Share Me!

>
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Pada hari Minggu, satu keluarga bertamasya dengan membawa beberapa kaleng minuman.Pada hari Senin, dua anggota keluarga dibawa ke rumah sakit dan ditempatkan di ruang intensive care unit. Dia meninggal pada hari Rabu. Hasil autopsi menyimpulkan ia terkena Leptospirosis. Hal ini terlacak pada kaleng minuman yang diminumnya tanpa menggunakan gelas. Hasil tes menunjukkan kaleng tersebut telah terinfeksi urin tikus yang sudah mengering yg mengandung leptospira.

Sangat dianjurkan agar membilas secara merata bagian atas semua kaleng minuman sebelum meminumnya. Kaleng biasanya disimpan di dalam gudang dan langsung diantarkan ke toko-toko tanpa dibersihkan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bagian atas semua kaleng minuman lebih terkontaminasi dibandingkan toilet umum (penuh kuman dan bakteri). Jadi, bersihkan dengan air sebelum memasukkannya ke mulut untuk menghindari segala jenis kecelakaan fatal. Mohon forward pesan ini kepada semua orang yang kita sayangi.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Gambaran dari masyarakat mukmin adalah masyarakat yang tenang dengan akidah tauhid, dan mereka ridha dengan ketentuan Allah dalam soal rezeki dan ajal, sehingga mereka tidak bisa digoyahkan oleh apapun dan tidak dapat digoncangkan dengan kekuatan apapun. Sebaliknya dengan gambaran masyarakat jahiliyah, syaraf mereka selalu tegang, hati mereka selalu cemas, pikiran mereka selalu bingung.

Pengangguran di dunia barat hari demi hari kian meningkat. Dan kamu dapati seseorang di antara mereka dari saat ke saat mendapat surat pemberitahuan PHK, oleh karena perusahaan bangkrut atau hampir bangkrut, tak ia dapati solusi kedepannya kecuali bunuh diri dan mati, karena seluruh hidupnya hanya bertalian dengan gajinya, maka jika gajinya terputus, ia berfikir kehidupannya telah putus pula.

Beda jauh dengan kehidupan seorang muslim, apabila ditimpa bencana dan himpit kesulitan, maka ia langsung berhubungan dengan Allah, merendahkan diri dan menghiba di hadapanNya, dan memohon agar disingkirkan kesusahannya, dihilangkan kesedihannya, dan di hapuskan penderitaannya.

Berhati hatilah terhadap rencana Zionis Yahudi internasional dalam protokol ke empat :

“ Akan kita cabut kepercayaan kepada Allah dari benak orang orang kristiani, kemudian kita letakkan sebagai gantinya berupa angka angka hitung dan aktivitas aktivitas duniawi…”

Dan Yahudi berhasil menjadikan kristiani seperti itu, dan sekarang mereka mulai merusak umat Islam dengan budaya kapitalismenya disegala bidang. Dalam rangka menggantungkan harapan dengan materi dan hitungan. Dimana budaya ini rentan dan dipersiapkan dengan kedatangan Ad Dajjal dimana ia mengaku sebagai Rabb tertinggi diakhirzaman ini.

Dajjal simata satu tertera dalam uang Dollar, dimana sentralisasi mata uang dunia seakan menggambarkan mata satu dajjal yang dibawakan hadits-hadits tentang Ad-Dajjal laknatullah. Memang saat ini dollar merupakan symbol kapitalisme ( Fitnah/Ujian Iman sebelum fitnah dajjal ) yang mewabah disegala bidang kehidupan.

Ad-Dajjal disebut-sebut di dekat Rasulullah صلى الله عليه و سلم lalu beliau bersabda, "Sungguh fitnah sebagian dari kalian lebih aku takutkan dari fitnahnya Ad-Dajjal dan tiada seseorang dapat selamat dari aneka fitnah sebelum fitnah Ad-Dajjal melainkan pasti selamat pula darinya (fitnah Dajjal) sesudahnya. Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini —baik kecil ataupun besar— kecuali untuk (menjemput) fitnah Ad-Dajjal." (Hadits Shahih Riwayat Ahmad No. 22215)

(“Kisah Dajjal”— Pustaka Imam Asy-Syafi’i; hlm. 92)

Akan tiba waktunya betapa sulitnya makanan mendekati masa kemunculan oknum Dajjal dijelaskan dalam sebuah hadits sbb :

“Asma’ berkata, “Akan tetapi mereka tidak mendapatkan apa-apa sehingga aku khawatir terkena musibah kelaparan, dan apa yang bisa dimakan oleh kaum mukmin pada waktu itu?” Jawab Nabi صلى الله عليه و سلم :

يَجْزِيهِمْ مَا يَجْزِي أَهْلَ السَّمَاءِ

“Allah سبحانه و تعالى mencukupkan kepada mereka dengan makanan yang diberikan kepada penduduk langit (Malaikat).” (HR. Ahmad No. 26298)

Asma’ berkata, “Wahai Nabi Allah, bahwasanya Malaikat tidak makan dan tidak minum.” Jawab Nabi صلى الله عليه و سلم :

“Akan tetapi mereka membaca tasbih dan mensucikan Allah سبحانه و تعالى , dan itulah makanan dan minuman kaum beriman saat itu, tasbih dan taqdis.”

“Sesungguhnya tiga tahun sebelum kemunculan Ad-Dajjal, di tahun pertama, langit menahan sepertiga air hujannya, bumi menahan sepertiga hasil tumbuhannya, dan di tahun kedua, langit menahan dua pertiga air hujannya, dan bumi juga menahan dua pertiga hasil tanamannya. Dan di tahun ketiga langit menahan seluruh yang ada padanya dan begitu pula bumi, sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku.”

(HR. Abdul Razzaq, ath-Thayalisi, Ahmad, Ibnu Asakir. Ibnu Katsir berkata, “Isnad ini merupakan isnad yang tidak ada cacat (laa ba’sa bihi).”

Jika Nabi صلى الله عليه و سلم menyatakan bahwa “sehingga binasalah setiap yang memiliki gigi pemamah dan kuku”, itu berarti setiap hewan yang memberikan protein utama bagi manusia menjadi punah. Seperti di antaranya ialah: kambing, domba, sapi, kerbau dan onta. Dan sebab itulah Asma’ menjadi khawatir apa yang bakal menjadi makanan kaum beriman di masa itu. Lalu Nabi صلى الله عليه و سلم menjelaskan bahwa makanan kaum mukmin di masa itu ialah makanan penghuni langit, yaitu para malaikat. Dalam hal ini berupa tasbih dan taqdis.

Masya Allah…! Nabi صلى الله عليه و سلم memberi tahu kita yang hidup di masa menjelang datangnya puncak fitnah, yakni Ad-Dajjal, bahwa jenis makanan orang beriman adalah semisal dengan makanan para malaikat. Bayangkan…! Betapa pentingnya kedudukan dan peranan dzikrullah di masa fitnah menjelang hadirnya Ad-Dajjal. Sedemikian pentingnya mengingat Allah سبحانه و تعالى (dzikrullah) sehingga jika dilakukan dengan baik dan benar, maka ia dapat menggantikan fungsi makanan, khususnya protein, yang pada masa itu menjadi barang langka jika tidak bisa dikatakan musnah sama sekali.

Maka saudaraku, alangkah pentingnya ummat Islam sejak sekarang sudah melatih diri dan keluarganya untuk melakukan dzikrullah yang berkualitas dan sebanyak mungkin. Baik dzikrullah yang formal, seperti sholat lima waktu yang hukumnya fardhu ‘ain, maupun dzikrullah yang non-formal seperti berbagai wirid yang dianjurkan oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم . Pantas bilamana Allah سبحانه و تعالى menurunkan ayat khusus berisi perintah untuk dzikrullah sebanyak mungkin.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab [33] : 41-42)

Bila ummat Islam sudah membiasakan sejak dini berdzikir mengingat Allah سبحانه و تعالى sebanyak mungkin dan diiringi dengan kualitas pelaksanaan yang bermakna, niscaya perlahan tapi pasti kegiatan dzikrullah akan menjadi suatu kebutuhan bagi ruhani mukmin laksana makanan dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi, sejak sekarang setiap mukmin perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas dzikrullah sebab kita tidak tahu kapan tiga tahun sulit menjelang keluarnya Ad-Dajjal datang. Lebih baik mempersiapkan diri dan keluarga sedini mungkin daripada terlambat.

Alhamdulillah, kita bersyukur Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم memberi tahu beberapa pesan khusus mengenai wirid yang berkaitan dengan fitnah Ad-Dajjal, seperti:

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ

“Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama surah Al-Kahfi, ia terlindungi dari fitnah Dajjal.” (HR. Abu Dawud)

من قرأ سورة الكهف كما أنزلت كانت له نورا يوم القيامة من مقامه إلى مكة ومن قرأ عشر آيات من آخرها ثم خرج الدجال لم يضره

“Barangsiapa membaca surah Al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka baginya cahaya di hari Kiamat dari tempatnya hingga Mekkah, dan barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir surah Al-Kahfi lalu Ad-Dajjal keluar, maka Ad-Dajjal tidak akan dapat memudharatkannya.” (Dishahihkan oleh Al-Albani)

إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Jika salah seorang diantara kalian ber-tasyahud (dalam sholat), hendaklah meminta perlindungan kepada Allah سبحانه و تعالى dari empat perkara dan berdoa, “ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAMA WAMIN ‘ADZAABIL QABRI WAMIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT WAMIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAL (Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam dan siksa kubur, dan fitnah kehidupan dan kematian, serta keburukan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim No. 924).

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Peringatan Untuk Kaum Hawa

Posted by zen | 15.35 Categories:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Di kisahkan dari. Sayyidina Ali bin Abi Tholib ra :

"Suatu hari, aku dan Fatimah melihat Nabi sedang menangis tersedu- sedu. Lalu kami bertanya: ”Ya Rasulullah, apa yang membuatmu menangis seperti ini”.

Rasulullah menjawab: "Di malam Mi’raj, aku melihat sekelompok wanita dari umatku dalam keadaan tersiksa dengan siksaan yang pedih hingga membuatku menangis. Aku melihat perempuan dalam keadaan rambutnya tergantung dan otaknya mendidih. Aku melihat perempuan yang lidahnya terjulur dan disiram dengan air neraka yang panas. Dan sebagian lagi memakan dagingnya sendiri, di bawah badan mereka ada api yang menyala, dan sebagian lagi kaki dan tangan dalam keadaan terikat, sedangkan ular dan kalajengking mengelilinginya. Dan wanita yang lainnya dalam keadaan tuli dan bisu dan dia ditaruh dalam peti yang penuh dengan api yang menyala. Otaknya keluar dari hidungnya dan badannya robek-robek sampai terpisah dari tulangnya. Dan berbagai siksaan-siksaan yang aku lihat di sana.”

Lalu Sayyidah Fatimah bertanya: ”Ya Rasulullah, mengapa mereka di siksa oleh Allah SWT sedangkan mereka adalah wanita-wanita yang beriman ?”

Rasulullah menjawab: “Wahai Puteriku, wanita yang digantung rambutnya, adalah wanita yang tidak memakai Jilbab padahal kebenaran sudah disampaikan kepadanya. Wanita yang lidahnya terjulur dan digunting dengan gunting raksasa adalah wanita yang menyakiti hati suaminya. Wanita yang payudaranya di gantung adalah wanita yang tidak mau tidur dengan suaminya. Wanita yang kakinya di gantung adalah wanita yang keluar dari rumah tanpa seizin suaminya. Wanita yang memakan dagingnya sendiri adalah wanita yang merias dirinya untuk orang lain. Wanita yang kakinya diikat dan di kelilingi ular dan kalajengking adalah wanita yang sholat dengan pakaian najis serta tidak mandi setelah haid atau bersenggama. Wanita yang tuli dan bisu adalah wanita yang berbuat zina dan anak-anaknya diserahkan pada suaminya. Wanita yang menggunting badannya sendiri adalah wanita yang membanggakan diri sendiri pada orang lain. Wanita yang badannya dan mukanya terbakar dan dia memakan ususnya serta semua isi perutnya adalah wanita yang menyuruh orang lain berbuat zina. Wanita yang kepalanya kepala babidan badannya badan keledai adalah wanita yang suka berbohong dan mengadu domba, dan wanita wanita telanjang yang bermuka anjing lalu api neraka dimasukkan dari duburnya dan keluar dari mulutnya adalah wanita yang suka bernyanyi di tempat-tempat maksiat”.

Suatu hari Sayyidah Aisyah datang menghadap Nabi dan bertanya: ”Ya Rasulullah , siapa yang paling berhak terhadap seorang perempuan?”

Nabi menjawab: "Suaminya”.

Sayyidah Aisyah bertanya: "Siapa yang paling berhak terhadap seorang laki-laki?”

Nabi menjawab: "Ibunya”

Dalam suatu riwayat Muadz bin Jabal datang dari syam lalu dia sujud dihadapan Rasulullah. Rasulullah bertanya: ”Apa yang sedang kamu lakukan”. Muadz menjawab: ” Ini adalah adat buat kami, apabila seorang pemimpin datang, kami harus bersujud kepada pemimpin tersebut, dan akupun ingin bersujud padamu ya Rasulullah”.

Lalu Rasulullah bersabda: ”Janganlah kalian bersujud terhadap sesama manusia. Dan seandainya sujud terhadap manusia itu diperbolehkan, maka aku akan memerintahkan perempuan untuk sujud pada suaminya. Dan aku bersumpah atas nama Allah tidak ada perempuan yang mengerjakan hak Allah kecuali dia mengerjakan hak-hak suaminya”.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Keajaiban Cinta Istri Shalihah

Posted by zen | 15.25 Categories:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Seorang istri menceritakan kisah suaminya pada tahun 1415 H, ia berkata:

Suamiku adalah seorang pemuda yang gagah, semangat, rajin, tampan, berakhlak mulia, taat beragama, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Ia menikahiku pada tahun 1390 H. Aku tinggal bersamanya (di kota Riyadh) di rumah ayahnya sebagaimana tradisi keluarga-keluarga Arab Saudi.

Aku takjub dan kagum dengan baktinya kepada kedua orang tuanya. Aku bersyukur dan memuji Allah yang telah menganugerahkan kepadaku suamiku ini. Kamipun dikaruniai seorang putri setelah setahun pernikahan kami.

Lalu suamiku pindah kerjaan di daerah timur Arab Saudi. Sehingga ia berangkat kerja selama seminggu (di tempat kerjanya) dan pulang tinggal bersama kami seminggu. Hingga akhirnya setelah 3 tahun, dan putriku telah berusia 4 tahun.

Pada suatu hari yaitu tanggal 9 Ramadhan tahun 1395 H tatkala ia dalam perjalanan dari kota kerjanya menuju rumah kami di Riyadh ia mengalami kecelakaan, mobilnya terbalik. Akibatnya ia dimasukkan ke Rumah Sakit, ia dalam keadaan koma. Setelah itu para dokter spesialis mengabarkan kepada kami bahwasanya ia mengalami kelumpuhan otak. 95 persen organ otaknya telah rusak.

Kejadian ini sangatlah menyedihkan kami, terlebih lagi kedua orang tuanya lanjut usia. Dan semakin menambah kesedihanku adalah pertanyaan putri kami (Asmaa') tentang ayahnya yang sangat ia rindukan kedatangannya. Ayahnya telah berjanji membelikan mainan yang disenanginya.

Kami senantiasa bergantian menjenguknya di Rumah Sakit, dan ia tetap dalam kondisinya, tidak ada perubahan sama sekali. Setelah lima tahun berlalu, sebagian orang menyarankan kepadaku agar aku cerai darinya melalui pengadilan, karena suamiku telah mati otaknya, dan tidak bisa diharapkan lagi kesembuhannya.

Yang berfatwa demikian sebagian syaikh -aku tidak ingat lagi nama mereka- yaitu bolehnya aku cerai dari suamiku jika memang benar otaknya telah mati. Akan tetapi aku menolaknya, benar-benar aku menolak anjuran tersebut.

Aku tidak akan cerai darinya selama ia masih ada di atas muka bumi ini. Ia dikuburkan sebagaimana mayat-mayat yang lain atau mereka membiarkannya tetap menjadi suamiku hingga Allah melakukan apa yang Allah kehendaki.

Aku pun memfokuskan konsentrasiku untuk mentarbiyah putri kecilku. Aku memasukannya ke sekolah tahfiz al-Quran hingga akhirnya iapun menghafal al-Qur'an padahal umurnya kurang dari 10 tahun. Dan aku telah mengabarkannya tentang kondisi ayahnya yang sesungguhnya. Putriku terkadang menangis tatkala mengingat ayahnya, dan terkadang hanya diam membisu.

Putriku adalah seorang yang taat beragama, ia senantiasa sholat pada waktunya, ia sholat di penghujung malam padahal sejak umurnya belum 7 tahun. Aku memuji Allah yang telah memberi taufiq kepadaku dalam mentarbiyah putriku, demikian juga neneknya yang sangat sayang dan dekat dengannya, demikian juga kakeknya rahimahullah.

Putriku pergi bersamaku untuk menjenguk ayahnya, ia meruqyah ayahnya, dan juga bersedekah untuk kesembuhan ayahnya. Pada suatu hari di tahun 1410 H, putriku berkata kepadaku : Ummi biarkanlah aku malam ini tidur bersama ayahku. Setelah keraguan menyelimutiku akhirnya akupun mengizinkannya.

Putriku bercerita:

Aku duduk di samping ayah, aku membaca surat Al-Baqoroh hingga selesai. Lalu rasa kantukpun menguasaiku, akupun tertidur. Aku mendapati seakan-akan ada ketenangan dalam hatiku, akupun bangun dari tidurku lalu aku berwudhu dan sholat –sesuai yang Allah tetapkan untukku-.

Lalu sekali lagi akupun dikuasai oleh rasa kantuk, sedangkan aku masih di tempat sholatku. Seakan-akan ada seseorang yang berkata kepadaku, "Bangunlah!, bagaimana engkau tidur sementara Ar-Rohmaan (Allah) terjaga??, bagaimana engkau tidur sementara ini adalah waktu dikabulkannya doa, Allah tidak akan menolak doa seorang hamba di waktu ini??"

Akupun bangun, seakan-akan aku mengingat sesuatu yang terlupakan … lalu akupun mengangkat kedua tanganku (untuk berdoa), dan aku memandangi ayahku –sementara kedua mataku berlinang air mata-. Aku berkata dalam do'aku.

"Yaa Robku, Yaa Hayyu (Yang Maha Hidup) … Yaa 'Adziim (Yang Maha Agung) .., Yaa Jabbaar (Yang Maha Kuasa) …, Yaa Kabiir (Yang Maha Besar) …, Yaa Mut'aal (Yang Maha Tinggi) …, Yaa Rohmaan (Yang Maha Pengasih) …, Yaa Rohiim (Yang Maha Penyayang) …, ini adalah ayahku, seorang hamba dari hamba-hambaMu, ia telah ditimpa penderitaan dan kami telah bersabar, kami Memuji Engkau …, kemi beriman dengan keputusan dan ketetapanMu baginya …

Ya Allah…, sesungguhnya ia berada dibawah kehendakMu dan kasih sayangMu. Wahai Engkau yang telah menyembuhkan Nabi Ayyub dari penderitaannya, dan telah mengembalikan nabi Musa kepada ibunya … Yang telah menyelamatkan Nabi Yuunus dari perut ikan paus, Engkau Yang telah menjadikan api menjadi dingin dan keselamatan bagi Nabi Ibrahim … sembuhkanlah ayahku dari penderitaannya. Ya Allah … sesungguhnya mereka telah menyangka bahwasanya ia tidak mungkin lagi sembuh. Ya Allah milikMu-lah kekuasaan dan keagungan, sayangilah ayahku, angkatlah penderitaannya"

Lalu rasa kantukpun menguasaiku, hingga akupun tertidur sebelum subuh. Tiba-tiba ada suara lirih menyeru.

"Siapa engkau?, apa yang kau lakukan di sini?".

Akupun bangun karena suara tersebut, lalu aku menengok ke kanan dan ke kiri, namun aku tidak melihat seorangpun. Lalu aku kembali lagi melihat ke kanan dan ke kiri ternyata yang bersuara tersebut adalah ayahku. Maka akupun tak kuasa menahan diriku, lalu akupun bangun dan memeluknya karena gembira dan bahagia. Sementara ayahku berusaha menjauhkan aku darinya dan beristighfar. Ia berkata:

"Ittaqillah …(Takutlah engkau kepada Allah ….). Engkau tidak halal bagiku!".

Maka aku berkata kepadanya:

"Aku ini putrimu Asmaa".

Maka ayahku pun terdiam. Lalu aku pun keluar untuk segera mengabarkan para dokter. Merekapun segera datang, tatkala mereka melihat apa yang terjadi merekapun keheranan. Salah seorang dokter Amerika berkata –dengan bahasa Arab yang tidak fasih- :

"Subhaanallahu …".

Dokter yang lain dari Mesir berkata:

"Maha suci Allah Yang telah menghidupkan kembali tulang belulang yang telah kering …".

Sementara ayahku tidak mengetahui apa yang telah terjadi, hingga akhirnya kami mengabarkan kepadanya. Iapun menangis …dan berkata: اللهُ خُيْرًا حًافِظًا وَهُوَ يَتَوَلَّى الصَّالِحِيْنَ

Sungguh Allah adalah Penjaga Yang terbaik dan Dialah yang Melindungi orang-orang sholeh. Demi Allah tidak ada yang kuingat sebelum kecelakaan kecuali sebelum terjadinya kecelakaan aku berniat untuk berhenti melaksanakan sholat dhuha, aku tidak tahu apakah aku jadi mengerjakan sholat dhuha atau tidak ..??

Sang istri berkata:

Maka suamiku Abu Asmaa' akhirnya kembali lagi bagi kami sebagaimana biasanya yang aku mengenalinya, sementara usianya hampir 46 tahun. Lalu setelah itu kamipun dianugerahi seorang putra, Alhamdulillah sekarang umurnya sudah mulai masuk tahun kedua. Maha suci Allah Yang telah mengembalikan suamiku setelah 15 tahun. Yang telah menjaga putrinya, yang telah memberi taufiq kepadaku dan menganugerahkan keikhlasan bagiku hingga bisa menjadi istri yang baik bagi suamiku meskipun ia dalam keadaan koma. Maka janganlah sekali-kali kalian meninggalkan do'a, sesungguhnya tidak ada yang menolak qodoo' kecuali do'a barang siapa yang menjaga syari'at Allah maka Allah akan menjaganya.

Jangan lupa juga untuk berbakti kepada kedua orang tua dan hendaknya kita ingat bahwasanya di tangan Allah lah pengaturan segala sesuatu di tanganNya lah segala taqdir, tidak ada seorangpun selainNya yang ikut mengatur. Ini adalah kisahku sebagai 'ibroh (pelajaran), semoga Allah menjadikan kisah ini bermanfaat bagi orang-orang yang merasa bahwa seluruh jalan telah tertutup, dan penderitaan telah menyelimutinya, sebab-sebab dan pintu-pintu keselamatan telah tertutup

(*click source)
(**Diterjemahkan oleh Ustadz Firanda Andirja)

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

"Hati-Hati Amarahmu, Duhai Ibuku"

Posted by zen | 14.42 Categories:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Sore itu aku baru pulang dari bekerja. Badan dan pikiran yang lelah karena persoalan menumpuk di tempat kerja, membuat kondisi emosiku agak labil. Sampai di rumah aku berharap tak mendapati hal yang membuat emosiku makin naik. Memiliki tiga anak yang sangat aktif sering kali membuat emosiku naik turun. Keinginanku untuk mendapat ketenangan sejenak di rumah tak terkabul. Sore itu sesampai di rumah, ketiga anakku belum mandi dan rumah berantakan. Meski memiliki khadimat, tapi khadimatku masih terlalu muda, sehingga banyak pekerjaan yang tak tertangani dengan baik olehnya. Sulungku yang berusia 6 tahun asyik dengan game. Putri keduaku dan si bungsu asyik bermain, berlari ke sana kemari. Emosiku mulai kembali naik.

"Ummi, Haris dari tadi disuruh mandi nggak mau". Lapor khadimatku.

"Haris, mandi". Kataku berusaha lembut.

"Nggak mau ah!”

"Haris, mandi sama Mbak sekarang"

Haris tak bergeming. Rasa lelah, pikiran yang masih penuh, ditambah khadimat yang tak becus dan si Sulung yang tak mau menuruti perintahku, makin menambah emosi di dada.

"Haris, mandi sekarang juga!”

Kali ini aku benar-benar tak bisa mengontrol ucapanku. Kurasa suaraku begitu keras. Haris tampak kaget. Tapi hanya sejenak. Kemudian dari mulut mungilnya kudengar kata:

"Entar, bego!”

Rasanya emosiku sudah tak di dada lagi, tapi sudah naik hingga ubun-ubun. Dari mana dia mendapat perkataan itu?. Bagaimana mungkin Haris-ku bisa berkata seperti itu pada ibunya?. Kupegang kedua bahunya, masih dengan amarah di dada.

"Bicara apa kamu? Dari mana dapat omongan itu? Dengar ya, UMMI NGGAK IKHLAS kamu bicara seperti itu. Ummi nggak ikhlas! Sekarang juga kamu minta maaf!”

"Ayo, minta maaf sama Ummi!”

"Ma-af, Mi”

"Ya sudah, Ummi maafkan. Sekarang kamu mandi sama Mbak!” kataku. Ucapan ”Ummi maafkan” sepertinya hanya sekadar saja keluar dari mulutku. Amarah dan kecewa anakku mengucapkan kalimat tadi masih menggumpal di dadaku.

Keesokan harinya, amarahku sudah terkikis. Sore hari aku mengecek pelajaran Haris. aku ingat esok hari Haris ada tugas mengulang mengulang hafalan.

"Ah, surat-surat yang mesti diulang hampir semua sudah Haris hafal. Insya Allah, Haris bisa.” kataku yakin.

Setelah itu aku membantu Haris untuk mengulang hafalan.

"Ayo, baca bismillah dulu, Ris...”

"Bis...” suara Haris terputus.

"Lho kok, bis... bis-millah...”

"Bis...” lagi-lagi suara Haris terputus.

"Haris... jangan bercanda. Ayat Al Quran jangan dipermainkan. Ayo ulang lagi, bismillah...”

"Bis...”

"Haris!” emosiku mulai naik.

"Tapi, Mi... Haris nggak bisa...”

"Masak bismillah saja tidak bisa, bis-mi-Allah...”

Haris mencoba mengulang, tapi lagi-lagi terhenti di kata ”bis”. Aku benar-benar tak habis pikir.

"Haris! Ummi serius ini. Kamu jangan bercanda, mempermainkan ayat Al Quran! Coba, A-L-L-A-H...”

"A.... A... Ummi haris nggak bisa...”

"-L-L-A-H.... ulang lagi... A-L-L-A-H… BISMILLAH…”

“A…. A…”

Aku mulai panik. Kuamati wajah Haris. Dia tak terlihat bercanda atau mempermainkanku.

“Istighfar dulu, Ris, As-tag-fi-ru-llah…”

”Astagfiru...” lagi-lagi suara Haris terputus.

Aku semakin panik. Ada apa dengan anakku? Padahal dia sudah hafal setengah juz 30. bagaimana mungkin menyebut ”bismillah”, ”astagfirullah,” bahkan ”Allah” saja tak bisa. Aku berusaha menenangkan diri.

"Yuk, bareng Ummi... kita istighfar...”

"Astagfirullah...”

Namun lagi-lagi, Haris tak dapat menyelesaikan kalimat tersebut. Aku benar-benar tak habis pikir. Beberapa kali kuminta Haris mengulang kata Allah tak juga bisa. Tiba-tiba runtunan kejadian kemarin berkelebat di otakku.

"Astagfirullah”. Kuucap berulang kali

Kalimat "ummi tidak ikhlas” terngiang-ngiang. Inikah yang menyebabkan Haris tak dapat menyebut kata Allah?. Tapi bagaimana mungkin?. Haris masih kecil, baru 6 tahun. Namun, tak ada yang tak mungkin bagi Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya. Langsung kupeluk Haris, air mata berbulir jatuh.

"Maafkan Ummi, ya, Ris... maafkan, Ummi. Ummi juga memaafkan semua kekhilafan Haris. Ummi maafkan kesalahan Haris”

Kupeluk Haris makin erat. Haris tampak tak mengerti. Air mataku menderas.

"Maafkan Ummi... dan Ummi maafkan Haris...”

Setelah beberapa saat menenangkan diri, aku minta Haris untuk sama-sama membaca istighfar kembali. Dan subhanallah... tanpa kesulitan Haris mengucap dengan lancar. Dan kemudian kalimat bismillah dan kemudian surat-surat Al Quran yang hendak ia ulang semua lancar dibaca.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

10 Fakta Menarik Tentang Air Mata

Posted by zen | 21.35 Categories:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Semua orang di dunia ini pasti pernah menangis. Bahkan pertama kali dilahirkan di dunia, setiap bayi pasti menangis terlebih dahulu. Namun faktanya, ternyata banyak orang yang tak mengetahui banyak hal tentang air mata mereka sendiri.

Air mata sebenarnya berfungsi untuk membuat mata tetap lembap dan tidak kering. Air mata juga berfungsi untuk mencegah infeksi serta menjaga kesehatan mata. Hal ini berlaku bagi hewan dan manusia. Meski begitu, air mata manusia berbeda dengan hewan karena berkaitan dengan emosi dan pengalaman unik yang hanya dimiliki manusia.

Berikut ini adalah beberapa fakta menarik mengenai air mata yang tak banyak diketahui oleh manusia, bahkan mungkin oleh Anda sendiri. Penasaran? Simak rinciannya berikut ini, seperti dilansir oleh Huffington Post (10/01).

1. Ada berbagai macam jenis air mata
Anda mungkin berpikir bahwa hanya ada satu jenis air mata, yaitu yang keluar ketika Anda mengalami emosi. Namun fakta sesungguhnya, ada setidaknya tiga jenis air mata. Pertama adalah air mata basal yang bertugas untuk membasahi dan menjaga kelembapan serta kesehatan mata. Dalam jurnal The Riddle of Emotional Tears: Why Do We Cry, jenis air mata kedua adalah air mata refleks. Air mata ini biasanya muncul ketika mata kita terganggu seperti terkena angin, asap, bawang merah, atau debu.

Air mata jenis ketika dan mungkin yang paling familiar dengan Anda adalah air mata yang berkaitan dengan emosi. Air mata emosional ini keluar ketika manusia merasa emosi yang berlebihan. Penelitian pada tahun 1980-an mengungkap bahwa air mata emosi ini mengandung lebih banyak protein dibandingkan jenis air mata lainnya.

2. Penyebab air mata belum pasti
Hingga saat ini, melalui banyak teori, peneliti masih belum bisa memastikan mengapa manusia bisa menangis dan mengeluarkan air mata. Beberapa peneliti mengungkap bahwa manusia menangis untuk menunjukkan adanya tekanan dalam diri mereka, namun ini ketika mereka menangis tanpa mengeluarkan suara.

Seiring berjalannya waktu penelitian menemukan kembali alasan berbeda mengapa manusia menangis, yaitu untuk menunjukkan adanya masalah. Namun hal ini berbeda dengan bayi, mereka menangis untuk mendapatkan perhatian dari orang tua. Orang dewasa menangis untuk mendapatkan simpati, namun juga untuk meredakan suasana yang memanas atau pertengkaran. Air mata juga bisa berasal dari rasa bersalah, atau merupakan alat yang digunakan untuk menyelamatkan sebuah hubungan. Banyaknya kemungkinan ini membuat peneliti masih bingung tentang apa penyebab munculnya air mata.

3. Komposisi air mata sama dengan liur
Hal ini mungkin mengejutkan. Namun penelitian memang menunjukkan bahwa secara umum, komposisi air mata kita sama dengan air liur. Air mata mengandung protein, garam, dan hormon. Begitu juga dengan air liur. Namun uniknya, air mata memiliki rasa dan bau yang berbeda dengan air liur. Hingga saat ini, hal ini tak dijelaskan secara gamblang oleh peneliti.

4. Wanita lebih sering menangis daripada pria
Wanita menangis rata-rata 5,4 kali dalam sebulan, sementara pria hanya 1,4 kali dalam sebulan. Dengan begitu, diketahui bahwa wanita bisa menangis lima kali lebih banyak dibandingkan pria. Sebuah hasil penelitian di Telegraph mengungkap bahwa rata-rata wanita menangis selama enam menit. Sementara pria rata-rata hanya menangis dua hingga empat menit. Tangisan bisa berubah menjadi sesenggukan pada 65 persen wanita, sementara hal yang sama hanya terjadi pada enam persen pria.

Meski begitu, perbedaan kuantitas tangisan pda pria dan wanita juga dipengaruhi oleh budaya. Namun secara biologi diketahui bahwa kelenjar air mata wanita memang diciptakan berbeda dan berkemungkinan lebih sering menangis daripada pria. Kelenjar air mata wanita lebih besar dibandingkan pria. Sementara bagian untuk menampung air mata pada pria lebih besar dibanding wanita, sehingga jika jumlah air mata yang dihasilkan sama, air mata wanita yang akan duluan menetes dan mengalir ke pipi.

5. Mengapa saat menangis, air liur juga mengalir?
Banyak orang yang mulai mengeluarkan ingus ketika mereka menangis. Hal ini sebenarnya wajar terjadi. Ketika kelenjar air mata mengeluarkan air mata yang berlebihan, beberapa mengalir ke lubang hidung dan keluar lewat hidung. Ini berarti yang keluar dari hidung sebenarnya bukan ingus yang berlendir, melainkan air mata yang melewati lubang hidung. Ada juga orang yang merasa pusing setelah menangis. Peneliti berasumsi bahwa hal ini berkaitan dengan dehidrasi yang dialami dalam kepala karena terlalu banyak cairan yang dikeluarkan.

6. Menangis saat mengiris bawang
Mengiris bawang merah bisa membuat beberapa orang menangis. Hal ini karena bawang mengandung zat kimia yang bisa merangsang kelenjar lacrimal, tempat diproduksinya air mata. Untuk itulah mengapa banyak orang yang menangis dan mengeluarkan air mata ketika mengiris bawang.

7. Air mata berpengaruh pada orang lain
Jangan mengira bahwa air mata hanya berpengaruh pada diri sendiri. Faktanya, air mata juga bisa mempengaruhi orang lain. Penelitian pada tahun 2011 menunjukkan bahwa air mata mengandung chemosignal yang bisa mengurangi kadar testosteron. Tak heran jika pria ogah melihat wanita menangis. Karena air mata bisa menurunkan testosteron mereka dan membuat mereka menjadi tak tertarik pada wanita.

8. Air mata buaya itu nyata
Berdasarkan peneliti di University of Florida, air mata buaya memang benar adanya dan tak hanya sekedar kiasan. Namun air mata buaya sebenarnya tak berkaitan dengan emosi apapun. Buaya seringkali mengeluarkan air mata ketika makan dan mereka sering terlihat mengeluarkan air mata secara teratur. Hal ini sebenarnya wajar untuk melindungi kesehatan mata, mengingat buaya memiliki kelopak mata ketiga.

9. Air mata juga bermanfaat
Penelitian menunjukkan bahwa air mata yang dikeluarkan saat merasa emosi mengandung hormon stres. Dengan begitu, sangat mungkin seseorang merasa lega dan sudah tak stres lagi setelah menangis. Karena air mata membantu tubuh untuk mengeluarkan hormon stres dan membuat seseorang lebih senang. Meski begitu, peneliti melihat bahwa mekanisme tangisan bahagia dan tangisan sedih sebenarnya sama saja. Yang membedakan adalah emosi yang dirasakan oleh orang tersebut.

10. Beberapa orang lebih mudah menangis
Kita sudah tahu bahwa wanita lebih mudah menangis daripada pria. Namun tak hanya itu, beberapa orang juga diketahui lebih mudah menangis dibandingkan orang lain. Hal ini berlaku bagi orang yang pernah mengalami trauma, mudah cemas, dan orang yang mudah merasa empati dan ekstrovert. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh kepribadian, tingkat stres, hormon, dan mood. Meski begitu, peneliti juga belum bisa memastikan alasan jelas mengapa beberapa orang lebih mudah menangis daripada lainnya.

Itulah beberapa fakta mengenai air mata yang jarang diketahui orang. Sekarang Anda telah mengenal air mata Anda secara lebih baik dan jelas. Lain kali, ketika Anda mengeluarkan air mata, Anda bisa mengetahui penyebabnya dengan pasti.

(*click source)

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kisah Sedih Keluarga

Posted by zen | 23.45 Categories:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Suatu hari, seorang ayah sedang duduk diteras depan. Lalu anaknya yang sudah menginjak usia dewasa datang menghampiri.

“Pak, beli motor ya?”, pintanya.

Ayah tak menjawab, hanya diam dan mengusap kepalaku. Tak ada jawaban, ia pun pergi meninggalkan ayahnya. Tiga hari kemudian, dia kembali lagi.

“Ayah, sekarang ade banyak sekali kerjaan yah. Coba deh ayah bayangin, bolak balik kampus, udah gitu harus ngajar disekolah yang jauh, naek angkot sekitar 45 menit”, tuturnya.

"Terus?”, balas Ayahanda tercinta.

“Hemm, jadi kadang kakiku pegel yah, trus kalo di angkot suka ketiduran, eh malah sakit leher. Kayaknya kalo punya kendaraan sendiri, gak kan pegel pegel deh yah?”. Jelasnya.

Seperti biasa, ayah tak menjawab. Pelan, dengan penuh sayang ia belai anak tercintanya itu. Merasa tidak puas, ia pun pergi meninggalkan ayah anda tercinta. Satu minggu kemudian, ia pun kembali menghampiri ayah yang sedang asyik baca koran.

“Yah, kemarin ada temen yang nawarin motor. Murah loh yah, masih bagus pula”. Katanya.

“Wah, berapa harganya?”. Jawab ayah.

“Tujuh juta yah, murah kan?”. Balasnya.

“Ohh…”

Lalu ayah terdiam tanpa ada satu kata pun keluar. Singkat cerita, malam harinya, si anak terbangun dari tidurnya, padahal masih pukul 02.30 dini hari. Karena nanggung tidur lagi, akhirnya ia putuskan tuk menunggu adzan subuh dengan shalat malam. Lepas mengambil air wudhu, ia mendengar suara bisik orang mengobrol. Ia pun mencoba mendekatinya, dan ternyata bersumber dari kamar kedua orang tuanya. Ia pun merapatkan telinganya ke daun pintu, berusaha menyimak obrolan didalam.

“Bu, tabungan masih ada?”. Tanya ayah.

“Masih, kenapa yah?”. Jawab ibu tenang.

“Ada berapa bu?”. Tanya ayah kembali.

“Lumayan, ada tiga juta. Tapi, ibu anggarkan untuk bayar uang kosan sama bayar kuliah ade. Emang kenapa yah?”

“Ohh, enggak. Kalo ditambah tabungan ayah jadi enam juta, masih kurang satu juta lagi. Gimana yah bu?”. Tutur ayah pelan.

“Emang buat apa yah?”. Tanya ibu, heran.

“Gini bu, ade butuh motor, harganya tujuh juta”. Jawab ayah.

“Ohh, buat itu. Ya udah, sisanya kita pinjem ke bank aja yah, gimana?”. Saran ibu.

“Bisa sih, tapi uang ibu itu, gimana? Buat bayar ini dan itu”. Kata ayah.

“Gampang aja, ibu bisa pinjem dulu ke tetangga sebelah. Yang penting ade punya motor, mungkin dia butuh yah”. Tutur ibu.

“Iya bu, ayah gak tega kalo setiap hari ade harus jalan, kakinya pegel, atau naek angkot sampe lehernya sakit, bolak balik kampus. Gimana kalo ade sakit karena kecapean bu, ayah khawatir”, jelas ayah.

“ya udah, ambil aja tabungan ibu yah. Sisanya kita cari besok, moga aja dapet. Ntar kita beli motor yang bagus buat ade, biar gak pegel pegel lagi”, kata ibu.

Si anak yang mendengar obrolan malam itu, hanya diam terpaku dibelakang pintu. Ia jatuh lunglai, lemas mendengar obrolan ayah dan ibunya. Namun segera ia bangkit dan jalan perlahan menuju kamar. Delapan rakaat tahajjud, ditutup witir ia tunaikan. Setangkai do’a ia lantunkan, bisik lirih hatinya disertai deraian air mata.

“Ya Rabb, betapa naif dan egois diri hamba. Mudah mulut hamba berucap, minta ini dan itu. Tanpa hamba tau, betapa sulit ayah dan ibu tuk mengabulkannya. Ya Rabb, ampuni hamba, atas kelalaian ini. Ampuni dan lindungi pula kedua orang tuaku, yang selalu tersenyum didepanku, selalu memberikan motivasi padaku, selalu mengerti aku…walaupun, sedikit aku mengerti mereka. Ya Rabb, dewasakanlah aku, agar menjadi anak yang baik dan hamba yang baik, aamiin”

Seperti panas gersang tersiram hujan, ketenangan mengalir dalam darahnya. Esok paginya, dia menghampiri ayah yang sedang duduk diteras.

“Ayah, ade baca artikel tentang kesehatan. Ternyata, jalan kaki itu sehat yah, apalagi kalo rutin. Pantes yah, ade jadi jarang sakit. Terus, ade tau supaya gak sakit leher di angkot, ade harus duduk di kursi depan, jadi posisi tubuh ade lurus. Jadi, gak punya kendaraan sendiri juga, oke aja tuh. Toh, entar kalo punya ribet ngerawatnya yah"

Ayah hanya tersenyum, dan membelai penuh sayang anaknya tercinta. Sesekali ia menyeka air mata yang menyembul dari katanya.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Rezeki Tak Terduga Untuk Yang Menikah

Posted by zen | 23.37 Categories:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Lelaki itu bercerita, dia menikahi istrinya saat dia berusia 28 tahun. Usia yang cukup matang bagi seorang lelaki untuk mengaruhi pahit getir kehidupan. Katanya, Hasrat seks dan nafsu hanya menggebu di awal pernikahan.

Setelah itu, yang terpenting adalah kasih sayang. Kasih sayang dalam bentuk cerita dan berbagi pengalaman. Mereka biasa melakukannya di tempat tidur menjelang tidur. Atau, saat menonton televisi.

Cerita tentang mereka berdua; mengenang kejadian-kejadian masa lalu pada masa-masa pertama kali berkenalan. Hal yang kerapkali membuat mereka saling menertawakan diri. Bahagia.

Lelaki itu sebenarnya bukan dari keluarga kaya. Orangtuanya juga bukan orang yang berada. Saat memutuskan menikah, penghasilannya pun tidak cukup besar. “Lebih besar dari gajimu sekarang, Lid,” katanya padaku. (aku memperoleh 1.25jt dari kantor saat ini).

Tapi, dia nekad saja. Apalagi, 'calon'nya itu menantangnya untuk datang menemui orangtuanya jika memang benar-benar mencintainya. “Nek sampean bener-bener cinta aku, yo sampean jaluk nang wong tuwoku,” katanya saat itu.

Sempat bimbang, tapi dia memutuskan untuk maju saja. Ia datang sendirian ke rumah orangtua si cewek. Menyatakan maksudnya untuk menikahi putri mereka.

Kedua orangtuanya sempat meragukan lelaki itu. Putri mereka masih kuliah semester satu, sementara sang lelaki hanya berpenghasilan pas-pasan. Tidak punya rumah lagi.

“Mau kamu kasih makan apa anakku?” kata orangtua si perempuan ragu.

“Saya masih punya tabungan sisa-sisa kemarin kok, Pak,” jawab lelaki itu sedikit berbohong. Dia mengaku padaku, saat itu dia tidak punya tabungan sama sekali. Tapi, demi meyakinkan orangtua si perempuan dia harus sedikit berbohong.

Setelah menikah, istrinya yang saat itu baru berumur 23 dan duduk semester 3 kuliah, diboyongnya. Uang kuliah dan biaya sehari-hari, dia yang menanggungnya.

Masih dengan penghasilan yang minim dan pas-pasan. Saat itu, ayahnya tidak memberikannya saku sepeser pun. Tapi, alhamdulillah, kakeknya memberinya Rp 2 juta. Uang dari kakeknya itulah yang dibuatnya untuk membayar sewa kontrakan di Surabaya. Ia mulai lebih giat bekerja dan menabung dari sebelumnya.

Kondisinya masih serba seadanya. Tak ada almari, tak ada kasur, tak ada peralatan dapur, apalagi televisi di kontrakan tersebut. Untuk alas tidur pun, dia belum punya dan belum sanggup membelinya saat itu.

Seketika itu pikirannya langsung teringat pada seorang temannya. Dimintanya temannya itu untuk meminjamkan sebuah karpet untuk alas tidur. “Alhamdulillah, walau belum bisa tidur di kasur, kami sudah punya alas,” terangnya.

Keadaan tersebut berjalan cukup lama hingga anak pertama lahir. Saat itu, rezekinya mulai mengalir. Dia mendapat pekerjaan lain. Ia punya dua pekerjaan. Ia mulai bisa membelikan televisi buat istrinya yang kesepian di rumah. Membelikannya kasur, juga membeli perlengkapan rumah tangga lainnya.

Suatu ketika, dia dapat rezeki uang sebesar 25 juta. Pada saat yang sama, seorang temannya punya uang yang lebih besar. Temannya itu mengajaknya untuk membeli mobil.

“Beli mobil yuk, biar bisa buat jalan-jalan dengan teman-teman,” ajak temannya itu padanya.

“Enggak. Aku mau beli rumah dulu,” jawabnya.

“Ahh … beli rumah gampang, nanti-nanti aja,” temannya itu masih kukuh pengen beli mobil.

Dengan uang seadanya, dia mulai mengkredit sebuah rumah type 36 di sebuah perumahan seharga Rp 80 juta. Dengan DP 20 juta. Bayar bulanannya Rp 750 ribu.

Rumah itu sekarang ditaksir seharga Rp 250 juta. Alhamdulillah, meski harus ngempet dan nabung-nabung, dia masih bisa bertahan meneruskan cicilan rumah itu hingga saat ini. Cicilannya pun tinggal 2 tahun. “Dalam berumah tangga yang penting itu rumah dulu. Kecil-kecil, jelek-jelek gak apa-apa. Kalau suatu saat nanti, ada duit, bisa direnovasi lagi,” pesannya.

Beberapa tahun kemudian, temannya yang memilih untuk membeli mobil itu datang padanya. Dia menawarkan mobil yang dibelinya. Dia menyesal sampai kini punya 3 orang anak, tetap saja ngontrak rumah. Terakhir dia berpesan, orang menikah itu selalu ada rezekinya. Dan, kita tidak pernah menyangka sebelumnya.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kenaikan kelas, anak perempuanku selalu mendapat ranking ke-23. Lambat laun ia dijuluki dengan panggilan nomor ini. Sebagai orangtua, kami merasa panggilan ini kurang enak didengar, namun anehnya anak kami tidak merasa keberatan dengan panggilan ini.

Pada sebuah acara keluarga besar, kami berkumpul bersama di sebuah restoran. Topik pembicaraan semua orang adalah tentang jagoan mereka masing-masing. Anak-anak ditanya apa cita-cita mereka kalau sudah besar? Ada yang menjawab jadi dokter, pilot, arsitek bahkan presiden. Semua orangpun bertepuk tangan.

Anak perempuan kami terlihat sangat sibuk membantu anak kecil lainnya makan. Semua orang mendadak teringat kalau hanya dia yang belum mengutarakan cita-citanya. Didesak orang banyak, akhirnya dia menjawab:..... "Saat aku dewasa, cita-citaku yang pertama adalah menjadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari lalu bermain-main".

Demi menunjukkan kesopanan, semua orang tetap memberikan pujian, kemudian menanyakan apa cita-citanya yang kedua. Diapun menjawab: “Saya ingin menjadi seorang ibu, mengenakan kain celemek bergambar Doraemon dan memasak di dapur, kemudian membacakan cerita untuk anak-anakku dan membawa mereka ke teras rumah untuk melihat bintang”. Semua sanak keluarga saling pandang tanpa tahu harus berkata apa. Raut muka suamiku menjadi canggung sekali.

Sepulangnya kami kembali ke rumah, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah aku akan membiarkan anak perempuan kami kelak hanya menjadi seorang guru TK?

Anak kami sangat penurut, dia tidak lagi membaca komik, tidak lagi membuat origami, tidak lagi banyak bermain. Bagai seekor burung kecil yang kelelahan, dia ikut les belajar sambung menyambung, buku pelajaran dan buku latihan dikerjakan terus tanpa henti. Sampai akhirnya tubuh kecilnya tidak bisa bertahan lagi terserang flu berat dan radang paru-paru. Akan tetapi hasil ujian semesternya membuat kami tidak tahu mau tertawa atau menangis, tetap saja rangking 23.

Kami memang sangat sayang pada anak kami ini, namun kami sungguh tidak memahami akan nilai sekolahnya.
Pada suatu minggu, teman-teman sekantor mengajak pergi rekreasi bersama. Semua orang membawa serta keluarga mereka. Sepanjang perjalanan penuh dengan tawa, ada anak yang bernyanyi, ada juga yang memperagakan kebolehannya. Anak kami tidak punya keahlian khusus, hanya terus bertepuk tangan dengan sangat gembira.

Dia sering kali lari ke belakang untuk mengawasi bahan makanan. Merapikan kembali kotak makanan yang terlihat sedikit miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap wadah sayuran yang meluap ke luar. Dia sibuk sekali bagaikan seorang pengurus rumah tangga cilik.

Ketika makan, ada satu kejadian tak terduga. Dua orang anak lelaki teman kami, satunya si jenius matematika, satunya lagi ahli bahasa Inggris berebut sebuah kue. Tiada seorang pun yang mau melepaskannya, juga tidak mau saling membaginya. Para orang tua membujuk mereka, namun tak berhasil. Terakhir anak kamilah yang berhasil melerainya dengan merayu mereka untuk berdamai.

Ketika pulang, jalanan macet. Anak-anak mulai terlihat gelisah. Anakku membuat guyonan dan terus membuat orang-orang semobil tertawa tanpa henti. Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan berbagai bentuk binatang kecil dari kotak bekas tempat makanan. Sampai ketika turun dari mobil bus, setiap orang mendapatkan guntingan kertas hewan shio-nya masing-masing. Mereka terlihat begitu gembira.

Selepas ujian semester, aku menerima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama mendapatkan kabar kalau rangking sekolah anakku tetap 23. Namun dia mengatakan ada satu hal aneh yang terjadi. Hal yang pertama kali ditemukannya selama lebih dari 30 tahun mengajar. Dalam ujian bahasa ada sebuah soal tambahan, yaitu SIAPA TEMAN SEKELAS YANG PALING KAMU KAGUMI & APA ALASANNYA.

Semua teman sekelasnya menuliskan nama : ANAKKU!

Mereka bilang karena anakku sangat senang membantu orang, selalu memberi semangat, selalu menghibur, selalu enak diajak berteman, dan banyak lagi.

Si wali kelas memberi pujian: “Anak ibu ini kalau bertingkah laku terhadap orang, benar-benar nomor satu”.

Saya bercanda pada anakku, “Suatu saat kamu akan jadi pahlawan”. Anakku yang sedang merajut selendang leher tiba2 menjawab “Bu guru pernah mengatakan sebuah pepatah, ketika pahlawan lewat, harus ada orang yang bertepuk tangan di tepi jalan.”

“IBU, …..AKU TIDAK MAU JADI PAHLAWAN, …. AKU MAU JADI ORANG YANG BERTEPUK TANGAN DI TEPI JALAN.”

Aku terkejut mendengarnya. Dalam hatiku pun terasa hangat seketika. Seketika hatiku tergugah oleh anak perempuanku. Di dunia ini banyak orang yang bercita-cita ingin menjadi seorang pahlawan. Namun Anakku memilih untuk menjadi orang yang tidak terlihat. Seperti akar sebuah tanaman, tidak terlihat, tapi ialah yang mengokohkan.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Ada seorang wanita meninggal mendadak dengan kelima panca indera keluar nanah. Setelah diselidiki ternyata wanita ini meninggal bukan karena bunuh diri atau dibunuh, melainkan karena ketidaktahuan tentang racun akibat makanan. Wanita ini memiliki kebiasaan makan coklat. tiap hari, ini tidak masalah. Masalahnya, malam itu wanita ini kebanyakan makan mie goreng

Sebenarnya cuma makan mie goreng saja juga tidak masalah, karena orang rumahnya juga banyak makan mie malam itu dan tak ada yang meninggal. Tetapi, karena mie itu mengandung Arsenic Pentoxide (As2O5) dan berhubung habis makan MIE wanita itu makan coklat. Terjadilah reaksi kimia di dalam perut yang membuat Arsenic Pentoxide (As2O5) berubah menjadi Arsenic Trioxide (As2O3) yang sangat beracun. Yang mengakibatkan hati, jantung, ginjal, pembuluh darah rusak, usus berdarah, pembuluh darah melebar. Sehingga wanita itu meninggal dengan sangat menggenaskan dengan kelima panca indera keluar darah saat itu. Jadi hati-hati jika habis banyak makan mie goreng, mie kering, mie soto dan jangan makan coklat pada saat yang sama.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Siksa Kubur Karena Kencing

Posted by zen | 23.15 Categories:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Begitu seorang manusia meninggal dunia, maka semuanya akan ditinggalkannya.

Istri yang cantik, putra-putinya yang lucu-lucu, rumahnya yang besar dan mewah, mobil nya yang berjumlah delapan buah, semua nya ditinggalkan dan memang tidak bersedia mengikutinya masuk ke alam kubur.

Kini tinggallah dia sendiri berteman dengan sepi, hanya berselimut kain kafan yang putih.

Sabda Rosululloh SAW:
“Idha matab nu adama inkota amalihi illa min salasatin sodaqotin jariyatin,au ilmin yuntafau bihi au walidin solihin yad u lahu”

Artinya:
“Ketika manusia mati,maka putuslah segala amalnya, kecuali 3 perkara(yg bisa terus sambung dg si mati) yaitu:
Sodaqoh jariah,ilmu yang bermanfaat(ilmu agama yang diajarkan pada orang lain) dan anak yang sholeh yang selalu mendoakan pada orang tuanya”.

Begitu tujuh langkah para keluarga,teman,handau taulan dan tetangga yang ikut mengantar dia ke kuburan pergi meninggalkan nya sendiri, maka datanglah malaikat yang langsung menginterogasinya dengan beberapa pertanyaan.

Alam kubur adalah ‘akhirat kecil’ atau ‘akhirat tahap pertama’ yang akan dihadapi setiap orang setelah mati.

Di alam kubur lah akan terlihat apakah dia kelak akan ke Surga atau ke Neraka.
Nabi bersabda:
“Jika di kubur seseorang disiksa,maka di akhirat kelak dia akan mendapatkan siksa yang lebih berat di neraka”

Saat manusia di Alam kubur inilah ,dia akan tergantung AMAL nya selama di dunia dan HATI nya.
Kalau amal nya baik,sesuai dengan Alquran dan Hadis ,lalu hati nya diniati karena Alloh,maka dikatakan oleh Malaikat di alam kuburnya:
“Nam solihan” “tidurlah yang nyenyak”
Lalu dia disinari dengan cahaya dari Surga sehingga dia terlelap tidur dengan nikmat sampai hari kiamat datang.
bahkan saking nikmatnya tidur, seakan-akan dia tidur hanya sehari ,bahkan seolah-olah hanya
Setengah hari saja !

Sebaliknya kalau Amal nya tidak sesuai dengan Alquran dan Hadis, maka Malaikat langsung memukul dan menyiksanya sampai badan dan tulangnya hancur.
Dia disiksa terus sampai datangnya hari kiamat.

Salah satu yang menyebabkan orang disiksa kubur ini adalah karena orang tersebut tidak bisa menjaga kesucian alias tidak bersih dari Najis yang disebabkan karena percikan air kencing.

1.Rosululloh SAW bersabda di Hadis Ibnu Majah:
“Kebaanyakan siksa kubur adalah dari air kencing”

2.Rosululloh SAW bersabda di Hadis Muslim:
“Sesungguhnya kedua orang ini di siksa kubur bukan karena perkara besar.yang pertama karena tidak menjaga dari percikan kencing….”

3.Rosululloh SAW bersabda di Hadis Daraqutni:
“Bersihkanlah dirimu dari kencing,karena kebanyakan siksa kubur disebabkan oleh kencing”

Agar kita selamat,maka kita harus mengerti tentang “ilmu bersuci dari najis”

APAKAH NAJIS ITU?

Pengertian Najis secara gampang adalah segala sesuatu yang dianggap kotor oleh agama,sehingga apabila kita terkena najis,maka tidak boleh untuk sholat.
Apabila makanan terkena najis, maka tidak halal untuk dimakan.
Apabila air terkena najis, maka tidak boleh untuk bersuci atau berwudhu.

Disamping air kencing, yang juga masuk dalam kategori najis adalah:

Tahi/kotoran manusia,kotoran binatang yang haram dimakan,darah haid,madzi,bangkai,babi,anjing dll

Namun disini kita membatasi pembahasan kita pada najis akibat air kencing.

Adallah suatu ironi yang luarbiasa, karena secara factual,nyata,kasat mata,kita bisa melihat hampir kebanyakan orang islam di negri ini TIDAK MENGERTI NAJIS.
Ini bisa kita lihat dari praktek kehidupan sehari-hari mereka.
Saat mereka kencing,mereka tidak melepas celana panjang mereka, mereka bahkan tidak faham sama sekali saat air kencing yang mereka keluarkan,memantul kepakaian mereka,memercik ketangan dan kaki mereka, tanpa mereka bersihkan secara memadai menurut agama.
Hal ini diperparah dengan konstruksi kamar madi mereka yang jauh dari islami!

kebanyakan kamar mandi mereka hanya punya bak mandi ukuran kecil yang volume airnya tidak ada DUA KOLA.
Satu kola:sekitar 105 liter.jadi kalau dua kola :210 liter.
Kalau bak mandi itu tidak ada dua kola, maka begitu ada najis yang masuk ke bak mandi,misalkan percikan air kencing,atau tangan kita terkena percikan kencing,kemudian kita celup kebak mandi yang isinya kurang dari dua kola,maka:
SEMUA AIR DI DALAM BAK MANDI TADI MENJADI AIR NAJIS !!!

Lalu kalau kemudian air najis itu kita pakai untuk bersuci,maka sama saja kita meratakan najis keseluruh badan kita.

Kalau air tadi kita buat mandi, maka berarti kita mandi dengan air najis.

Kalau air tadi kita pakai untuk menyucikan kaki,maka kaki kita jadi najis.

Kalau kita menggunakan air tadi untuk mencuci pakaian, maka pakaian kita menjadi najis……dst……dst…..

Lebih parahnya lagi, malah ada kamar mandi yang hanya meletakkan timba plastik kecil dibawah kran air.
Biasanya untuk toilet yang untuk buang air besar atau wc.
Anehnya lagi,bak kecil tadi diletakkan dibawah,di lantai.
Pertanyaannya:
Kalau kita kencing misalnya,apa tidak menciprati kedalam bak tadi?
Pastilah cipratan nya masuk kebak yang pendek dan letaknya dibawah itu.
Lalu air yang najis tadi kita gunakan untuk membersihkan kotoran kita?
Apakah lalu dihukumi bahwa karena kita tidak melihat percikan najis itu,maka dianggap tidak najis???
Pasti salah kalau kita punya pendapat begitu.
Hukum yang benar adalah:
Kalau menurut akal logika bahwa pasti ada percikan najis yang seratus persen masuk /memantul masuk ke timbah yang rendah tadi,maka hukum nya jelas najis,karena isi timba tadi tidak ada dua kola.

Lalu bagaimana solusinya?

Gampang saja!
Kalau membuat kamar mandi atau toilet, lengkapi dengan bak mandi besar yang volumenya lebih dari dua kola (210 liter).

Insaalloh semua jadi beres.
Karena kalau ada najis-najis sedikit,misalnya percikan air kencing yang mengenahi tangan kita misalnya, maka cukup celupkan saja tangan kita ke dalam bak mandi besar tadi,maka najis kita sudah lenyap dan air di bak mandi tadi tetap suci hukumnya.

Yang kedua, jika ada percikan najis masuk ke bak besar tadi, maka air bak tadi tetap suci seratus persen.
Gampang sekali bukan???

Jadi ingat,karena kita ini muslim, maka dalam membuat kamar mandi atau WC supaya mengikuti cara islami .
Jangan meniru toilet-toilet yang ada di mall-mall atau hotel-hotel.
Mereka jelas-jelas mengadopsi gaya barat,gaya orang-orang bule,liberalisme yang cenderung berkiblat pada agama nasrani dan yahudi.
Bayangkan saja, sampai-sampai ada toilet yang tidak pakai air.yang ada hanya tissu !. Alangkah jauhnya dari islam.

Maka mari kita kembali ke Agama Islam yang murni, yaitu Alquran dan Hadis.

Wahai kaum muslim yang dimulyakan Alloh. Mulai sekarang,mari kita rubah kamar mandi dan WC kita menjadi islami.
Kalau bak mandi kita kecil, maka mari kita perbesar sehingga bisa memuat air minimal dua kola.
Agar kesucian kita terjaga, sehingga ibadah kita jadi sempurna .
Dan yang lebih penting lagi, kita bisa terhindar dari bahaya siksa kubur kelak.

Dan yang lebih ironis lagi, hampir 95 persen masjid-masjid diseluruh indonesia masih menggunakan bak mandi kecil, bahkan hanya menyediakan timba plastik kecil di kamar mandi atau WC masjid.

Hal ini setidaknya kami ketahui lewat safari perjalanan /musafir kami antara lampung-bekasi-cirebon-semarang-tuban-surabaya-banyuwangi-denpasar Bali.
kami kebetulan sering melakukan perjalanan jarak jauh tersebut dengan mobil bersama keluarga.

Setiap waktu-waktu tertentu, kami selalu mampir di masjid-masjid besar maupun kecil yang ada disepanjang pesisir utara laut jawa ,di lintas timur sumatra maupun pulau bali.

Hampir semua masjid, baik yang masjidnya besar dan indah maupun masjid yang kecil dan sederhana hanya punya kamar mandi atau WC yang kecil dengan bak mandi yang kecil pula.
Sudah begitu, beberapa diantaranya malah airnya mampet atau ber kamar mandi jorok alias kotor tidak terawat.padahal masjidnya cukup megah.
Bahkan lebih parah lagi, kami beberapa kali menemui masjid yang cukup besar dan ramai,tapi tanpa dilengkapi kamar mandi atau wc yang ada pintunya!
Hanya tersedia tempat kencing di sekat-sekat tanpa pintu dan sebuah kran air tanpa tambahan selang plastik.

Kita bayangkan, kita kencing dg mencopot celana (tapi tempatnya terbuka,tidak ada pintu) lalu kita putar kran air,maka muncratlah air dg kerasnya sehingga memantulkan air kencing kita kemana-mana,sehingga semuanya jadi najis ! Betapa ngerinya ! Inilah bahaya siksa kubur !

Mestinya, wahai bapak-bapak pengurus masjid yang terhormat !
Panjenengan sediakan kamar mandi yang ada pintunya, sehingga aurat kita tidak terlihat orang lain.
Yang kedua, minimal panjenengan sediakan selang plastik di mulut kran itu,sehingga air yang keluar bisa pelan-pelan dan diarahkan dengan baik,sehingga tidak menciprati kemana-mana.

Tapi lebih bagus lagi jika sediakan bak mandi besar disetiap kamar mandi dan wc yang kita bangun.
Semakin banyak Masjid dikunjungi untuk sholat, maka semakin barokah mesjid tersebut.semakin banyak pahala amal jariah yang mengalir pada kaum muslim yang membangun ,mengurusi dan merawat masjid tersebut .

Agar masjid itu menjadi idola kaum muslim yang mampir sholat, maka sangat tergantung dengan fasilitas kamar mandi dan WC nya.

Sekedar tambahan, kami bahkan sering menjumpai masjid yang ‘kurang bersahabat dengan kesucian’.
Masjid tersebut punya tempat wudhu dan kamar mandi yang agak ke dalam,sehingga setiap orang harus melewati lantai masjid yang suci,sandal harus dilepas. Parahnya, disitu tidak ada fasilitas kran air atau bak air untuk mencuci kaki sebelum masuk masjid.

Kalau misalnya kaki kita kebetulan dalam keadaan najis, bagaimana cara kita menuju ke tempat kamar mandi atau kran air yang harus melewati lantai masjid yang suci??? Apakah dengan terbang???

Maka ,mari kita renungkan bersama-sama. Mari kita belajar “ilmu kesucian”, dan bersama-sama kita terapkan di rumah masing-masing, dan di masjid lingkungan kita terdekat.
Mari kita ingatkan pengurus masjid tentang bahaya siksa kubur ini .
Jangan takut dan sungkan.
“Kulil khakko walau kana murron”
Katakan yang benar tersebut, walaupun pahit akibatnya!

Namun Alhamdulillah, ada beberapa masjid yang kami kunjungi itu benar-benar sempurna dalam menerapkan ilmu kesucian. Ada masjid besar,ada masjid sedang, ada mesjid kecil yang menyediakan beberapa kamar mandi besar(jumlah kamar mandinya lebih dari dua),indah,harum dan terawat,serta dengan bak air yang besar(lebih dari 3 kola) dan fasilitas air yang berlimpah !

Kami benar-benar kagum dan angkat jempol pada pengurus masjid yang hebat itu.
Setelah kami hubung-hubungkan antara satu dengan lainnya, ternyata beberapa masjid yang hebat dalam menjaga kesucian dan berfasilitas kamar mandi sangat baik tersebut milik salah satu ormas dan majlis taklim yang memang sangat terkenal dalam kajian Alquran dan Hadis nya.
Tapi, kami tidak ingin menyebutkan nama majlis taklim tersebut, agar tidak timbul fitnah dan konflik kepentingan yg memihak .kami ingin netral.

Kami Hanya ingin kita kembali ke Ilmu Alquran dan Hadis.
Mari kita terapkan, dengan mewujudkan kehidupan yang islami sesuai dengan ilmu.
Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak bisa???

Apakah mau, ibadah sholat kita tidak diterima,hanya gara-gara kekonyolan kita sendiri yang cuek dengan najis?

(*click source)

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Zina VS Adzan

Posted by zen | 23.05 Categories:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Rasulullah saw bersabda, "Jika sebuah desa ada orang yang adzan, Allah akan menjaga desa tersebut dari adzab-Nya pada hari itu."

Pernah air sungai di kota Baghdad meluap disertai hujan deras, sehingga hampir menenggelamkan seluruh kota. Di saat bersamaan, ada orang shalih di kota tersebut bermimpi. Dalam mimpinya, dia menyaksikan dari tepi sungai Dijlah luapan air yang mulai menggenangi pemukiman warga. Dia hanya bisa melihat sambil berkata,

"La haula wala quwwata illa billah. Baghdad akan tenggelam."

Masih dalam mimpinya, tak selang lama, datanglah dua malaikat berwujud manusia. Terjadilah percakapan di antara keduanya:

"Apa yang diperintahkan kepadamu?"

"Menenggelamkan kota Baghdad. Tapi perintah itu kemudian dicabut lagi."

"Kenapa?"

"Malaikat penjaga malam melaporkan bahwa tadi malam di kota Baghdad terjadi tujuh ratus perzinahan. Allah murka, dan memerintahkan aku menenggelamkan Baghdad. Kemudian malaikat penjaga siang melaporkan ada tujuh ratus adzan dan iqamah, sehingga Allah mengampuni para pelaku zina disebabkan para pengumandang adzan dan iqomah."

Orang shalih itu lantas terbangun dari tidurnya. Air sungai terlihat berkurang sedikit demi sedikit. Baghdad terhindar dari musibah besar yang akan menelan jutaan korban.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


“Dahulu, aku adalah seorang anak kecil yang berada dalam asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tanganku bergerak ke sana-sini mengambil makanan. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, ‘Wahai Anak Kecil, sebutlah nama Allah (bacalah basmalah), makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.’ Kemudian, aku tidak pernah lagi makan seperti saat itu.” (HR. Bukhari, juz 5, hlm. 2056, Shahih Al-Bukhari; dinilai sahih oleh Al-Albani)

Mengganti-kata-jangan
Cukup sekali googling dengan kata kunci “kata jangan pada anak”, kita bisa mendapat begitu banyak tulisan yang menasihatkan para orang tua untuk menghindari penggunaan kata “jangan” kepada anak. Alasan yang diuraikan pun beragam: dengan kata “jangan”, anak menjadi tidak paham tentang perbuatan yang seharusnya dia lakukan; anak malah akan balik bertanya “kenapa tidak boleh”; dan berbagai alasan lainnya.

Meski sudah memiliki segudang referensi semisal itu, apakah kita pernah sadar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebenarnya sudah jauh hari mengajarkan kita tentang konsep ini?

Jika kita perhatikan penuturan ‘Umar bin Abi Salamah di awal tulisan ini, kita bisa melihat cara bijak sang Mushthafa dalam mendidik anak kecil. Ketika tangan ‘Umar bin Abi Salamah berkelana ke sana-sini di atas meja makan, Rasulullah tidak mengatakan, “Jangan lakukan itu!”, namun beliau justru mengatakan, “Wahai Anak Kecil, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.”

Dari teladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, banyak sekali pelajaran yang bisa kita praktikkan:

1. Anak kecil terlahir ke dunia dalam keadaan nihil pengalaman. Pengajaran dari orang-orang di sekitarnya akan memengaruhi perkembangan jiwanya.

2. Memberikan informasi kepada anak merupakan bentuk pengajaran yang jauh lebih baik dibandingkan menyampaikan larangan.

3. Ketika perintah yang diucapkan kepadanya berupa kalimat negasi, misalnya: “Tanganmu jangan ke mana-mana mengambil makanan,” bisa jadi, si anak malah tidak paham maksudnya sehingga tangannya tetap bergerak ke mana-mana mengambil makanan, atau justru mereka tidak jadi makan dan malah bingung harus bersikap seperti apa.

4. Ketika anak melakukan kesalahan, itu justru waktu yang tepat untuk memberikannya pengajaran baru, di sampiing meluruskan kesalahan yang telah dibuatnya. Lihatlah, kesalahan ‘Umar bin Abi Salamah hanya satu: tangannya bergerayang ke sana-sini di atas meja makan untuk mengambil makanan, namun Rasulullah meluruskannya dengan satu pengajaran: “Dan makanlah makanan yang berada di dekatmu …” plus dua ilmu baru: “Sebutlah nama Allah (bacalah basmalah), makanlah dengan tangan kananmu…”

5. Menyapa anak sebelum memberi teguran merupakan salah satu sikap lembut dalam memberi nasihat kepadanya. Sebagaimana ucapan Rasulullah, “Wahai anak kecil…”

6. Sikap santun dalam menegur anak bisa memberi kesan mendalam pada dirinya:

Si anak akan lebih mudah menerima nasihat. Sebagaimana perkataan ‘Umar bin Abi Salamah, “… Kemudian, aku tidak pernah lagi makan seperti saat itu.”
Dia akan belajar tentang adab dalam memberi nasihat. Suatu saat, adab itu bisa dia terapkan ketika menasihati orang lain.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Apa itu sistem Dajjal?
Sistem Dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang terjadi sekarang ini. Orang menyebutnya The New World Order (Tatanan Dunia Baru), meski kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak asasi manusia justru yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di hadapan Allah.

Apakah sistem Dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani AS?
Ya. Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan itu bergambar Presiden AS pertama, George Washington, dan bagian belakangnya bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramida ada di belakang, sebagai sinyal bahwa di belakang AS ada kekuatan lain. Pada piramida tersebut ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan “annuis coeptis” (semoga dia senang dengan proyek ini). “Dia” yang dimaksud adalah Si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan “novus ordo seclorum” (tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan Si Mata Satu. Orang yang familiar dengan hadits-hadits Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam akan paham bahwa yang dimaksud Si Mata Satu adalah Dajjal.

Kapan sosok Dajjal akan muncul?
Dajjal sudah ada sejak zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits shahih yang panjang yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Fathimah binti Qais.

Ada seorang pengembara Nashrani yang terdampar di suatu pantai. Ia turun dari kapalnya dan kemudian bertemu binatang aneh. Binantang itu mengantarkannya ke sebuah biara. Di biara tersebut ada seorang pria terpasung. Dia bertanya, “Apakah Sungai Tiberia sudah mengering? Apakah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut sebagai nabi akhir zaman? Apakah lelaki itu sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri? ”

Pengembara Nashrani itu penasaran. Dia kemudian menelusuri jazirah Arab untuk mencari lelaki yang dimaksud. Dia kemudian bertemu Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Dia bertanya pada beliau, “Siapa orang yang dipasung itu?” Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam menyatakan bahwa pria itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.

Kapan Imam Mahdi keluar?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, salah satu tandanya adalah meninggalnya atau terbunuhnya seorang khalifah. Namun sekarang sudah tidak ada kekhalifahan. Menurut saya, khalifah yang dimaksud adalah seorang pemimpin negeri Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, seorang penulis asal Mesir yang menulis buku “Umur Umat Islam”, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab Saudi. Kalau memang benar seperti itu, berarti sudah dekat.

Menurut hadits tersebut, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu di-baiat oleh sekelompok pemuda di Ka’bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi tim itu akan dibenamkan ke bumi oleh Allah, kecuali dua orang saja.

Dua orang tersebut sengaja diselamatkan agar mereka bisa menceritakan pada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke Bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mukmin yang paham hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk ber-baiat.

Bagaimana bila dihubungkan dengan umur ummat Islam?
Menurut Amin Muhammad Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits mengenai umur umat Yahudi, Kristen, dan Islam, diisyaratkan bahwa umur umat Islam adalah 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah [tulisan ini dibuat pada 2003], jadi tinggal 76 tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam ketika di Mekkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal sekitar 63 tahun. [Berarti sekarang tinggal sekitar 54 tahun]

Kapan masa kekhalifahan di akhir zaman —yang menurut hadits akan berlangsung selama 40 tahun— terjadi pada masa damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 23 tahun ke depan ini [sekarang berarti kurang dari 14 tahun ke depan]. Kemunculan khilafah akan didahului oleh terjadinya huru-hara dan kaum Muslim akan di bawah komando Imam Mahdi.

Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai dengan munculnya komet. Menurut yang saya tahu dari para astronom, komet akan muncul pada 2022. Jadi kalau saat itu Imam Mahdi muncul, maka perhitungan itu menjadi sangat mungkin. Atau bisa jadi kemunculan Imam Mahdi justru akan lebih cepat dari itu.

Apa fitur-fitur khusus Imam Mahdi?
Menurut Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, namanya seperti nama Rasulullah shallallaahu’ alaihi wasallam dan nama ayahnya pun sama dengan nama ayah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. Bicaranya kurang lancar, sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti dia gagap? Wallahu’alam.

Berapa usia Imam Mahdi ketika muncul?
Usia Imam Mahdi adalah seusia ketika Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pertama kali berperang di Perang Badar di usia 55 tahun.

Apakah itu berarti sebenarnya Imam Mahdi sudah ada?
Ya, sudah ada, tapi oleh Allah belum dimunculkan. Sekarang kita tidak tahu Imam Mahdi itu siapa. Dan hal itu bukan hal aneh, karena memang ia akan muncul mendadak.

Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak bisa. Imam Mahdi di-baiat oleh 313 pemuda di Ka’bah. Jumlah itu sama dengan jumlah pasukan saat Perang Badar. Baiatnya terbuka meski sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Bila ada yang mengaku-ngaku Imam Mahdi, maka itu adalah omong kosong.

Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya. Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan untuk meruntuhkan The New World Order ini. Perang meruntuhkan maalikan jabariyan ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next World Order .

Perang apa saja itu?
Ada empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab. Kaum Muslim menang. Kedua adalah perang melawan penguasa zhalim Persia, Muslim juga menang. Perang selanjutnya adalah melawan Rum atau Eropa, dan menang juga. Ke empat adalah perang melawan Dajjal dan 70.000 tentara Yahudi.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

"Apakah Di Surga Ada Orang Bertato?"

Posted by zen | 22.42 Categories:
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


“Kenapa Allah swt hadirkan gelap! Agar kita tahu bahwa dengan terang segalanya akan terlihat jelas, lantas kenapa Allah swt hadirkan masa lalu yang suram dalam hidup kita ! agar kita sadar bahwa hidayah itu suatu yang mahal, yang Allah swt berikan kepada siapa saja yang mau membuka hati untuk perkara hidayah.

Karena setiap orang, ya setiap orang tanpa kecuali, lepas apakah dia seorang yang memiliki kepahaman agama yang tinggi atau hanya seorang ahli maksiat mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh hidayah, tinggal seberapa jauh kita mau meraih dan mempertahankan hidayah tersebut.

Beberapa waktu yang lalu , Allah swt betul-betul telah “menampar” saya dalam artian yang sesungguhnya. Melalui kepergian seorang sahabat, Allah seakan ingin menunjukan bahwa hidayah dan surga bukan milik sekelompok orang, melainkan milik setiap orang yang dengan hati hancur datang kedepan pintu-Nya, berharap memperoleh kasih-Nya.

Betapa adilnya Allah dan betapa beruntungnya sahabat saya, karena Allah telah pilih dia kembali kepada-Nya dalam keadaan memperbaiki diri dirumah-Nya dalam balutan malam yang tenang, yang hanya Allah dan malaikat-Nya yang mengetahui bagaimana perjuangan almarhum sahabat saya meninggal dunia dalam pertobatannya.

Ketika pertama kali bertemu dengannya, saya memandang hanya dengan sebelah mata, iblis telah menguasai hati saya , sehingga perasaan lebih baik darinya yang waktu itu muncul, tapi keinginan untuk menjadi lebih baik yang datang dari hatinya menghantarkan dia pada pintu hidayah-Nya.

Pagi itu seperti bulan-bulan sebelumnya, saya dan beberapa teman mengadakan program perbaikan diri dengan cara beritikaf dimasjid sekitar tempat tinggal untuk belajar dakwah. Dan seperti biasa pula setiap pagi diadakan taklim pagi, dimana dibacakan kisah-kisah para sahabat Nabi dan perbaikan cara membaca alqur’an.

Selama mejalani program taklim, mata saya seakan sulit diajak kompromi, begitu berat untuk di buka, bukan karena malam sebelumnya saya banyak melakukan sholat malam, melainkan begitu banyaknya dosa yang ada di diri saya sehingga dalam majelis ilmu saya masih juga mengantuk.

Seperti biasa setiap taklim pagi maka di buat jaulah taklim (berkeliling di sekitar lingkungan masjid untuk mengajak orang duduk dalam majelis taklim).

Saya dan seorang teman mendapatkan tugas jaulah taklim. Dan garis nasib menghantarkan saya bertemu dengan sekelompok pemuda yang satu diantaranya menjadi sahabat saya. Beberapa orang dari pemuda itu mencoba pergi ketika melihat saya dan teman saya mendekat , mungkin mereka fikir kami kelompok Islam garis keras yang mencoba mengganggu keasikan mereka, tinggal seorang pemuda yang tetap berada di situ.

Kami mencoba memperkenalkan diri dan menerangkan maksud tujuan kami datang menemui dirinya serta kami mengajaknya sama-sama ke masjid untuk duduk dalam majelis taklim yang baru saja di mulai.

Pemuda itu hanya diam, entah apa yang ada di benaknya, apakah dia berpikir saya dan teman saya hanyalah sekelompok orang yang mengganggu kesenangan dirinya atau entahlah mungkin hanya dirinya dan Tuhan yang tahu.

Saya mulai aga kesal karena dirinya seperti tiada reaksi sama sekali, dia hanya tertunduk tanpa berani beradu pandang, beberapa saat sebelum kami undur diri untuk kembali ke masjid, tiba-tiba pemuda tersebut akhirnya buka suara, “ Apa boleh orang bertatto ke masjid ?“, tanyanya waktu itu, lantas saya menjawab boleh asal dalam keadaan suci dari najis, siapa saja asalkan dia muslim boleh ke masjid.

Dia hanya diam, saya seperti mendapatkan angin untuk terus berusaha agar dia mau ikut ke masjid, saya mulai bercerita banyak hal tentang kisah-kisah para sahabat nabi yang ketika masa jahiliyah begitu jahil, tapi setelah mereka bertaubat mereka menjadi ahli-ahli surga.

Akhirnya dirinya mau ikut ke masjid bersama kami, setelah membersihkan diri dan mengenakan pakaian yang saya pinjamkan ia duduk bersama kami mendengarkan taklim pagi, betapa gembiranya hati saya ketika akhirnya ia mau ikut ke masjid, tak ada kata-kata yang sebanding dengan perasaan saya pada waktu itu.

Mungkin hanya orang-orang yang pernah terjun langsung tahu bagaimana sulitnya berdakwah di tengah-tengah manusia untuk mengajak mereka kembali kepada Allah dan ketika satu diantara mereka mau kembali taat kepada Allah, rasanya dunia dan isinya tak sebanding dengan perasaan senang yang ada di diri kita.

Lepas bada zuhur, dirinya mendekati saya dan menanyakan apakah dirinya boleh bergabung dengan kami, dan tentu saja boleh karena dakwah adalah tugas setiap umat Islam tanpa kecuali, kalau hewan yang lebih rendah dari manusia boleh berdakwah bahkan di abadikan dalam alqur’an (semut, burung hud-hud dll.) apalagi manusia yang mempunyai tugas sebagai khalifatullah di muka bumi jelas lebih boleh lagi untuk berdakwah.

Dengan berdakwah Allah swt akan perbaiki diri kita seperti yang terjadi pada diri para Nabi dan sahabatnya dan hal tersebut yang juga akan terjadi pada diri setiap orang yang mengambil kerja dakwah sebagai jalan hidupnya.

Sepanjang hari ia hanya diam, mungkin proses hidayah sedang terjadi pada dirinya, dan lepas tengah malam, saya menemuinya sedang menangis berurai air mata di pojok mesjid, saya tak berani mendekat dan hanya melihat dari kejauhan. Pemandangan yang sangat indah, dimana pada pagi hari dirinya masih bermaksiat kepada Allah swt tapi pada malamnya ia sedang menangisi dosa-dosanya.

Saya menjadi malu terhadap diri sendiri, seakan saya merindukan saat-saat seperti itu, dimana begitu nikmatnya melewati malam berdua dengan-Nya, bermunajad dihadapan-Nya dengan air mata dan hati yang hancur.

Beberapa bulan setelah kejadian itu saya tidak lagi bertemu dengan almarhum, karena memang tempat tinggal dan kesibukan kami yang tidak memungkinkan, tapi kami masih tetap berhubungan via telpon , sampai akhirnya 2 minggu yang lalu saya bertemu dengan dirinya di salah satu mesjid tua di kawasan kebun jeruk Jakarta Pusat.

“Ane mau belajar dakwah 40 hari “ ucapnya. Saya hanya bisa tersenyum bahagia mendengar penuturannya. “ Routenya kemana? “ Tanya saya.

“Belum diputus, besok pagi selepas bayan subuh baru ketahuan routenya, karena ane gabung dengan jamaah yang lain” jawabnya singkat.

Sesaat kemudian dirinya bertanya hal yang sama seperti saat kami pertama kali bertemu. “ Apa di surga ada orang yang bertatto?” tanyanya dengan agak ragu.

Dan sekali lagi saya yang sombong, yang angkuh yang ahli maksiat tapi sok bersih menjawab dengan ringannya tanpa mencerna dan berpikir lebih jauh tentang pertanyaan Almarhum tersebut.

“Mana ada di surga orang yang bertatto, kalau di neraka banyak”. Jawab saya, dan almarhum hanya tertunduk sedih, saya segera menyadari kesalahan saya dan meralat ucapan saya “Tapi ente tenang aja kalau ente tetep buat dakwah, nanti ente juga akan masuk surga dan Allah sendiri yang akan menghapus tatto ente”.

Almarhum sahabat saya tersenyum bahagia dengan jawaban saya, senyum yang terakhir yang saya lihat, karena saya tidak akan pernah melihat senyumnya lagi, sebuah sms saya terima malam kemarin yang mengabarkan ia telah meninggal dunia ketika dirinya sedang berlajar berdakwah, islah diri, belajar menjadi hamba yang taat, belajar mencintai Allah swt dan Rasul-Nya.

Selepas bersilaturahmi bada isya almarhum pamit dengan amir jamaah untuk tidur lebih awal karena kondisi badannya yang kurang baik, dan mendekati subuh terlihat almarhum masih tertidur, dan ketika salah satu rekan mencoba membangunkannya ternyata almarhum telah tiada, pergi meninggalkan dunia untuk bertemu Allah swt bertemu dengan sosok yang dicintainya yaitu Rasulullah saw dan para sahabat-nya, meninggalkan dunia pada saat pertobatannya. Kematian yang indah, yang selalu saya rindukan, mati di jalan-Nya, mati ketika mencoba meraih cinta-Nya.

Selamat jalan sahabat, di surga memang tiada akan ada pria bertatto, yang ada hanya pria tampan, yang suka miscall tengah malam untuk bangunin tahajud, yang suka bangun malam dan nangis kaya anak kecil, yang suka bikin gw kesel karena selalu berantakan kalau makan berjamaah, yang suka tiba-tiba batalin janji pada hal udah jauh-jauh hari dibuat.

Kita memang gak akan pernah ketemu lagi di dunia, Dan elo gak bisa baca blog gw lagi, pada hal elo pengen banget kita sama-sama hadir ijtima Bulan Juli nanti dan elo pengen banget ngerasin duduk di bawah tenda dan poto elo gw tampilin di blog jelek gw ini, tapi rasanya itu cuma mimpi, karena pastinya gak akan bisa terjadi. Sekarang elo dah tenang di sana, tugas elo di dunia dah selesai, tinggal gw yang masih gamang dengan jalan hidup sendiri.

Selamat jalan sahabat, semoga Allah selalu menjaga dan menerima tobat dirimu. Semoga kami yang di tinggalkan dapat memetik banyak pelajaran dari perjalanan hidupmu. Dan semoga Allah swt kekalkan kami dalam usaha dakwah, dakwah sebagai maksud hidup, hidup untuk dakwah, dakwah sampai mati dan mati dalam dakwah.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Pada suatu Jumat, warga Madinah digemparkan dengan suara tangis yang amat pilu dan tak ujung henti. Suara yang seperti rengekan bayi itu berasal dari Masjid Nabawi. Para sahabat Rasul yang berada di masjid pun kebingungan, siapa gerangan yang menangis. Saat itu, mereka tengah berkumpul untuk menjalankan shalat Jumat.

Tangisan terdengar sesaat ketika Rasulullah memberikan khutbah. Mendengarnya, Rasulullah pun turun dari mimbar menunda khutbahnya. Sang Nabiyullah kemudian mendekati sebuah pohon kurma. Beliau mengelusnya, kemudian memeluknya. Maka, berhentilah suara tangisan itu. Ternyata, si pohon kurma itulah yang menangis. Hampir saja pohon itu terbelah karena jerit tangisnya.

Sejak Masjid Nabawi berdiri, pohon kurma itu telah di sana. Tak hanya menjadi tonggak, pohon kurma tersebut selalu menjadi sandaran Nabi acapkali beliau memberikan khutbah. Si pohon selalu menanti hari Jumat karena pada hari itu ia akan mendampingi Nabi memberikan nasihat kepada kaum Muslimin. Sejak Jumat pertama masjid berdiri, ia selalu setia dan bahagia menemani Nabi Muhammad. Hingga hari Jumat itulah ia menangis.

Beberapa hari sebelum Jumat yang pilu bagi si pohon, seorang wanita tua Anshar mendatangi Rasulullah. Ia memiliki putra seorang tukang kayu dan ia menawarkan sebuah mimbar untuk Rasul. “Wahai Rasulullah, maukah kami buatkan mimbar untuk Anda?” ujarnya. Rasulullah pun menjawab, “Silakan jika kalian ingin melakukannya,” ujar beliau.

Maka, pada Jumat keesokan hari, mimbar Rasul telah siap digunakan. Mimbar itu pun diletakkan di dalam masjid. Saat Rasul menaiki mimbar, menangislah si pohon karena ia tak lagi menjadi “teman” Rasul dalam khutbah Jumat seperti biasa. “Pohon ini menangis karena tak lagi mendengar nasihat yang biasa disampaikan di sampingnya,” ujar Rasul setelah memeluk pohon tersebut.

Setelah dipeluk Nabiyullah, si pohon bahagia. Ia tak lagi menangis dan dirundung kesedihan. Meski tak lagi mendampingi Nabi, mendapat pelukan dari Nabi cukup mengobati rasa sedihnya. Rasulullah pun berkata kepada para sahabat, “Kalau tidak aku peluk dia, sungguh dia akan terus menangis hingga hari kiamat,” sabda Nabi.

Kisah pohon kurma yang menangis ini sangat populer dalam kisah Islami. Banyak rawi yang meriwayatkan hadis tersebut, sehingga tak perlu lagi dipertanyakan kesahihannya. Para sahabat banyak meriwayatkannya, baik Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Jabir, Ibnu Umar, dan lain sebagainya. Kisah ini menunjukkan betapa seluruh makhluk, bahkan pohon sekalipun, mencintai Rasulullah. Maka, sangat mengherankan jika manusia yang berakal dan mengetahui keluhuran akhlah beliau kemudian tak jatuh cinta kepada sang Nabi.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube