Share Me!

>
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Coba perhatikan shalat kita. Tidak terhitung berapa kali kita lupa rakaat dalam shalat. Alih-alih bersedih dengan lupa rakaat shalat, seringkali kita justru menunda shalat karena urusan dunia. Atau bahkan meninggalkan shalat. Astaghfirullahal adzim. Kita merasa terlalu sibuk sehingga shalat kita terabaikan. Padahal shalatlah yang pertama kali akan dihitung pada hari kiamat.

Suatu ketika Abu Thalhah ra shalat di kebunnya. Tiba-tiba seekor burung terbang di antara pepohonan. Burung itu terbang kesana kemari. Lalu masuk ke dalam rerimbunan daun yang lebat dan terjebak disana.

Melihat hal ini perhatian Abu Thalhah ra terarah pada tingkah laku burung tersebut sehingga ia lupa jumlah rakaat yang telah ia lakukan. Ia sangat kesal atas hal ini. Ia sadar karena kebunnyalah ia menjadi lalai dalam shalatnya. Dan bagi Abu Thalhah itu merupakan musibah baginya.

Seusai shalat, ia langsung menjumpai Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan semua kejadian tersebut. Lalu ia berkata, Ya Rasulullah, kebunku ini telah menyebabkan saya lalai dalam shalat. Oleh karena itu saya sedekahkan kebun ini fi sabilillah. Gunakanlah sekehendakmu.

Sungguh luar biasa para sahabat menjaga kualitas shalat mereka. Hal ini dikarenakan kesadaran yang sempurna akan hakikat shalat. Begitu pentingnya shalat sehingga shalat disebutkan pada urutan kedua setelah iman.

Mari kita mengingat hadis Nabi saw dari Abu Hurairah ra, Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika baik shalatnya maka ia akan beruntung dan selamat. Dan jika buruk shalatnya maka ia akan merugi. Jika ditemui ada kekurangan pada shalat fardhunya maka Rabb (Allah SWT) akan berkata (kepada malaikat), Lihatlah apakah hambaKu memiliki amalan shalat sunah? Maka kekurangan shalat fardhu akan disempurnakan dengan shalat-shalat sunah. Kemudian amal-amal lainnya akan dihisab seperti itu. (Tirmidzi)

Bagi yang sudah menjalankan shalat lima waktu, mari kita perbaiki lagi dengan menjaga shalat di awal waktu. Kemudian kita tingkatkan lagi dengan shalat sunah dan amalan ibadah lain.

Dengan demikian peran shalat dalam mencegah kemunkaran dapat menjadi nyata dalam kehidupan kita. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan munkar. (QS. Al-Ankabut : 45) Dalam skala yang lebih luas. Shalat dapat memperbaiki moral bangsa yang kian terpuruk.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube