaan dengan pemilihan hari Senin dan Kamis.
Yang pertama,
dalam Hadist Riwayat Ahmad disebutkan bahwa Rasulullah mengatakan bahwa semua amal dibentangkan di hari Senin dan Kamis. Karena itu, sebagai orang beriman, sungguhlah baik bila pada saat malaikat melaporkan amalan kita itu kita tengah berpuasa.
Yang kedua,
hari Senin Kamis adalah hari istimewa karena pada hari itulah Rasulullah dilahirkan, menjadi rasul dan mendapat wahyu (HR Muslim).
Jadi terlihat disini bahwa hari Senin dan Kamis adalah hari istimewa dari sisi religius. Dari sisi logika, bisa dilihat bahwa hari Senin dan Kamis membagi satu ‘minggu’ menjadi dua bagian yang hampir sama rata. Jadi kentara sekali bahwa puasa Senin Kamis mempunyai fungsi maintenance atau pemeliharaan. Analoginya mungkin sama dengan pembagian waktu minum obat kala kita sakit. Tentu kita ingat, kala kita sakit, kita sering disuruh minum obat 2x sehari, yaitu 1x di pagi hari dan 1x di malam hari.
Kalau dilihat, waktu2 dimana kita disuruh minum obat 2x tersebut membagi kurang lebih hari itu menjadi 3 bagian yang sama. Hal ini berlaku juga dengan Senin dan Kamis yang membagi satu minggu menjadi dua bagian. Dengan berpuasa di hari Senin dan Kamis, secara tidak langsung kita melakukan maintenance untuk diri kita secara rutin baik dari segi spiritual maupun jasmani. Lalu, apakah keutamaan puasa yang berkelanjutan seperti puasa Senin Kamis ini ?
Keutamaan yang pertama ialah
karena puasa Senin Kamis melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa. Kalau ada latihan efektif untuk ‘anger management’ atau latihan kesabaran, maka itulah puasa. Karena itu, cocoklah jika dikatakan bahwa puasa adalah zakat jiwa, dimana pada saat puasa, kita membuang perangai buruk. Sehingga sesudah puasa, emosi dan spiritual kita menjadi lebih bersih.
”Segala sesuatu itu ada zakatnya,sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separo kesabaran”.(HR. Ibnu Majah).
Dengan menghilangnya perangai buruk kita, minimal seminggu dua kali, maka bisa juga dikatakan bahwa ”Puasa adalah benteng yg membentengi seseorang dari api neraka yg membara”.(HR.Ahmad dan Baihaqi).
Keutamaan yang kedua ialah
karena puasa Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah karena selain kita tidak lagi dalam posisi keenakan, orang yang berpuasa juga cenderung ingin beribadah ekstra. Disamping itu, puasa bisa melembutkan hati. Ini karena dengan puasa, kita cenderung lebih berempati dengan orang-orang yang lebih tidak beruntung dibanding kita.
Karena itu, puasa bisa menjadikan kita lebih dekat dengan Allah dan lebih bertakwa. Tidaklah salah kalau dalam Quran disebutkan bahwa puasa diperintahkan pada kita dan orang2 sebelum kita supaya kita menjadi orang yang bertakwa (Al Baqarah 183).
Selain dari keuntungan dari segi emosional spiritual seperti yang dijelaskan diatas, puasa juga memiliki keutamaan dari segi kesehatan. Sudah bukan rahasia lagi bahwa saat ini sudah ada banyak riset yang menyimpulkan bahwa puasa yang teratur itu baik untuk kesehatan. Manfaat kesehatan dari puasa yang paling populer adalah puasa bisa dibilang sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit. Lihat saja masyarakat di negara makmur yang mana makanan berlimpah. Selain tingkat obesitas tinggi, masyarakat negara-negara tersebut banyak yang mengidap diabetes dan jantung yang notabene sering dijuluki sebagai penyakit orang kaya.
Dengan puasa Senin Kamis, paling tidak, dalam dua kali seminggu, kita membatasi kalori yang masuk dalam tubuh kita. Manfaat lain dari puasa ditinjau dari segi kesehatan yang juga banyak dipopulerkan adalah fungsi pembersihan dan penyembuhan. Dengan istirahatnya sistem pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas. Inilah sebabnya mengapa orang yang sakit atau binatang yang terluka suka menolak makan. Andaikata kita tidak sedang sakit pun, polisi imunitas bekerja keras saat kita puasa. Jika polisi-polisi ini mendeteksi hal-hal yang kira-kira nanti bisa membuat kita sakit atau hal-hal abnormal, seperti tumbuhnya kista atau tumor, maka pada hari kita puasa, mereka bisa memberantasnya.
Sistem detoksifikasi tubuh juga bekerja lebih lancar jika kita tidak menerima asupan lagi. Disini, mungkin kita bisa membayangkan sistem pembersihan tubuh kita seperti pegawai yang kewalahan mengerjakan tugasnya kalau tugas datang bertubi2. Akibatnya, fungsi pembersihan tubuh tidak terkerjakan dengan maksimal dan sangat mungkin luput mengeliminasi beberapa zat-zat yang kurang baik untuk tubuh kita. Dengan berhentinya asupan, maka tugas dari sistem pembersihan tubuh kita menjadi lebih manageable sehingga kinerjanya menjadi lebih maksimal. Sistem peremajaan juga bekerja dengan maksimal saat kita puasa karena Allah mendesain tubuh kita untuk mengeluarkan hormon yang erat kaitannya dengan anti-aging kala kita puasa.
Karena itu tidaklah mengherankan jika pada suatu eksperimen ditemukan bahwa cacing yang berpuasa bisa hidup 19 generasi lebih lama dibanding cacing yang tidak berpuasa. Kalau ada obat anti aging yang ampuh, itulah puasa. Bisa jadi puasa Senin Kamis secara teratur nantinya menjadikan kita awet muda dan bebas penyakit di hari tua. Lalu bagaimana dengan orang yang sering mengeluhkan tidak bisa bekerja karena kelaparan dan lemas pada saat puasa seperti yg terlihat jelas di Indonesia dimana kinerja orang menjadi turun saat puasa? Jika hal ini terjadi, bisa jadi kelaparan itu terjadi karena kita tidak bekerja dengan baik atau kurang konsentrasi. Yang jelas, puasa tidak mempunyai pengaruh buruk terhadap otak dan daya pikir kita. Malahan, sudah ada penelitian yang membuktikan bahwa puasa malah meningkatkan daya pikir kita. Masih banyak lagi manfaat kesehatan dari puasa,misalnya puasa bisa menghindari atau mengurangi diabetes dan penyakit vascular seperti jantung.
Yang jelas, kala Sang Pencipta kita mewajibkan kita puasa minimum setahun sekali selama Ramadhan, Dia tahu bahwa puasa itu baik bagi kita. Bayangkan dahsyatnya puasa kala kita bisa merutinkannya seminggu dua kali seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah. Walaupun begitu, perlu diingat dan digarisbawahi bahwa semua amal tergantung niat. Jika niat puasa kita hanyalah dari segi kesehatan, maka itulah yang kita dapat. Namun kala niat puasa kita adalah dalam rangka meningkatkan kualitas spiritualitas kita dan mendekatkan diri pada Allah maka tidak hanya kita mendapat fisik yang prima, namun juga ridho Allah dan keselamatan dunia akhirat. Sebagai muslim, ridha Allah terletak di atas segala-galanya. Allah sangat menyukai orang yang berpuasa karena Allah, sehingga Allah menjanjikan gerbang khusus di surga bagi yang gemar berpuasa, yaitu Ar-Rayyan (H.R Muslim).
Maka dari itu, marilah kita galakkan dan rutinkan puasa-puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis dalam rangka meraih ridha Allah dan salah satu cara untuk meraih jannahNya. Insya Allah dengan puasa yang rutin, kita tidak hanya mendapat balasan di akhirat nanti, tetapi kita juga mendapat keuntungan di dunia berupa kesehatan yang prima dan daya pikir yang jernih.
Sumber: Fanpage Renungan N Kisah Inspiratif
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Langganan:
Postingan (Atom)