Share Me!

>
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Namun, sering kali kesempurnaan yang Allah berikan kepada setiap manusia itu disalah gunakan. Kesempurnaan jasad dan akal yang Allah karuniakan kepada seorang manusia terkadang tidak diiringi kesempurnaan ikhtiyar kita dalam mengabdikan diri kita kepada Allah, Tuhan yang menciptakan kita dengan kesempurnaan itu.

Berbagai nikmat dan karunia senantiasa Allah limpahkan kepada setiap hambanya di alam semesta ini. Namun ternyata masih saja ada manusia yang lupa akan semua pemberian dari Allah tersebut. Maka barang siapa yang melupakan semua nikmat Allah, tentu ada  ganjaran yang menanti disana begitu pula sebaliknya. Ada sepasang kenikmatan yang Allah berikan kepada segolongan manusia dan Rasulullah telah memberi penerangan kepada kita tentang keutamaan pemberian sepasang kenikmatan itu. Yakni nikmat ilmu dan nikmat harta.

Tertulis dari riwayat At-Tirmizi dan Ahmad, dari Abu Kabsyah Al Anmari, Ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “... Sesungguhnya di kolong langit (dunia) ini diisi oleh 4 (empat) jenis manusia:

Pertama, seorang hamba yang dikarunia Allah harta dan ilmu, dengan Ilmu dan hartanya ia bertaqwa kepada Allah, menyambung silaturrahim (tali kekerabatan), dan ia mengetahui hak-hak Allah pada ilmu dan harta yang dimilikinya, manusia jenis ini adalah manusia yang memiliki kedudukan paling mulia.

Kedua, selanjutnya hamba yang dikaruniai ilmu tapi tidak diberi harta, niatnya tulus dan jujur, ia berkata: “Seandainya saja aku memiliki harta niscaya aku akan melakukan seperti amalan si fulan (yang tahu hak-hak Allah dalam ilmu dan hartanya’, maka ia mendapatkan apa yang ia niatkan. Pahala mereka berdua (golongan pertama dan kedua) adalah sama.

Ketiga, selanjutnya hamba yang dikaruniai harta oleh Allah tapi tidak diberi ilmu,  ia menggunakan hartanya serampangan tanpa landasan ilmu (syariat), ia mempergunakan hartanya tidak dalam rangka membina ketakwaan kepada Allah,  tidak menyambungkan silaturrahim (tali kekerabatan) serta tidak mengetahui hak-hak Allah pada hartanya, ini adalah kedudukan yang terburuk

Keempat, selanjutnya orang yang tidak diberi Allah harta ataupun ilmu, ia berkata: ‘Seandainya punya harta tentu aku akan melakukan seperti yang dilakukan si fulan (yang serampangan mengelola hartanya’, dan niatnya kuat benar (jika ia punya harta ia serampangan menggunakan).  Dosa keduanya (golongan ketiga dan keempat) adalah sama.

Dari keempat golongan manusia diatas, golongan manusia yang paling tinggi dan utama derajatnya adalah seseorang yang dikaruniai sepasang kenikmatan oleh Allah swt dan mereka mengamalkan kenikmatan itu sesuai dengan ketentuan yang Allah tentukan. Berawal dari nikmat ilmu, disusul oleh nikmat harta yang menjadikan sebagian dari hamba-hamba Allah swt yang senantiasa menjadi penebar Rahmat Allah dimuka bumi bagi seluruh makhluk Allah lainnya. Seluruh makhluk merasakan kebaikan dan jasa mereka. Seluruh umat menjadi saksi atas keutamaan mereka

Lalu ilmu manakan yang menyebabkan Allah memberikan rahmat kepada manusia seperti ini?  Ternyata ilmunya bukan sembarang ilmu, tetapi ilmu itu adalah ilmu syariat atau ilmu agama. Adalah ilmu yang mengajarkan manusia tentang bagaimana cara memperoleh harta dan mempergunakannya secara benar. Ilmu syariat adalah adalah satu-satunya ilmu yang mengajarkan kepada seorang mukmin hakikat yang berhubungan dengan hal duniawi termasuk harta.

Ilmu syariat mengajarkan kepadanya bahwa harta yang dimilikinya tak lain hanyalah karunia titipan, dan ujian dari Allah swt.  Bahwa harta tersebut harus diperoleh dengan cara-cara yang halal, tanpa sedikitpun menggunakan cara-cara keji kotor, penipuan dan kedzaliman kepada hamba-hamba Allah swt yang lain. Seorang mukmin akan menyadari ada hak orang lain yang harus ditunaikan didalam harta yang ia titipi.

Seorang mukmin yang hidup di dunia pastilah tidak akan memisah-misahkan ilmu syar’i dan ilmu dunia. Karena semua pendoman luhur ilmu dunia adalah ilmu syaiat.  Tanpa syariat atau agama maka semua orang akan bebas mempergunakan ilmunya tanpa ada batasan. Tanpa ilmu syariat, harta yang didapatkan seseorang akan menjadi harta yang rawan di pergunakan. Ilmu syariatlah yang akan mengantarkan seseorang masuk surga atau neraka Allah.

Oleh karena itu, marilah kita semua berdoa semoga Allah menjadikan kita hamba-hambanya yang terpilih dan terkasih sehingga Allah bersedia mengkaruniakan sepasang kenikmatan luar biasa itu kepada kita. Ilmu dan harta yang bisa kita pergunakan untuk kemajuan masyarakat. Dan kita memohon agar Allah swt senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaan kita agar selalu dalam perlindung Nya. Amin ya Rabbal’alamin.

وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

0 komentar:

Posting Komentar

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube