Share Me!

>
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Merdeka.com - Kepolisian Kota Kawasaki, Jepang, hari ini, Jumat (27/2), menangkap tiga remaja atas tuduhan pembunuhan. Para tersangka diduga kuat terlibat pembunuhan Ryota Uemura (13 tahun), pelajar kelas 1 SMP yang ditemukan tewas dengan leher nyaris terpenggal di pinggir Sungai Tama.

Dua tersangka masih di bawah umur. Sedangkan otak pembunuhan ini adalah pemuda 18 tahun. Tersangka utama menolak semua tuduhan di hadapan penyidik kepolisian seperti dilansir the Japan Times.

Jasad Uemura ditemukan pada 20 Februari lalu. Ada beberapa sayatan pisau di lehernya, yang menunjukkan perbuatan keji itu dilakukan beberapa kali. Tim forensik menduga, pelaku sejak awal berniat memenggal korban tapi gagal.

Majalah Shukan Shinco menemukan fakta lain. Polisi sudah memiliki alat bukti kuat bahwa tiga remaja yang ditangkap memang pembunuh Uemura. Dalam melakukan aksi biadab itu, mereka terinspirasi video pemenggalan sandera oleh Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

"Penyidik menduga para pelaku menonton video pemenggalan itu di Internet, lalu mereka berusaha menirunya," ujar seorang sumber di kepolisian.

Tiga remaja yang lebih tua dari Uemura itu diincar sejak kasus pembunuhan ini menghebohkan publik Jepang. Saksi mengatakan, Uemura pernah curhat kerap disiksa pelajar SMA.

"Dia merasa bisa terbunuh kapan saja," kata salah satu temannya di sekolah.

Adanya kemungkinan kaitan kasus ini dengan ISIS menghebohkan Jepang, negara yang memiliki tingkat kriminalitas rendah. Kelompok khilafah itu belum lama membunuh dua warga negara Jepang, yakni wartawan Kenji Goto dan pengusaha Haruna Yukawa.


Pertengahan Februari 2015, murid SMP di Tokyo tertangkap tangan saat sedang menyiksa dan mencoba menyembelih seekor kambing.

Dilaporkan situs FNN News, bocah tersebut menyusup ke salah satu SD saat dini hari. Berbekal linggis dan gergaji, dia mendobrak kandang peliharaan sekolah dan memilih si kambing sebagai korban.

Aksinya terhenti di tengah jalan ketika seorang polisi yang sedang patroli memergoki. Mendengar suara si kambing yang terdengar kesakitan dari kejauhan, petugas tersebut langsung mendatangi lokasi.

Dalam waktu singkat, bocah tersebut langsung diamankan di kantor polisi. Setelah diinterogasi, dia mengaku terinspirasi video ISIS yang mereka saksikan lewat komputer rumah dan upaya 'pembunuhan' si kambing merupakan latihan sebelum membunuh manusia yang sebenarnya.


"Saya ingin membunuh seseorang, tak peduli siapa, setelah menyaksikan video ISIS," katanya seperti dikutip Daily Mail.

Perkara ini dilimpahkan ke pengadilan anak-anak Tokyo dengan tuduhan memasuki properti tanpa izin. Hingga saat ini proses penyelidikan masih berlangsung. Untungnya, tak ada korban jiwa dalam kasus ini. Si kambing pun masih sehat walafiat, meskipun sempat mengalami luka ringan.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Click: SOURCE 1 | SOURCE 2

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube