بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Di suatu siang, pelayan Raja Persia menghidangkan makanan. Secara tidak disengaja, setetes kuah hidangan itu mengenai pakaian Sang Raja. Amarah Sang Raja tiba-tiba menyeruak. Ia memutuskan akan memberi hukuman mati kepada pelayannya itu.
Mendengar keputusan sang raja akan memberikan hukuman berat itu, si pelayan lalu dengan sengaja menumpahkan sup yang masih dipegangnya ke atas meja makan dan juga menyiramkan ke pakaian Sang Raja.
Marah Sang Raja makin menjadi-jadi. Emosinya tidak terbendung. Kehormatannya seperti tercabik-cabik. Sang Raja bertanya;
“Apa yang membuatmu melakukan semua ini?! Padahal kau tau kesalahan menjatuhkan setetes kuah dengan tanganmu saja harus diberi hukuman mati!”
Pelayan itu menjawab;
“Baginda…! Hamba malu jika orang-orang mendengar bahwa Baginda akan memberikan hukuman mati kepada pelayannya yang telah lama mengabdi hanya karena kesalahan tidak sengaja yang dilakukan tangannya dengan setetes kuah. Karena itu, hamba bermaksud memperbesar kesalahan itu agar menjadi lebih pantas jika hamba diberi hukuman mati lalu mereka dapat memaklumi hukuman itu.”
Mendengar alasan pelayannya itu, Sang Raja tidak hanya memberi maaf, tetapi juga hadiah.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SOURCE: Buku “Lelaki Akhirat Dari Sudut Kota Madinah. Hal: 283
0 komentar:
Posting Komentar