بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Seperti diberitakan sebelumnya, Ariel Sharon kualat dengan mengalami koma selama 8 tahun terakhir akibat menderita komplikasi penyakit secara berkepanjangan. Ia didera hukuman badan dengan penyakit serangan jantung atau stroke, paru-paru, penyakit gagal ginjal hingga pendarahan otak dan tak berfungsinya beragam organ dalam tubuh tokoh zionis ini.
Ia yang didera penyakit akut ini, semasa hidupnya sangat sadis dalam membantai rakyat Palestina pada tahun 2000, ia dikenal sebagai dalang pembersihan etnis Shabra dan Shatila. Lalu pada 2002 ia menambah daftar kejahatannya dengan pembantaian Jenin.
Penduduk Galilea utara melaporkan di situs Ynetnews.com bahwa mereka merasakan gempa sekitar tengah hari. Mengkonfirmasi pengakuan tersebut, Institut Geofisika Israel melaporkan bahwa gempa tersebut berkekuatan 3,5 pada skala richter (SR).
Ahli geologi mengatakan mereka mencari pola dan tanda-tanda untuk menentukan apakah gempa lebih besar akan segera menyusul.
Amotz Agnon, profesor geologi di Universitas Ibrani di Yerusalem, mengatakan gempa besar dalam waktu dekat dapat menyebabkan ribuan kematian .
“Dari pengalaman, kita tahu bahwa semuanya tergantung pada waktu ketika gempa terjadi,”. lanjut Agnon.
Sharon meninggal pada usia 85 pada Sabtu (11/1) lalu, setelah menghabiskan delapan tahun terakhir sisa hidupnya dalam kondisi koma akibat stroke yang dideritanya. Bagi ratusan jutaan penduduk di dunia, terutama di Arab, Sharon adalah seorang ‘pembunuh massal’.
Ia juga menjadi penyebab meletusnya perlawanan rakyat Palestina yang dikenal dengan Intifada II pada 2000, setelah kunjungannya yang provokatif ke Masjid Al Aqsa , tempat paling suci ketiga dalam Islam.
Berbeda dengan pemakaman Sharon yang sepi pelayat, pada pemakaman Nelson Mandela di Johannesburg lebih dari 70 pemimpin dunia terbang ke Afrika Selatan untuk menghadiri pemakamannya, beberapa waktu lalu.
(*click source)
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
0 komentar:
Posting Komentar