Share Me!

>
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Merdeka.com - Kepolisian Kota Kawasaki, Jepang, hari ini, Jumat (27/2), menangkap tiga remaja atas tuduhan pembunuhan. Para tersangka diduga kuat terlibat pembunuhan Ryota Uemura (13 tahun), pelajar kelas 1 SMP yang ditemukan tewas dengan leher nyaris terpenggal di pinggir Sungai Tama.

Dua tersangka masih di bawah umur. Sedangkan otak pembunuhan ini adalah pemuda 18 tahun. Tersangka utama menolak semua tuduhan di hadapan penyidik kepolisian seperti dilansir the Japan Times.

Jasad Uemura ditemukan pada 20 Februari lalu. Ada beberapa sayatan pisau di lehernya, yang menunjukkan perbuatan keji itu dilakukan beberapa kali. Tim forensik menduga, pelaku sejak awal berniat memenggal korban tapi gagal.

Majalah Shukan Shinco menemukan fakta lain. Polisi sudah memiliki alat bukti kuat bahwa tiga remaja yang ditangkap memang pembunuh Uemura. Dalam melakukan aksi biadab itu, mereka terinspirasi video pemenggalan sandera oleh Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

"Penyidik menduga para pelaku menonton video pemenggalan itu di Internet, lalu mereka berusaha menirunya," ujar seorang sumber di kepolisian.

Tiga remaja yang lebih tua dari Uemura itu diincar sejak kasus pembunuhan ini menghebohkan publik Jepang. Saksi mengatakan, Uemura pernah curhat kerap disiksa pelajar SMA.

"Dia merasa bisa terbunuh kapan saja," kata salah satu temannya di sekolah.

Adanya kemungkinan kaitan kasus ini dengan ISIS menghebohkan Jepang, negara yang memiliki tingkat kriminalitas rendah. Kelompok khilafah itu belum lama membunuh dua warga negara Jepang, yakni wartawan Kenji Goto dan pengusaha Haruna Yukawa.


Pertengahan Februari 2015, murid SMP di Tokyo tertangkap tangan saat sedang menyiksa dan mencoba menyembelih seekor kambing.

Dilaporkan situs FNN News, bocah tersebut menyusup ke salah satu SD saat dini hari. Berbekal linggis dan gergaji, dia mendobrak kandang peliharaan sekolah dan memilih si kambing sebagai korban.

Aksinya terhenti di tengah jalan ketika seorang polisi yang sedang patroli memergoki. Mendengar suara si kambing yang terdengar kesakitan dari kejauhan, petugas tersebut langsung mendatangi lokasi.

Dalam waktu singkat, bocah tersebut langsung diamankan di kantor polisi. Setelah diinterogasi, dia mengaku terinspirasi video ISIS yang mereka saksikan lewat komputer rumah dan upaya 'pembunuhan' si kambing merupakan latihan sebelum membunuh manusia yang sebenarnya.


"Saya ingin membunuh seseorang, tak peduli siapa, setelah menyaksikan video ISIS," katanya seperti dikutip Daily Mail.

Perkara ini dilimpahkan ke pengadilan anak-anak Tokyo dengan tuduhan memasuki properti tanpa izin. Hingga saat ini proses penyelidikan masih berlangsung. Untungnya, tak ada korban jiwa dalam kasus ini. Si kambing pun masih sehat walafiat, meskipun sempat mengalami luka ringan.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Click: SOURCE 1 | SOURCE 2

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


‘Abdullah bin Mubarrok sudah berniat akan pergi haji tahun depan. Oleh karena itu, dia menabung dari sekarang. Menjelang musim haji tiba, dia pergi ke pasar dengan membawa uang 500 dinar untuk membeli unta. Sayang, uang sebanyak itu tidak cukup untuk membeli seekor unta. Maka, dia pulang lagi ke rumah.
Di tengah perjalanan pulang, ‘Abdullah bin Mubarrok melihat ada seorang wanita sedang membersihkan bulu ayam di tempat sampah.

‘Abdullah bin Mubarrok tertarik dan mendekati wanita itu. Ketika tahu bahwa ada orang yang mendekatinya, wanita itu membelakangi ‘Abdullah bin Mubarrok. ‘Abdullah semakin tertarik dan ingin tahu. Dia terperanjat. Ternyata wanita itu sedang membersihkan bangkai ayam.

Itu di ketahui dari tidak ada bekas potongan di leher ayam. Hatinya miris. ‘Abdullah bin Mubarrok bertanya setelah mengucap salam.

“Wahai ibu, untuk apa ibu membersihkan bangkai ayam ini?”

“Untuk di makan.” Jawab wanita itu tanpa menoleh.

“Bukankah ibu tahu, Allah mengharamkan kita memakan bangkai ayam.”

“Bangkai ayam ini memang haram bagi tuan, tetapi tidak untukku dan anak-anakku,” jawab si wanita sambil terus membersihkan bangkai ayam itu.

“Memang apa sebabnya?” ‘Abdullah bin Mubarrok semakin penasaran.

“Jangan campuri urusanku, pergilah menjauh dariku,”jawab wanita itu dengan nada tidak senang.

“Demi Allah, aku tidak akan pergi dari tempat ini sebelum aku tahu masalahmu!. Katakanlah wahai ibu,” ‘Abdullah bin Mubarrok berharap.

“Baiklah, karena kau telah meminta dengan nama Allah, aku beritahu masalahku. Ketahuilah tuan, aku dan anak-anakku sudah tiga hari tidak makan kecuali minum sedikit. Suamiku gugur di jalan Allah, dan dia tidak meninggalkan warisan yang bisa di jual untuk menyambung hidup anak-anaknya yang yatim sekarang. Sedangkan, untuk meminta-minta aku malu. Aku mencari makanan kesana kemari, tapi tidak aku dapatkan kecuali bangkai ayam ini,” jawab wanita itu panjang lebar.

Hati ‘Abdullah tergetar hebat. Air matanya mengalir deras membasahi pipinya. Pandangannya menjadi kabur dan seluruh persendianya menjadi terasa lemas. Dia benar-benar merasa sangat berdosa jika membiarkan wanita itu dan anak-anaknya memakan bangkai ayam. Lalu, sambil menunduk, dia berkata dalam hati. “Wahai ibnu Mubarrok, haji apakah yang lebih mabrur dari pada menolong ibu ini dan anak-anaknya?”

Dan tanpa berpikir lagi. ‘Abdullah bin Mubarrok menyerahkan semua uang yang akan di gunakannya untuk membeli unta pengangkut bekal hajinya nanti.

“Wahai ibu, mulai detik ini, bangkai ayam itu haram bagimu dan anak-anakmu! Ambilah ini, dan segeralah beri makan anak-anakmu.”

Wanita itu gembira sekali. Sambil menerima pemberian ‘Abdullah bin Mubarrok, dia berkata, “semoga Allah merahmatimu”

Lalu wanita itu pergi meninggalkan Mubarrok, yang denga ikhlas pulang ke rumah. Terkubur keinginannya untuk pergi hari.

Ketika musim haji sudah selesai, ‘Abdullah bin Mubarrok menyambut rombongan haji di batas kota bersama keluarga dan kerabat haji. Para haji yang baru pulang itu bercerita bertemu ‘Abdullah bin Mubarrok di tempat ini dan itu. ‘Abdullah bin Mubarrok tentu saja heran dengan cerita tersebut karena dia tidak jadi pergi haji. Namun semua orang yang berangkat haji mengaku bertemu dengannya.

Malam harinya, ‘Abdullah bin Mubarrok mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW. Konon, dalam mimpinya, Rasulullah bersabda, “ Wahai ibnu Mubarrok, engkau telah merelakan bekal hajimu untuk menolong sanak keturunanku sehingga mereka terbebas dari kesulitan hidup. Maka, Allah mengutus malaikat_NYA yang diserupakan dengan dirimu pergi haji untukmu setiap tahun. Dan engkau akan menerima pahalanya sampai hari kiamat.” (Ahamd Syaefudin –Yogyakarta)

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Click: SOURCE
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Liputan6.com, Tiongkok Luar biasa! Mungkin kata ini yang akan terucap ketika Anda melihat aksi sepasang sahabat ini. Seorang pria tunanetra bernama Jia Haixia dan temannya, Jia Wenqi yang kehilangan kedua lengannya akibat kecelakaan.



Kekompakkan ditunjukkan oleh kedua sahabat ini dengan aksi menanam 10.000 pohon di lingkungan tandus di sekitar Desa Yeli di bagian timur laut Tiongkok. Mereka mencoba untuk menghidupkan kembali tanah tandus agar menjadi subur dan bermanfaat.



Haixia menjadi tunanetra sejak lahir, ia hanya memiliki satu mata yang dapat berfungsi dengan baik dan pada tahun 2000 ia kehilangan mata satunya lagi dalam sebuah kecelakaan kerja. Sedangkan Wenqi kehilangan kedua lengannya pada kecelakaan saat ia berusia tiga tahun.

Mereka mendapatkan tanah sewaan sebesar delapan hektar dari pemerintah dan mulai menanam kembali lahan tersebut dengan pepohonan untuk melindungi desa dari banjir. Sungguh mulia bukan kerja keras mereka? Lebih dari 10 tahun mereka melakukan kegiatan ini untuk membuat lingkungan yang lebih baik.



Walaupun mereka memiliki keterbatasan fisik, tetapi hal ini tidak membuat mereka patah semangat untuk melakukan aktivitas yang bermanfaat seperti yang dilansir dari Boredpanda, Sabtu (21/3/2015). (Mtp/Liz)

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Click: SOURCE

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Sebelum Rasulullah mengutus Mush’ab bin Umair, Yatsrib adalah wilayah pagan. Mayoritas penduduknya menyembah berhala. Seperti di Makkah, para pembesar Yatsrib juga membuat patung-patung tuhan kecil di rumah mereka, meskipun sudah ada berhala besar di tempat pemujaan umum. Kebiasaan itu terus berlangsung ketika satu per satu penduduk kota yang kelak bernama Madinah itu mulai masuk Islam.

Sebagai seorang pembesar, Amr bin Jamuh juga memiliki patung tuhan di rumahnya. Anaknya yang bernama Muadz bin Amr telah masuk Islam lebih dulu. Ia ingin sang ayah menjadi muslim juga. Maka bersama Muadz bin Jabal ia membuat strategi dakwah untuk sang ayah, berharap agar ayahnya meninggalkan penyembahan berhala menuju mentauhidkan Allah Ta’ala. Untuk itu, keduanya akan menyadarkan ayah bahwa berhalanya tak sanggup berbuat apa-apa.

Aksi kedua pemuda tersebut dijalankan di malam hari. Tanpa sepengetahuan Amr bin Jamuh, mereka mengambil patung bernama Manat tersebut lalu membuangnya ke tempat sampah.

Keesokan harinya, Amr bin Jamuh terkejut sebab tuhannya tak ada di tempat. Setelah mencarinya ke sana kemari, akhirnya ia menemukan tuhan itu di tempat sampah.

“Celaka kalian, siapa yang berbuat kurang ajar pada tuhanku tadi malam,” teriak Amr bin Jamuh marah. Tak ada seorangpun yang mengaku bertanggungjawab atas penghinaan berhala itu. Amr bin Jamuh kemudian mencuci berhala itu, memberinya wewangian dan meletakkan kembali di tempatnya.

Malam berikutnya, Muadz bin Amr dan Muadz bin Jabal kembali menjalankan aksi serupa. Mereka Manat kemudian membuangnya ke tempat sampah.

Keesokan harinya, Amr bin Jamuh lagi-lagi terkejut sebab tuhannya tak ada di tempat. Ia pun menemukan tuhan itu di tempat sampah.

“Celaka kalian, siapa yang berbuat kurang ajar pada tuhanku tadi malam,” Amr bin Jamuh makin marah.

Ia mulai kesal karena merasa dipermainkan. Ia tak ingin tuhannya dihina lagi. Diambilnya sebuah pedang dan diletakkan di leher Manat, setelah berhala itu dicuci dan diberi wewangian. “Jika engkau membawa kebaikan, lindungilah dirimu dengan pedang ini!” kata Amr bin Jamuh, tanpa jawaban apapun dari patung tersebut.

Malamnya, dua pemuda muslim tersebut kembali “mengerjai” Manat.

Amr bin Jamuh yang kembali kehilangan tuhannya segera mencarinya. Ia menemukan Manat di tempat yang sama. Parahnya, pagi itu Manat terikat pada bangkai anjing.

Kali ini Amr bin Jamuh tidak mengambilnya. Ia membiarkan Manat begitu saja. “Kalau kau tuhan, engkau tidak akan terikat pada bangkai anjing.” Tak lama kemudian ia pun masuk Islam. [Muchlisin BK/kisahikmah]

Mar 12, 2015Muchlisin BK

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Click: SOURCE
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Merdeka.com - Setiap orang yang memiliki nurani tentu akan iba melihatnya. Seorang pengemis wanita paruh baya dengan bayi yang tidur terlelap di gendongan. Pakaian mereka yang dekil dan wajah yang kusam menimbulkan rasa kasihan. Banyak orang yang akhirnya mengulurkan tangan dengan memberikan uang kepada mereka.

Meski suasana hingar bingar, mesin kendaraan menderu, suara klakson bersahutan, namun bayi itu tetap tenang di alam tidurnya. Bagi yang berpikir kritis tentu akan bertanya-tanya bagaimana seorang bayi bisa tidak terganggu dengan suasana yang berisik dan hiruk pikuk.

Wanita yang menggendongnya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Terkadang dia berlari mengejar bus kota. Tapi bayi itu tetap saja terlelap.

Inilah fakta yang akhirnya membuat kita miris mendengarnya. Ternyata bayi-bayi yang dibawa pengemis itu sudah dijejali dengan obat tidur, bahkan dengan dosis yang tinggi. Tujuannya tidak lain adalah agar si pengemis bisa melakukan pekerjaannya tanpa diganggu oleh rengekan rewel bayi yang digendongnya.

"Dinas Sosial sudah sering menjaring mereka. Bayi-bayi tersebut diberi obat tidur agar tetap tenang selama mereka mengemis. Ini adalah satu bentuk eksploitasi anak yang harus ditindak tegas," tandas Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Prayitno, Rabu (4/3).

Parahnya lagi, dosis obat bius yang digunakan sembarangan. Yang penting bayi terlelap. Hal ini bisa sangat membahayakan bayi atau balita yang dibius.

Fenomena memilukan ini bukan hanya terjadi di Ibu Kota. Di kota-kota besar lainnya seperti Medan, Lampung, dan Jawa, pun banyak pengemis yang menggunakan modus serupa.

Meski dinas sosial sudah sering melakukan razia PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), namun pengemis-pengemis yang membawa bayi masih banyak yang berkeliaran.

Chaidir, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, melaporkan dalam dua bulan terakhir saja sudah menjaring lebih dari seribu PMKS, yang terdiri dari gelandangan, pengamen, joki 3 in 1, dan pengemis.

Bahkan menurut Chaidir para PMKS seperti pengemis operasinya sudah bukan hanya di sekitar trafic light, pasar, dan bus kota saja. Pengemis juga sudah mulai merambah ke komunitas-komunitas dan area pemukiman warga. Maka tak perlu heran jika di sekitar rumah warga akan terlihat seorang wanita menggendong anak sambil menadahkan tangan meminta-minta.

"Kami sudah melihat kecenderungan operasi mereka ke sana. Makanya kami mengajak instansi-instansi terkait yang berwenang di sana, untuk ikut melakukan penangan PMKS jalanan. Karena mereka melanggar Perda 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Ini demi kepentingan kita semua," jelas Chaidir.

Jika tahu bayi diperlakukan seperti ini? Apakah anda masih kasihan pada pengemis?

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Click: SOURCE
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


SURABAYA - Nasib Karin, 30, benar-benar sudah jatuh ketiban tangga. Dia mati-matian menjual harta benda orang tua untuk menyelamatkan suaminya, Donjuan, 34, dari jeratan penjara.

Ternyata setelah orang tuanya masuk rumah sakit karena terkena kanker usus, eh si suami menalak cerai. Glodaakk...

Siapa sih yang tidak sakit hati dibegituin? Barangkali bagi Karin, pria asal Simo Katrungan ini adalah suami yang tidak tahu terima kasih.

Usai ditolong keluarga Karin dengan menjual semua hasil kayu jatinya di Magetan, setelah sembuh Donjuan justru ingin meninggalkan Karin, kedua anak dan orang tuanya.

Ironisnya lagi, talak cerai itu muncul lantaran Donjuan mengaku takut terkena kanker usus seperti kedua orang tua Karin.

“Bapaknya Karin itu polisi. Ibunya guru. Gajinya polisi dan guru lho berapa? Tapi mereka kok kaya banget,” ungkap Donjuan di sela-sela sidang talak cerai keduanya di Pengadilan Agama Jalan Ketintang Madya, Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/3).

Pria ini awalnya tak menuduh jika kekayaan mereka dari korupsi. Karena memang Karin dari keturunan keluarga kaya raya. Namun, usai kedua orang tua Karin opname karena kanker usus, barulah Donjuan berpikir jika kekayaan itu hasil korupsi.

Donjuan memaparkan, tahun 2010, bapak Karin terkena kanker usus dan dioperasi. Kondisi bapak mertuanya itu pun membaik.

Namun, pada September 2014 lalu, penyakit itu kumat. Sang mertua pun harus diopname sampai saat ini. Ternyata dua bulan kemudian, ibu mertuanya juga harus melakukan operasi pengambilan kanker di ususnya.

“Kok iso bareng ya? Paling itu azab,” tuduh pria yang bekerja sebagai pengawas di salah satu perusahaan baja tersebut.

Setelah menceritakan apa yang terjadi pada kedua orang tua Karin, ada salah satu teman Donjuan yang mengatakan jika kedua orang tua Karin itu terkena azab lantaran mengambil hak orang lain alias korupsi.

Tak banyak berpikir, Donjuan pun memutuskan menceraikan Karin. Sementara Karin sangat shock.

Apalagi, Donjuan juga menyudutkan orang tuanya sebagai koruptor. Dia kecewa padahal orang tuanya sudah banyak membiayai hidup mereka.

“Waktu awal nikah yang ngontrakkan rumah ya bapak dan ibu. Kapan hari yang Donjuan mau ditangkap polisi karena meghilangkan uang kantor juga orang tua saya yang ganti. Kok air susu dibalas air tuba,” kata wanita yang juga bekerja sebagai guru ini.

Tapi Karin mengaku hanya pasrah. “Sekarang saya fokus menjaga kedua orang tua saya sampai sembuh. Lalu, mendidik anak anak sampai jadi orang sukses,” tandasnya. (jee/awa/jpnn)

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Click: SOURCE
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Translate:

Admin membaca satu kisah yang menjadi populer, yang dibincangkan di laman sosial, tentang kisah seorang remaja yang berumur 15 yang memaksa ayahnya membeli sebuah iPhone 6 untuk diberikan kepada kekasihnya dan memaksa ayahnya membeli Samsung Note 4 untuknya sedangkan ayahnya adalah seorang yang bergaji bawah RM 1000.

Baru umur 15 tahun sudah melakukan hal semacam itu kepada orang tuanya, bayangkan apabila besar nanti bagaimana yang akan ia dilakukan kepada ayahnya.

Berikut adalah pernyataan seorang pekerja di toko handphone yang melihat kejadian itu.

Semalam, aku mendapatkan seorang customer, seorang anak dan ayahnya datang. Ayah dia kakinya sakit, seperti tidak kuat untuk berjalan. Aku pun memberikan layanan.

Aku: Assalamualaikum Bapak, kami ada 1 set handphone, laptop dengan barang-barang rumah. Ada tiga cara pembayaran, cash, kartu kredit dan angsuran mudah.

Ayah: Kalau angsuran mudah seperti apa?

Aku: Kalau angsuran mudah, sediakan laporan gaji, salinan kartu pengenalan dan laporan bank. Kalau malas untuk pergi bank membuat laporan, berikan saja nomor akun Bapak, akan saya buatkan laporan bank. Bapak mau apa, saya perkirakan sekali pembayaran setiap bulannya. Paling maksimum pembayaran boleh dilakukan sampai tiga tahun saja.

Anak: Okay bang, berapa eh, sebulan untuk iPhone 6 128GB dengan Samsung Note 4?

Aku: *terus ambil kalkulator kira* Okay, kalau dua handphone, RM296 untuk sebulan selama 3 tahun.

(Sambil tersenyum aku melihat, muka Bapak itu yang terlihat resah. Aku tahu Bapak itu orang susah).

Anak: Okay, ayah jadi eh? Boleh eh?

Ayah: (Hanya mampu mengangguk mengikut kemauan anaknya)

Aku: Beli handphone sampai dua, satu lagi untuk siapa? Umur adik berapa?

Anak: Yang Samsung Note 4 itu saya punya, yang iPhone 6 128GB itu saya mau hadiahkan kepada pacar saya bang. Minggu depan hari ultahnya. Umur 15.

Aku: (Mengucap dalam hati, sambil geleng kepala. Ya Allah, berani sekali anak ini berbuat seperti ini pada Ayahnya? Ayah dia yang bayar bulan-bulan, senang-senangnya malah buat pacarnya).

Ayah dia terus mengeluarkan dokumen, aku liat laporan gaji ayah dia sebulan cuma RM950.

Aku: Okay Bapak, nanti saya proses. Dalam masa seminggu akan dapat jawaban boleh atau tidaknya.

Ayah: Okay, baik dik. Terima kasih. (Dengan wajah seperti pasrah dengan kemauan anaknya)

Aku: Sama-sama Bapak. Silahkan datang lagi.

(Aku tersenyum dengan rasa bersalah (sedih) melihat keadaan ayahnya, yang kakinya tempang untuk pergi berjalan keluar). Ya Allah sepertinya aku akan menangis melihatnya.

Subhanallah... kuatkanlah dirimu, engkau wahai si ayah, semoga tempatmu di sana nanti dikalangan orang-orang beriman. 

via siakapkeli.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Click: SOURCE
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Mahasuci Allah Ta’ala yang menguasai langit, bumi dan semua yang ada di antara keduanya. Maha Terpuji Allah Ta’ala yang berhak atas-Nya semua jenis pujian. Dialah yang telah menciptakan, mengurus, menghidupkan dan juga mematikan semua makhluk-Nya. Dialah Yang Mahakuasa, yang tiada lagi kuasa selain Kuasa-Nya.

Allah ‘Azza wa Jalla berbeda dengan mahkluk-Nya. Dia disebut Mukhalafatu Lilhawaditsi, sebagaimana tersebut dalam dua puluh sifat yang wajib ada pada-Nya. Dia berbeda dari semua sisi, dan mustahil sama dengan makhluk-Nya. Sebab manusia amat penuh kekurangan; sedangkan Dia Maha sempurna.

Di antara cara untuk mengenal-Nya adalah dengan mempelajari kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para sahabatnya. Merekalah generasi terbaik yang tiada sedikit pun cacat di dalamnya. Generasi yang belum ada tandingannya hingga kini.

Mereka adalah orang yang ketika hidupnya telah mencium bau surga. Saat jasadnya masih di bumi, ruhnya telah berkelana seakan melihat akhirat. Mereka amat merindukan surga sehingga bersungguh-sungguh agar dibebaskan dari neraka yang menyala api siksanya.

“Di mana para orang yang zuhud di dunia yang mengharapkan kehidupan akhirat?” tanya seseorang yang dijawab oleh Abdullah bin Umar dengan mengatakan, “Kepada mereka semualah seharusnya engkau bertanya.” Ibnu Umar menjawab seraya melihat makam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, Abu Bakar ash-Shiddiq dan Umar bin Khaththab.

Merekalah orang yang paling banyak kebaikannya. Sebab mereka hanya mengharapkan akhirat sebagai balasan terbaik atas amalan yang mereka kerjakan. Merekalah sosok yang ikhlas, tidak memanfaatkan dunia untuk foya-foya, dan senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam setiap kondisi.

Sebab zuhudnya pula, mereka didatangi rezeki yang halal dan mereka mengambil seperlunya untuk dimanfaatkan dalam perjuangan di jalan Allah Ta’ala. Mereka mendapatkan kekayaan dan memanfaatkannya untuk jihad di Jala-Nya; bukan untuk bermewah-mewah, koleksi aset, maupun tindakan mubadzir lainnya.

Di antara mereka yang masyhur dengan kekayaan dan kedermawanannya adalah Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Dua orang kaya yang senantiasa terdepan dalam shalat dan jihad. Sosok yang tidak lalai dengan harta, dan memanfaatkannya guna menggapai surga.

Abu Sulaiman mengatakan, “Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhuma merupakan dua bendahara dari perbendaharaan Allah di bumi-Nya.” Sebab, terangnya, “Keduanya menginfaqkan hartanya dalam taat. Muamalah keduanya adalah untuk Allah dengan kekuatan hati dan ilmunya.” [Pirman]

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Click: SOURCE
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube