بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dosen berinisial MK itu mengatakan kepada mahasiswa bahwa Al Qur’an yang ada saat ini bukanlah Al Qur’an yang sebenarnya. Sehingga tidak masalah baginya jika menginjak mushaf tersebut.
“Sesungguhnya al Qur’an itu berada di lauh Mahfuz. Ini hanyalah fotokopi al Qur’an yang statusnya hanyalah buku biasa, karena itu tak apa diinjak-injak. Hanya sebagai alat, jika al Qur’an sudah terkuasai maka alat itu tak diperlukan lagi,” kata dosen tersebut seperti dikutip beritamuallaf.or.id.
Aksi menginjak Al Qur’an itu dicontohkannya dalam rangka menjelaskan bahwa filsafat adalah kajian ilmu yang membahas sangat dalam hingga pada hakikatnya, bukan hanya sekedar tampak di mata.
Sontak, aksinya tersebut membuat sejumlah mahasiswa protes hingga ruang kuliah di lantai dua itu berubah menjadi gaduh. Namun, MK tetap mempertahankan keyakinannya bahwa mushaf itu sama seperti buku biasa, tidak masalah jika diinjak.
Sejumlah mahasiswa kemudian melaporkan MK kepada dekan dan pimpinan UMSB. Kejadian tersebut berlangsung pada 8 April lalu. Sepuluh hari kemudian, UMSB memecat oknum dosen tersebut.
Bersamadakwah mencoba menghubungi MK untuk mengklarifikasi apakah benar ia menginjak mushaf Al Qur’an, namun hingga berita ini dimuat tidak ada jawaban dari MK. [Ibnu K/bersamadakwah]
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
0 komentar:
Posting Komentar