بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dream - Panasnya terik matahari tak menghalangi pria paruh baya itu terus mencari nafkah demi kelangsungan hidupnya beserta keluarga. Mbah Sarno begitu akrab ia disapa merupakan seorang tukang sol sepatu keliling. Langkah kakinya yang tak muda lagi masih sanggup mengayuh sepeda tua yang setia menemani kemana pun Mbah Sarno pergi.
Siang itu belum ada satupun orang yang memerlukan jasanya. Terlihat dari kejauhan seorang pemuda yang tengah kebingungan karena sepatunya yang rusak. Mbah Sarno pun menghampiri pemuda tersebut dan menanyakan apa yang terjadi dengannya.
"Sepatu saya bolong, pak", terang pemuda itu.
Kepanikan pemuda itu rupanya keberuntungan pertama di hari itu untuk Mbah Sarno. Lantas saja Mbah Sarno menawarkan membetulkan sepatunya dengan membayar jasa sol sepatu sebesar Rp 5 ribu.
Karena uang yang diberikan pemuda itu terlalu besar dan Mbah Sarno tak memiliki uang cukup untuk mengembalikannya. "Bawa saja nak," kata Mbah Sarno. "Loh mana bisa begitu pak", kata pemuda itu.
Akhirnya Mbah Sarno membiarkan pemuda yang nampak terburu-buru itu pergi. Mbah Sarno lalu menuju masjid untuk melaksanakan ibadah shalat Ashar sekaligus berdoa untuk diberikan rezeki.
Selepas menunaikan shalat Ashar, Mbah Sarno bertemu kembali dengan pemuda tersebut. Pemuda itu justru memberikan uang yang jauh lebih besar dari jumlah yang seharusnya diterima Mbah Sarno.
Buah kesabaran serta keikhlasan hati seseorang ternyata akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari apa yang sebelumnya dibayangkan.
Penasaran dengan kisah Mbah Sarno? Mari simak kisahnya di blog "Ngelmu Becak" klik disini
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
0 komentar:
Posting Komentar