Kisah Mualaf Pertama Inggris Yang Dilempar Kepala Babi
Posted by zen | 12.05 Categories: Kisah Islami_Nyata
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dream - Panasnya terik matahari tak menghalangi pria paruh baya itu terus mencari nafkah demi kelangsungan hidupnya beserta keluarga. Mbah Sarno begitu akrab ia disapa merupakan seorang tukang sol sepatu keliling. Langkah kakinya yang tak muda lagi masih sanggup mengayuh sepeda tua yang setia menemani kemana pun Mbah Sarno pergi.
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Click: SOURCE
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Mubahalah adalah saling melaknat atau saling mendoakan agar laknat Allah SWT dijatuhkan atas orang yang zalim atau berbohong di antara mereka yang berselisih. Syariat mubahalah bertujuan untuk membuktikan kebenaran dan mematahkan kebatilan bagi mereka yang keras kepala dan tetap bertahan pada kebatilan meskipun sudah jelas bagi mereka kebenaran dan argumen-argumennya.
Dalam kitab Zad al-ma'ad, Ibnu al-Qayyim menjelaskan, mubahalah disunahkan ketika beragumentasi dan berdebat dengan kelompok batil atau orang-orang sesat. Apabila mereka tetap tidak mau kembali kepada kebenaran dan tetap keras kepala meskipun sudah dijelaskan tentang kebenaran dan hujah-hujahnya.
Allah SWT memerintahkan Nabi SAW menantang kaum Nasrani dari Najran untuk ber-mubahalah. Ketika itu, utusan Nasrani dari Najran bersikeras mengatakan kepada Nabi SAW bahwa Isa adalah anak Allah SWT. Padahal, Nabi SAW telah menjelaskan kepada mereka bahwa Isa AS itu adalah hamba Allah SWT dan utusan-Nya. Maka, Allah SWT memerintahkan kepada Nabi SAW agar menantang mereka untuk ber-mubahalah.
Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita ber-mubahalah kepada Allah dan meminta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (QS Ali 'Imran [3]: 6).
Dalam mubahalah tersebut, Nabi SAW menghadirkan anak dan istri masing-masing, kemudian berdoa kepada Allah agar menurunkan azab dan laknat-Nya kepada yang berbohong di antara mereka. Tetapi, karena mereka mengetahui bahwa Nabi SAW berada dalam kebenaran dan mereka berada dalam kebatilan, merekapun tidak berani melakukannya. Akhirnya, mereka berdamai dan membayar jizyah kepada Nabi SAW.
Diriwayatkan bahwa para sahabat Nabi SAW, seperti Ibnu Abbas, pernah menantang orang yang berselisih pendapat dengannya dalam suatu masalah untuk ber-mubahalah. Imam al-Auza'i, Imam Ibnu Taimiyyah, dan Ibnu Hajar juga pernah ber-mubahalah.
Namun, tidak dianjurkan kepada seorang Muslim untuk ber-mubahalah setiap berbeda pendapat dengan orang atau kelompok lain. Karena, sebagaimana yang ditegaskan di atas, mubahalah itu bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang jelas kebenarannya dan mematahkan kesesatan dan kebatilan yang jelas kebatilannya. Oleh karena itu, para ulama menyebutkan bahwa di antara syarat dibolehkannya mubahalah adalah:
- Mengikhlaskan niat hanya karena Allah SWT bukan untuk tujuan kemenangan hawa nafsu dan urusan duniawi. Semata-mata untuk membuktikan kebenaran yang hak dan mengalahkan kebatilan dan kesesatan.
- Meyakini kebenaran yang diperjuangkan.
- Terlebih dahulu menjelaskan kebenaran kepada mereka yang berbeda.
- Tampak jelas perlawanan orang yang dihadapi sedang mempertahankan kebatilan.
- Hanya dilakukan dalam urusan agama yang penting.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Click: SOURCE
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Syakban / Sya'ban (Bahasa Arab: شعبان, transliterasi: Sya'ban), adalah bulan kedelapan dalam penanggalan hijriyah. Nama Sya'ban berarti 'pemisahan', disebut demikian karena orang-orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air.
Toleransi Terlewat Batas? Hukumnya?
Posted by zen | 12.37 Categories: Hal Islami_Larangan, Tips Islami_Berkehidupan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Toleransi mengarah kepada sikap terbuka dan mau mengakui adanya berbagai macam perbedaan. . Landasan dasar pemikiran ini adalah firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 13:
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”
Rumus Rahasia Kehidupan Dari Rasullah SAW
Posted by zen | 09.23 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Suami Istri Yahudi Yang Berjumpa Rasulullah SAW Dalam Mimpi
Posted by zen | 09.21 Categories: Kisah Islami_Cerita
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
"Tidak ada seorang bayi pun dari anak Adam yang terlahir, kecuali ia pasti mendapat tusukan dari syaitan sehingga bayi itu menangis dan menjerit karenanya, kecuali Maryam dan putranya (Nabi Isa as)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Saat Mata Rasulullah SAW Tembus Pandang
Posted by zen | 23.02 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kisah Nyata: Al-Qur'an Dan Sang Jendral
Posted by zen | 22.51 Categories: Kisah Islami_Nyata, Kisah Islami_Renungan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Zina al-lamam-Zina ain (zina mata) yaitu memandang lawan jenis dengan perasaan senang.
Zina Qolbi (zina hati) yaitu memikirkan atau menghayalkan lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya.
Zina Lisan (zina ucapan) yaitu membincangkan lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya
Zina Yadin (zina tangan) yaitu memegang tubuh lawan jenis dengan perasaan senang kepadanya
Kisah Rasulullah SAW Dan 8 Dirham Penuh Berkah
Posted by zen | 21.53 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang wanita yang sedang menangis. Ternyata ia kehilangan uangnya. Dengan kemurahan hati, beliau memberikan 2 dirham untuknya. Tidak hanya itu, beliau juga berhenti sejenak untuk menenangkan wanita itu.
Setelah itu, Rasulullah SAW lalu melangkah ke pasar. Beliau langsung mencari barang yang diperlukannya. Dibelinya sepasang baju dengan harga 4 dirham lalu bergegas pulang. Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan seorang tua yang telanjang. Dengan iba, orang itu memohon sepotong baju yang baru dibelinya. Karena tidak tahan melihatnya, beliau langsung memberikan baju itu. Maka kembalilah beliau ke pasar untuk membeli baju lagi dengan uang tersisa 2 dirham, tentu saja kualitasnya lebih kasar dan jelek dari sebelumnya.
Ketika hendak pulang lagi, Rasulullah SAW kembali bertemu dengan wanita yang menangis tadi. Wanita itu nampak bingung dan gelisah. Ia takut pulang karena khawatir dimarahi majikannya akibat sudah terlambat. Dengan kemuliaan hati beliau, Rasul langsung menyatakan kesanggupan untuk mengantarkannya.
”Assalamu’alaikum warahmatullah”, sapa Rasulullah SAW ketika sampai rumah majikan wanita itu. Mereka yang di dalam semuanya terdiam, padahal mendengarnya. Ketika tak terdengar jawaban, Rasulullah SAW memberi salam lagi dengan keras. Tetap tak terdengar jawaban. Rasul pun mengulang untuk yang ketiga kalinya dengan suara lantang, barulah mereka menjawab dengan serentak.
Rupanya hati mereka diliputi kebahagiaan dengan kedatangan Nabi. Mereka menganggap salam Rasulullah SAW sebagai berkah dan ingin terus mendengarnya. Rasulullah SAW lalu berkata,”Pembantumu ini terlambat dan tidak berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus menerima hukuman, akulah yang akan menerimanya”. Mendengar ucapan itu, mereka kagum akan akan budi pekerti beliau. Mereka akhirnya menjawab, “Kami telah memaafkannya dan bahkan membebaskannya.”
Budak itu bahagia tak terkira, tak terhingga rasa terima kasihnya kepada Rasul. Lalu ia bersyukur atas karunia Allah SWT atas kebebasannya. Rasulullah SAW pulang dengan hati gembira karena satu perbudakan telah terbebaskan dengan mengharap ridha Allah SWT. Beliau pun berujar:
"Belum pernah kutemui berkah 8 dirham sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang mampu menenteramkan seseorang dari ketakutan, memberi 2 orang yang membutuhkan serta memerdekakan seorang budak”.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Terdengar Adzan Dari Jantung
Posted by zen | 17.38 Categories: Berita & Fakta Menarik, Kisah Islami_NyataJika Bersentuhan Dengan Bukan Mahramnya
Posted by zen | 12.02 Categories: Hal Islami_Larangan, Kesehatan_Artikel, Tips Islami_Berkehidupan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Alquran Palsu di Android dan iOS
Posted by zen | 11.52 Categories: Berita & Fakta Menarik, Tips Islami_Beragama
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Beramal Tapi Masuk Neraka Karena Riya
Posted by zen | 19.07 Categories: Doa, Kisah Islami_Renungan, Tips Islami_Beragama, Tips Islami_Berkehidupan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
”Manusia pertama yang diadili pada hari kiamat nanti adalah orang yang mati syahid. Orang yang mati syahid didatangkan di hadapan Allah. Kemudian ditunjukkan segala kenikmatan yang telah diberikan kepadanya, dan ia mengakuinya".
Kisah Pemuda Yang Menikahi Wanita “Buta, Tuli, Bisu dan Lumpuh”
Posted by zen | 18.49 Categories: Kisah Islami_Inspirasi
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kisah Iblis Takut Dengan Orang Yang Tidur
Posted by zen | 18.27 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Setan Yang Dikalahkan Syaikh Abdul Qodir Jaelani
Posted by zen | 11.55 Categories: Kisah Islami_Nyata, Kisah Islami_Renungan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
“Saya pernah kepanasan dalam suatu bepergian, hampir-hampir aku mati karena kehausan. Lalu datang awan hitam menaungiku dan angin dingin bertiup kepadaku sehingga ludah di mulutku mencair lagi. Dan saat itu aku mendengar ada suara memanggilku"
“Wahai Abdul Qadir saya adalah tuhanmu”.
Saya katakan kepadanya: “Apakah Engkau Allah yang tiada tuhan selain Dia?”
Lalu suara itu memanggilku untuk kedua kalinya:
“Wahai Abdul Qadir aku adalah tuhanmu, sekarang aku menghalalkan apa yang sudah aku haramkan kepadamu”
Saya katakan kepadanya:
“Kamu berdusta dan sebenarnya kamu adalah setan”.
Seketika itu awan itu pecah berantakan dan saya mendengar dari belakangku ada suara yang memanggilku:
“Wahai Abdul Qadir, kamu selamat dariku karena kefahamanmu terhadap agama dan aku telah berhasil menfitnah tujuh puluh orang dengan cara ini sebelummu.”
Syaikh Abdul Qadir ditanya:
“Bagaimana Anda tahu itu adalah setan?”
Beliau menjawab:
“Tatkala dia mengatakan bahwa dia menghalalkan apa yang diharamkan. Sejak itu saya mengetahuinya, sebab sesudah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak ada orang yang mempunyai hak untuk menghalalkan dan mengharamkan. Dengan demikian Allah telah menyelamatkan dengan ilmu yang bermanfaat.” (Dikutip dari Menelanjangi Setan, hal. 139-140)
Seorang alim (orang yang dalam ilmu agamanya) tidak terpedaya dengan tipu daya setan dan senantiasa menyuruh manusia berbuat baik, padahal setan senantiasa menyuruh berbuat jelek. Setiap setan membuka pintu hawa nafsu untuk manusia dan menghiasi hati mereka dengan syahwat, maka seorang alim yang memahami tipu daya dan jerat setan akan menjelaskannya kepada manusia, menutup segala pintu yang mengarah ke sana sehingga akhirnya setan pun gigit jari dan merugi. Oleh karena itu, kematian seorang alim jauh lebih menyenangkan bagi setan daripada kematian seorang ‘abid yang hanya penuh beribadah ritual saja.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
فَقِيهٌ وَاحِدٌ أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ
“Satu orang alim ulama lebih berat bagi syetan daripada seribu ahli ibadah.” (HR. al-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Hal ini bisa direnungkan dalam ayat,
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).
Ulama ialah orang yang alim berilmu, tandanya paling takut hanya kepada Allah, menguasai ilmu yang mengenal Allah dan Syariat-Nya.
Mengenal Allah selain takut kepada Allah dan tidak takut kepada siapapun kecuali hanya kepada Allah, seperti Nabiyullah Ibrahim, Nabi Musa, Rasulullah SAW yang menyerukan kepada penguasa zalim, pembesar akan kebenaran Syartai Allah, ciri mereka bertawakal, sabar, dan banyak menyebut nama-Nya.
من كان بالله اعرف كان لله اخوف
“Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah.”
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu)" (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 308).
Orang yang dipahamkan agama, TANDA dikehendaki kebaikan oleh Allah SWT.
Dari Mu’awiyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037)
Termasuk kunci-kunci rizki adalah memberi nafkah kepada orang yang sepenuhnya menuntut ilmu syari’at (agama). Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits riwayat At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ia berkata.
“Artinya : Dahulu ada dua orang saudara pada masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah seorang daripadanya mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan (saudaranya) yang lain bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Mudah-mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia”
Dalam hadits yang mulia ini, Nabi yang mulai Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kepada orang yang mengadu kepadanya karena kesibukan saudaranya dalam menuntut ilmu agama, sehingga membiarkannya sendirian mencari penghidupan (bekerja), bahwa semestinya ia tidak mengungkit-ngungkit nafkahnya kepada saudaranya, dengan anggapan bahwa rizki itu datang karena dia bekerja. Padahal ia tidak tahu bahwasanya Allah membukakan pintu rizki untuknya karena sebab nafkah yang ia berikan kepada saudaranya yang menuntut ilmu agama secara sepenuhnya.
Al-Mulla Ali Al-Qari menjelaskan sabda nabi Shallallahu ‘alaihi wa salllam.
“Mudah-mudahan engkau diberi rizki dengan sebab dia”
Yang menggunakan shigat majhul (ungkapan kata kerja pasif) itu berkata, “Yakni, aku berharap atau aku takutkan bahwa engkau sebenarnya diberi rizki karena berkahnya. Dan bukan berarti dia diberi rizki karena pekerjaanmu. Oleh sebab itu jangan engkau mengungkit-ungkit pekerjaanmu kepadanya” [Murqatul Mafatih, 9/171]
Al-Alamah Ath-Thaibi berkata : “Makna ‘mudah-mudahan’ dalam sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ‘ mudah-mudahan engkau’, bisa kembali kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga berfungsi untuk memberikan kepastian (bahwa dia mendapatkan rizki karena berkah saudaranya) dan menegur (bahwa dia mendapatkan rizki bukan karena pekerjaannya). Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadits.
“Artinya : Bukankah kalian diberi rizki karena sebab orang-orang lemah di antara kalian ?”
Al-Imam Al-Ghazali berkata :”Ia harus mencari orang yang tepat untuk mendapatkan sedekahnya. Misalnya para ahli ilmu. Sebab hal itu merupakan bantuan baginya untuk (mempelajari) ilmunya. Ilmu adalah jenis ibadah yang paling mulia, jika niatnya benar. Ibnu Al-Mubarak senantiasa mengkhususkan kebaikan (pemberiannya) bagi para ahli ilmu. Ketika dikatakan kepada beliau, “Mengapa tidak engkau berikan kepada orang secara umum?” Beliau menjawab. ‘Sesungguhnya aku tidak mengetahui suatu kedudukan setelah kenabian yang lebih utama daripada kedudukan para ulama. Jika hati para ulama itu sibuk mencari kebutuhan (hidupnya), niscaya ia tidak bisa memberi perhatian sepenuhnya kepada ilmu, serta tidak akan bisa belajar (dengan baik). Karena itu, membuat mereka bisa mempelajari ilmu secara sepenuhnya adalah lebih utama’. [Dinukil dari Tafsir Al-Qasimi, 3/250]
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Seorang Badui Bertanya Tentang Akhlaq Rasulullah
Posted by zen | 21.15 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
“Ceritakanlah padaku tentang akhlaq Muhammad!”
Iblis Pada Waktu Perang Badar
Posted by zen | 21.33 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Pada waktu perang badar. Iblis datang bersama sepasukan syetan. Aku melihat ia dalam wujud seorang laki-laki dari bani Mudlaj, yaitu Suraqah bin Malik bin Ja'syam. Syetan tersebut berkata kepada orang-orang musyrik: ''tidak ada manusia yang dapat mengalahkan kalian pada hari ini dan aku adalah pelindungmu.''
Makna Di Balik Perubahan Warna Langit Ketika Waktu Sholat Tiba
Posted by zen | 17.34 Categories: Hal Islami_Artikel
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dalam islam tidur setelah subuh itu tidak boleh karena akan ketinggalan rizki. Seperti Sabda Rasulullah, : Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya (HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih At-Targhiib waTarhiib no, 1693)
Telinga Berdenging Adalah Panggilan Dari Nabi Muhammad SAW
Posted by zen | 20.20 Categories: Bacaan Menarik, Doa
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Penampakan Jin Di Zaman Rasulullah SAW
Posted by zen | 21.53 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Ketika para tokoh kafir Quraisy berkumpul di Darun Nadwah (gedung parlemen mereka), iblis menyusup dan menjelma sebagai seorang tokoh besar dengan baju kebesarannya. Saat mereka melihatnya, mereka pun bertanya: “Siapakah Anda?” ia menjawab, “Saya Syekh (tokoh) dari kota Nejed. Saya mendengar kalian telah bersatu, karena itulah saya hadir ke sini untuk agar kalian tidak kehilangan pendapat dan nasehat saya.” Mereka antusias menyambutnya; “Ya silahkan masuk.” Iblis pus masuk bersama mereka lalu berkata, “Perhitungkanlah keberadaan lelaki itu (Muhammad). Demi Allah, sepak terjangnya tak akan bisa kalian bending …” (Sirah Ibnu Hisyam: 2/94 dan Tafsir Ibnu Katsir: 2/379)
2. Di Perang Badar
Ibnu Abbas berkata, “Iblis telah menyerupai manusia sebagai sosok Suraqah bin Malik, pemuka Bani Mudlij. Ia datang ke tengah barisan tentara orang-orang musyrikin. Ia berkata: ‘Tidak ada seorang pun yang dapat menang terhadap kamu pada hari ini, dan sesungguhnya saya adalah pelindungmu’. Ketika manusia telah berkumpul Rasulullah SAW. mengambil segenggam debu, lalu beliau lemparkan ke arah orang-orang musyrikin, mereka pu lari tunggang langgang. Lalu Jibril menemui Iblis. Waktu itu Iblis sedang memegangi tangan salah seorang musyrik, begitu melihat kedatangan Jibril, ia langsung melepaskan tangan orang musyrik tersebut dan kabur mengambil langkah seribu. Orang musyrik itu pun langsung meneriakinya: ‘Wahi Suraqah, kamu tadi mengklaim diri sebagai pelindung kami? “ Iblis menjawab, “Sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kalian tidak bisa melihatnya, sesungguhnya saya takut kepada Allah. Dan Allah sangat keras siksa-Nya.” Itulah reaksi Iblis saat melihat para malaikat.” (Tafsir Ibnu Katsir: 2/317).
3. Di Dalam Shalat
Aisyah ra. berkata, “Ketika Rasulullah shalat, datanglah syetan kepadanya. Lalu Rasulullah menangkapnya, membantingnya dan menyekiknya. Rasulullah bersabda, “Sampai aku rasakan lidahnya yang dingin di tanganku.” (HR. Nasa’i)
4. Di Dalam Gudang Zakat
Abu Hurairah berkata: Rasulullah mengamanahiku untuk menjaga hasil pengumpulan zakat di bulan Ramadhan, lalu datanglah seseorang. Lalu ia menciduk hasil zakat dengan tangannya. Aku menegurnya: “Demi Allah, kamu akan saya laporkan ke Rasulullah.” Lalu ia berkata: “Saya sangat butuh sekali, dan saya mempunyai keluarga yang sangat membutuhkan makanan ini.” Maka aku membiarkannya pergi. Di pagi harinya, Rasulullah bertanya kepadaku: “Apa yang dilakukan tahananmu semalam?”. (Lalu Abu Hurairaih bercerita, dan peristiwa itu berulang tiga kali), sampai akhirnya jin itu mengajari Abu Hurairah ayat Kursi untuk membentengi diri dari gangguan syetan. Dan hal itu dibenarkan Rasulullah. Beliau berkata, “Kali ini ia benar, padahal la pembohong, ia adalah syetan.” (HR. Bukhari).
5. Di Dalam Gentong
Ubay bin Ka’ab berkata: “Saya pernah punya gentong yang berisi kurma, saya selalu memeriksanya. Namun pada suatu saat, kurma itu berkurang dan waktu itu saya melihat sosok hewan menyerupai anak remaji. Aku pun menegurnya, “Apakah kamu jin atau manusia?”' la menjawab: “Aku jin”. Aku bertanya: “Apa yang bisa membentengi kami dari kejahatanmu?”' la meniawab:”Ayat Kursi”. Lalu aku ceritakan hal itu ke Rasulullah. Beliau bersabda, “Syetan itu benar.” (HR. Nasa’i)
6. Di Dalam Keranjang
Sesunggqhnya Abu Ayyub mempunyai sekeranjang kurma, lalu datangtah hantu (syetan menampakkan diri) dan mengambilnya. Kemudian aku lapor ke Rasulullah, beliau berdabda, “Pergilah (ke tampatmu semula), apabila kamu melihatnya lagi, bacalah!. “Bismillah ajibi Rosulallah” (Dengan nama Allah, Taatilah seruan Rasulullah). Kemudian aku praktikkan, lalu dia (hantu tersebut) bersumpah untuk tidak datang lagi. Cerita ini sama dengan yang dialami oleh Abu Hurairah.” (HR. Tirmidzi)
7. Di Dalam Rumah
Abu As-Sa’ib berkata bahwa bahwa Abu Sa'id al-Khudri pernah bercerita tentang pemuda penghuni rumah sebelahnya yang mati akibat balas dendam jin yang dibunuhnya. Waktu itu, jin itu menampakkan diri berupa ular, Tidak diketahui secara persis, mana yang terlebih dahulu mati, pemuda atau ular?
Ketika peristiwa itu disampaikan ke Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Sesungguhnya di Madinah ini ada jin yang telah masuk lslam. Oleh sebab itu, jika kalian melihat salah satu dari mereka, maka biarkanlah (izinkanlah) tiga hari. Jika setelah itu masih terlihat, maka bunuhlah karena ia adalah syetan”.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SOURCE: Majalah Ghoib Edisi 41/2
8 Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Merawat Kucing
Posted by zen | 23.40 Categories: Kesehatan_Artikel, Kesehatan_Pencegahan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Neraka Yang Disediakan Untuk Umatnya Nabi Muhammad SAW
Posted by zen | 21.46 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kisah Nyata: Peristiwa Aneh Bertubi-Tubi Yang Menimpa Sebuah Jenazah
Posted by zen | 21.41 Categories: Kisah Islami_Nyata, Kisah Islami_Renungan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Mengapa Rasul Memerintahkan Padamkan Lampu Di Malam Hari
Posted by zen | 21.32 Categories: Kesehatan_Artikel, Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Pengaruh Istri Shalehah Terhadap Pekerjaan Suami
Posted by zen | 21.15 Categories: Tips Islami_Berkehidupan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Hasan al-Bashri berkata:
"Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli baju dari pedagang yang lain.
Dua tahun setelah itu aku haji dan aku ketemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu aku tanya kepadanya: "bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?".
Ia menjawab: "iya benar",
Aku tanya lagi: "apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!"
Iapun bercerita: "Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rejeki, ia meremehkannya dan jika aku datang kepadanya dengan rejeki yang banyak ia menganggapnya sedikit. Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita.
Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata: "Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku melainkan dengan yang thoyib (halal), jika engkau datang kepadaku dengan sedikit rejeki, aku akan menganggapnya banyak. Dan jika engkau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)".
Lihat kitab: al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad bin Marwan bin Muhammad ad-Dainuri al-Qodhi al-Maliki (W. 333H), Muhaqqiq Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan Aalu Salman, penerbit: Jumiyyah at-Tarbiyyah al-Islamiyyah (Bahrain - Ummul Hafsh) Daar Ibnu Hazm (Beirut - Lebanon) Tahun terbit 1419 H.
SEKELUMIT HIKMAH DARI KISAH INI: ..
Faidah penting dari kisah ini adalah bahwa seorang wanita itu sangat berpengaruh terhadap cara suami mencari rizki. Seorang wanita yang tidak bersyukur dengan rizki yang diberikan kepada suaminya dan selalu menuntut lebih, bisa membuat seorang suami melakukan perbuatan yang tidak terpuji dalam melakukan pekerjaannya sebagaimana dalam kisah di atas, ia memuji-muji dagangan dan bersumpah demi melariskan dagangannya.
Abu Hurairah rodhiyallohu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Sumpah itu (memang biasanya) melariskan dagangan jual beli namun bisa menghilangkan berkahnya". (HR. Al-Bukhari no. 1945 dan Muslim no. 1606)
Dari Abu Qatadah Al-Anshari rodhiyallohu anhu, bahwa dia mendengar Rosululloh shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Jauhilah oleh kalian banyak bersumpah dalam berdagang, karena dia (memang biasanya) dapat melariskan dagangan tapi kemudian menghapuskan (keberkahannya)." (HR. Muslim no. 1607)
Atau yang banyak terjadi di zaman ini dimana banyak orang berlomba-lomba memperkaya diri tanpa peduli apakah harta itu hasil korupsi, menipu, uang riba, dan lain sebagainya demi memenuhi tuntutan istri dan anak-anaknya. Begitulah wanita yang kufur pada suami menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa.
Adapun istri yang sholihah, ia akan selalu mengingatkan suaminya untuk senantiasa mencari rizki yang halal. Ia selalu mensyukuri pemberian suaminya walaupun sedikit, dan rela membantu suaminya jika suaminya tidak memperoleh apa-apa. Dia lebih menyukai hidup kekurangan daripada hidup berkecukupan tapi dari hasil rizki yang tidak halal.
Betapa indahnya perkataan istri pedagang tersebut yang bersyukur terhadap suaminya: "Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku melainkan dengan yang thoyib (halal), jika engkau datang kepadaku dengan sedikit rejeki, aku akan menganggapnya banyak. Dan jika engkau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu ..."
Maka takutlah engkau wahai para wanita terhadap ancaman ini!
Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Nabi shollallohu alaihi wa sallam bersabda: "Neraka diperlihatkan kepadaku, ternyata kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita."
Para sahabat bertanya: "Apakah karena mereka kufur terhadap Allah?",
Beliau menjawab: "mereka kufur terhadap suami dan mengingkari kebaikannya, seandainya engkau berbuat baik pada salah seorang dari mereka selama satu tahun kemudian ia melihat sesuatu (yang tidak ia sukai) darimu, ia akan mengatakan: "Aku tidak pernah melihat satu kebaikanpun darimu".
[HR. al-Bukhori no. 29 dalam Bab Kufron al-Asyir Kufrun Duuna Kufrin]
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW
Posted by zen | 21.05 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Abu Lahab Mati Di Tangan Seorang Wanita
Posted by zen | 20.57 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Balasan Dan Adzab Zina
Posted by zen | 20.49 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW, Kisah Islami_Renungan, Tips Islami_Beragama
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Sholawat Menyelamatkan Dari Timbangan Amal
Posted by zen | 20.36 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
"Hai Muhammad..!"
"Labbaika, hai Bapak manusia." jawab Nabi SAW.
Nabi Adam berkata kembali: "Salah seorang umatmu sedang di giring ke neraka."
Mendapat berita dari Nabi Adam. Nabi SAW langsung mengejarnya hingga akhirnya Makaikat yang sedang menbawa umatnya itu terkejar. Lalu Nabi SAW berkata kepada Malaikat tadi:
"Wahai Malaikatnya Tuhanku, berhentilah..! "
Malaikat itu berkata:
"Hai Muhammad, tidakkah engkau membaca Firman Allah SWT tentang kami? (para malaikat tidak mendurhakai Allah tentang apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan kepada mereka)".
Namun para Malaikat mendengar seruan: "Turuti Muhammad!."
Maka Nabi SAW berkata: "Kembalikan orang ini ke Mizan (timbangan amal)".
Lalu amal umat Nabi Muhammad SAW itu di timbang kembali, ternyata kesalahan-kesalahannya jauh lebih berat dari kebaikkan-kebaikkannya. Kemudian Nabi SAW mengeluarkan kertas catatan dari lengan baju beliau, dimana di dalam kertas itu tertulis sholawat yang pernah di ucapkan orang tersebut untuk Beliau (Nabi SAW) semasa hidup di dunia.
Kertas itu lalu di taruh oleh Nabi SAW di timbangan amal pada bagian kebaikkan orang tersebut, dan akhirnya timbangan amal kebaikkannya lebih berat daripada kesalahannya. Melihat kenyataan ini membuat bahagia orang itu, lalu ia berkata: "Siapakah anda?."
"Aku Muhammad." jawab Nabi SAW.
Langsung saja orang tersebut mencium kaki Nabi SAW, lalu bertanya:
"Yaa Rasulullah, kertas apa yang engkau keluarkan tadi?".
Beliau menjawab:
"Itu adalah catatan shalawatmu yang kau pernah kamu ucapkan untukku semasa di dunia dan aku(Nabi SAW) menyimpannya untukmu".
Kemudian orang itu berkata kembali:
"Sungguh besar penyesalanku tidak melaksanakan kewajiban kepada Allah dan kurang banyak dalam membaca shalawat kepadamu".
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Kenapa Ayam Mampu Melihat Malaikat, Sedangkan Keledai Tidak?
Posted by zen | 20.26 Categories: Bacaan Menarik, Hal Islami_Artikel
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ، فَاسْأَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلكًا وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الْحِمَارِ، فَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ الشَّيْطَانِ، فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا
"Bila engkau mendengar suara ayam jantan maka mintalah karunia kepada Allah karena ia melihat malaikat, sedangkan bila engkau mendengar ringkikan keledai, maka berlindunglah kepada Allah dari Setan karena dia melihat setan." (Shahih, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim)
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Berkatalah ibu gadis kecil tersebut: Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit.
Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.
Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.
Afnan senantiasa menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Setelah dia menduduki kelas 4 SD, dia semakin menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Dia menolak pergi ke tempat-tempat permainan atau ke pesta-pesta walimah. Dia adalah seorang gadis yang perpegang teguh dengan agamanya, sangat cemburu di atasnya, menjaga shalat-shalatnya, dan sunnah-sunnahnya.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
SOURCE: Majalah Qiblati Edisi 4 Tahun 3
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
1. Apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher? karena mereka tidak memiliki leher. sesuai dengan anatomi alamiahnya? Bagi sebagian orang beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.
2. Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi (menurut penelitian ilmiah, hal tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke daging)
3. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia melahap semua makanan yang ada di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada tersisa.
4. Kadang ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia memakan sampah busuk dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama jika dibiarkan. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
5. Penyakit-penyakit cacing pita merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat terjadi karena mengonsumsi daging babi. Cacing berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).
6. Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus & kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
”Katakanlah: "Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau DAGING BABI - karena sesungguhnya semua itu kotor - atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al An `am (6) : 145)
“Tiap-tiap yang bertaring dari binatang buas, maka memakan (dagingnya) adalah haram” (HR. Muslim no.1933 dari sahabat Abu Hurairah Radhiallaahu ‘anhu)
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Lajang 28 tahun itu adalah juara di ajang Musabaqoh Hifdzil Quran (MHQ, kompetisi bagi para penghafal Al Quran) yang diselenggarakan Dinas Perawatan Personel Angkatan Laut (Diswatpersal) Juli lalu. Makarim menjadi pemenang untuk kategori hafalan 30 juz.
Prestasi tersebut menambah deretan penghargaan yang diterima Makarim. Pada Maret lalu dia juga mewakili Indonesia untuk mengikuti kompetisi MHQ internasional di Arab Saudi. "Di Arab Saudi, saya hanya dapat penghargaan peringkat delapan", ujarnya.
Ketika di Arab Saudi itu Makarim mewakili Indonesia bersama tiga prajurit lain. Meski kompetisi tersebut terbatas untuk para tentara, tetap saja bagi Makarim sangat membanggakan. "Saingannya prajurit muslim negara lain", kenangnya.
Bagi Makarim, menjadi seorang hafidz dan tentara adalah sesuatu yang kadang kurang bisa dikompromikan. Maklum, sejak memutuskan bergabung menjadi prajurit penjaga laut pada 2009, kemampuan menghafalnya sering berkurang. Padatnya aktivitas di awal karir harus membuatnya rela kehilangan hafalan beberapa surat Al Quran.
Dia mengatakan, sejak masuk militer, tanggungannya semakin berat. Sebab, dia berkewajiban menjalankan tugas sebagai prajurit juga. Karena itu, untuk mau menambah hafalan, dia harus memikirkannya baik-baik. "Di militer memang lebih lupa. Menjaga saja berat, mau nambah jadi pikir-pikir", imbuhnya.
Dia menggambarkan, awal masuk militer sebenarnya dia sudah menghafal 20 juz. Namun, saat itu yang bisa dikatakan benar-benar lancar hanya 10 juz. Nah, sibuk latihan dan hidup yang serba teratur membuat hafalannya naik turun. Beberapa ayat yang dulu samar-samar hafal malah hilang sepenuhnya.
Meski demikian, semua itu dia jadikan tantangan. Tekadnya, jangan sampai hafalan itu semakin hilang. Meski kesibukan kadang membuat istiqamahnya naik turun, dia tetap ingin bisa menghafal Al Quran. Mau tidak mau, setiap hari dia harus menyempatkan untuk membaca kitab suci itu.
Setiap ada waktu luang, dia mencoba membaca Al Quran. Malam adalah waktu yang kerap dia pilih untuk membaca. Sedikitnya, dalam sehari pria asli Purworejo, Jawa Tengah, itu harus bisa membaca lagi hafalannya satu juz. Namun, sebenarnya itu tidak cukup karena idealnya satu hari adalah lima juz.
"Karena situasinya begini, bisa satu juz sudah alhamdulillah", katanya.
Kegigihannya untuk bisa membagi waktu tersebut berbuah manis. Hafalan yang kedodoran di awal masuk militer, akhirnya terus-menerus bisa diperbaiki. Akhirnya, Makarim berhasil memenangi juara MHQ untuk kategori 30 juz. "Meski sulit, beban moral untuk menjaga hafalan itu ada. Termasuk beban menambah", terangnya.
Menjadi hafidz juga berdampak pada kehidupan sehari-hari. Secara otomatis dia harus menjaga sikapnya. Jangan sampai predikatnya sebagai penghafal Alquran rusak karena perilakunya yang kurang terpuji. Yang paling sulit adalah menjaga agar salatnya tetap lima kali dan tepat waktu.
Tidak peduli padatnya aktivitas ataupun kegiatan latihan, Makarim berupaya bisa salat tepat waktu. Beruntung, sejauh ini kegiatan militer tidak pernah membuatnya meninggalkan salat fardu. Soal ketepatan waktu, salat Makarim juga tidak perlu diragukan. "Selama ini masih bisa tepat waktu", tuturnya.
Makarim menceritakan, kemampuannya menghafal Al Quran muncul sejak kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Alquran An Nur Jogjakarta. Tepatnya, saat semester IV mulai berjalan dan diawali dengan menghafal surat Al Baqarah. ’’Lulus kuliah sebenarnya sudah hafal 20 juz. Tetapi, yang benar-benar lancar sekitar 10 juz", jelasnya.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
©SOURCE
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
"Barang siapa menjaga sholat tahajud dengan sungguh-sungguh, maka Allah memberinya sembilan kemuliaan, terdiri dari lima kemuliaan didunia dan empat di akhirat".
Di dunia:
Allah jauhkan dari bencana
Tanda kesholehan memancar diwajahnya
Akan dicintai hamba Allah yang sholeh pula dan disegani manusia
Bicaranya jadi hikmah dan berwibawa
Mudah memahami Agama Allah.
Di akhirat:
Bangkit dengan wajah penuh cahaya
Mudah saat di hisab
Seperti kilat menyambar melewati shirot
Menerima catatan amal dari sebelah kanan.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
©SOURCE
Malaikat Yang Gagal Menjadi "Manusia"
Posted by zen | 21.05 Categories: Kisah Islami_Dari Zaman Rasulullah SAW, Kisah Islami_Renungan
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
- SIAPAKAH HARUTH DAN MARUTH?
(*bukankah tidak ada kematian bagi makhluk bernama Malaikat sehingga sampai datangnya kiamat nanti?)
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…..” (**ini untuk Malaikat)
(QS.3. Ali ‘Imran : 145)
Juga silahkan renungi ayat ini (QS.39 Az Zumar : 68)
Setiap segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan tentu ada permulaannya, seperti dahulu langit dan bumi belum ada kemudian Tuhan berkehendak mengadakan. Maka dahulu langit dan bumi awalnya masih dalam bentuk terpadu (menjadi satu) juga sebelum manusia yang sekarang ini telah mencapai jumlah milyaran itu. Maka awalnya Tuhan menciptakan Adam terlebih dahulu.
“…… أَنَّٱلسَّمَـٰوَتِوَوَٱ لْأَرۡ ضَ ڪَنَتَ ….”
(QS. 21. Al Anbiyaa’:30)
Demikian pula diperkirakan Haruth dan Maruth ini lahir(baca: tercipta) sejak Tuhan menciptakan Arsiy milyaran tahun lalu,dimana ketika terjadi peristiwa bahwa Allah Ta’ala menciptakan Malaikat pada saat itu ditujukan untuk sebuah misi tugas yakni; "Memanggul Arsy" dan mengitarinya sambil bertasbih, mengelilingi “Nur Muhammad” selama 70.000 tahun.
وَالْمَلَكُ عَلَىٰ أَرْجَائِهَا ۚ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka”.
(QS.69. Al Haaqqah:17)
Tentu secara realistis, bahwa saat itu Allah Ta’ala belumlah menciptakan Malaikat dalam jumlah yang banyak karena disesuaikan dengan kebutuhan dikala itu yakni dengan delapan Malaikat yang dipimpin oleh Haruth dan Maruth ini guna menjunjung tinggi Singgasana Arsiy keagungan-Nya. Maka kemudian dalam waktu berikutnya terciptalah Malaikat-malaikat lainnya sebagai “Abdi-Nya” yang langsung larut tenggelam dalam gemuruh menggemakan nada-nada tasbih yang penuh khidmat, mengelilingi Arsiy tersebut bersama-sama.
Dan demikianlah Allah Ta’ala menambah terus penciptaan Malaikat seiring dengan kehendak dan kekuasaan-Nya mengadakan ciptaan-ciptaan makhluk dan kehidupan serta alam semesta dan Allah Ta’ala mengadakan Malaikat-Nya dengan maksud menjadikan sebagai “abdi”, melakukan ibadah, mengabdi kepada-Nya dengan pengabdian yang sangat taat tunduk tanpa reserve serta mengemban tugas-tugas kekuasaan-Nya.
إِنَّ الَّذِينَ عِنْدَ رَبِّكَ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيُسَبِّحُونَهُ وَلَهُ يَسْجُدُونَ
“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud“.
(QS.7. Al A’raaf:206)
(QS.66. At Tahrim:6)
Dedikasi Haruth dan Maruth selama milyaran tahun beribadah dan mempersembahkan pengabdian-pengabdian kepada-Nya dengan tulus itu tak diragukan lagi ketaatannya, sehingga mereka mencapai posisi derajat paling tinggi Maqamnya yakni mencapai derajat “AL-MUQARRABIN” (Yang didekatkan kepada Tuhan) dan selalu menjadi pemimpin diantara golongan bangsa Malaikat sepanjang masa.
Hingga sampailah pada suatu masa dimana Allah Ta’ala menciptakan bangsa Jin dalam maksud sebagai “khalifah di muka bumi” pada suatu masa. Dan Haruth Maruth pun begitu taat ketika diberi tugas mengemban misi memusnahkan sisa laskar jin-jin yang kafir dimuka bumi waktu itu. Dan hingga sampai pada suatu datangnya ketetapan dari Rabb nya bahwa pimpinan kemalaikatannya diambil alih tugaskan kepada bangsa Jin yang telah mencapai derajat “AL-MUQARRABIN” pada suatu masa itu. Maka mereka pun tetap tak membantah dan mematuhi dengan penuh ketaatan.
(***Walaupun nasib Jin yang mendapat kesempatan kehormatan menjadi pemimpin para Malaikat ini pada akhirnya tak berlangsung lama,karena dari golongan mereka akhirnya tanggal derajatnya karena membangkang perintah Tuhannya hingga dikutuk menjadi iblis.)
Silahkan baca riwayatnya di link ini: ©SOURCE
Maka sampailah pada sejarah dimulainya episode perjalanan kehidupannya Haruth Maruth berikutnya yang akan membuat perubahan drastis atas nasib mereka berdua.
- BENAK DALAM HARUTH DAN MARUTH.
Haruth dan Maruth berkeinginan menjadi manusia. Setelah Jin-jin yang durhaka itu diusir dari surga-Nya ke bumi dan Adam diarak para Malaikat dengan upacara penuh kemewahan serta dihiasi mahkota-mahkota kemuliaan-Nya. Adam kemudian disemayamkan di kerajaan surga-Nya. Maka saat itulah dalam benak Haruth dan Maruth begitu digelayuti pikiran-pikiran yang akhirnya memuara pada sebuah tanda Tanya besar .
“Ya Allah Ya Rabbi, betapa Engkau telah mengucapkan perkataan penuh rahasia yakni: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Betapa Engkau begitu memuliakan Adam, makhluk ciptaan-Mu yang hanya berasal dari tanah namun mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi. Dimanakah letak hikmah-Mu Ya Rabb?”
“Sedangkan bangsa Jin yang telah Engkau ciptakan dari unsur yang kuat saja (api), gagal menjadi khalifah dimuka bumi apalagi manusia yang lemah dan juga suka menumpahkan darah serta berbuat kerusakan dimuka bumi”.
Beribu-ribu tahun Haruth dan Maruth menyimpan pertanyaan itu namun bukannya Tuhan tak mengetahui, bukannya Tuhan tak mendengar. Hingga sampailah pada suatu zaman.
Ya, suatu zaman ketika Tuhan menghantarkan Haruth dan Maruth beserta para Malaikat yang lainnya menunjukkan sebuah kisah syahdu dari lakon para hamba-Nya, manusia yang mukhlis, hanif serta berserah diri dengan kuat kepada Tuhannya, yakni pada kisah:
- Nabi Ibrahim (Abraham / Brahman) yang ikhlas, berserah diri ketika mendapat perintah untuk menyembelih anaknya. ©SOURCE
Pada saat itulah di alam keagungan-Nya. Tuhan memanggil Haruth dan Maruth serta para Malaikat lainnya untuk berkumpul menyaksikan peristiwa dari kisah anak manusia. Ibrahim yang dengan tunduk patuh menerima perintah Tuhannya untuk menyembelih Ismail putranya dan ditambah lagi sang putera pun dengan rela, ikhlas berpasrah diri menerima perintah Tuhannya untuk dijadikan qurban.
Maka, ketika di bumi terjadi detik-detik peristiwa penyembelihan Ismail putra Ibrahim itu. Maka pada saat itu Tuhan mengadakan siaran langsung yang disaksikan oleh para Malaikat-Nya. Di alam langit keagungan-Nya, dimana Sang Rabb Tuhan Yang Maha Perkasapun pada saat itu menjadikan moment yang menggetarkan qalbu ini ,menjadikannya sebagai pengajaran akan suatu ilmu hikmah kepada Haruth Maruth dan Malaikat lainnya. Yang selanjutnya Allah Ta’ala berucap:
“Haruth, Maruth! Saksikanlah! Lihatlah oleh kalian, betapa dari makhluk ciptaan-Ku dari jenis manusia yang membuat kalian bertanda Tanya itu,telah mampu menandingi kepatuhan, ketaatan seperti yang kalian persembahkan kepada-Ku. Betapa lebih beratnya beban perasaan manusia dibanding kalian yang tidak memiliki nafsu ego namun dari mereka terbukti ada. Terbukti mampu, bayangkan seandainya kalian memiliki anak yang paling kalian cintai tetapi kemudian mereka patuh dan rela terpisah karena harus diqorbankun untuk-Ku”.
Inilah rahasia (hikmah) dari perkataan-Ku,
“……..قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ….”
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS.2. Al Baqarah:30)
Maka seketika itu terbelalaklah Haruth Maruth dan Malaikat lainnya sambil mengucapkan :
“Subhanalloh walhamdulillahi walaa ilaa hailallohu Allohu Akbar…”
(Maha Suci Tuhan dan segala puji bagi-Mu dan tiada Tuhan melainkan hanya Engkau, dzat Yang Maha Besar)
- Maka pada zaman ribuan tahun berikutnya, Allah Ta’ala mempersembahkan kembali sebuah kisah pilu dari hamba-Nya yang hanif yang ikhlas berserah diri yakni pada riwayat Nabi Ayyub yang diberi cobaan berat. ©SOURCE
Dan beberapa ribu tahun kemudian. Setelah kisah Haruth dan Maruth, kembali Tuhan sang penguasa alam menghadirkan pertunjukan fantastic kepada para Malaikat-Nya. Yakni sebuah episode dahsyat yg dipersembahkan oleh Sang Kekasih-Nya yakni Muhammad SAW yang menunjukkan kembali kisah seorang hamba manusia/Abdi-Nya,yg lebih mengharukan lagi dari pertunjukan sebelumnya
Tatkala Muhammad yg sedang berdakwah itu dilempari batu hingga berdarah-darah, dilempari kotoran hewan, diludahi oleh penduduk Thaif namun Beliau tetap sabar dan berlalu dengan tenang dan tak membalas. Justru Malaikat Jibril yg sangat murka hingga ia mengangkat gunung batu Jabal Uhud yg berbobot jutaan tons tersebut siap ditimpakan pada penduduk Thaif kala itu. Namun apa tanggapan Nabi Muhammad SAW?
Beliau mencegah niat Jibril dan berkata :
“Ya Jibril! Jangan! Jangan kau lakukan itu!”
“Kasihanilah mereka, sesungguhnya mereka adalah kaum yg tidak mengerti…”
“Jika saat ini mereka enggan beriman,maka mudah-mudahan nanti dari anak keturunan mereka ada yg beriman..”
Jibril pun lemas. Malaikat di langit tinggipun berdecak kagum dan leleh teteskan airmata keharuan, Maka, 1400 tahun kemudian lihatlah, saksikanlah dari generasi mereka yg dulu moyangnya berbuat zalim terhadap Muhammad SAW. Kini mereka anak keturunannya telah beriman semua bahkan kini menjadi pembela Islam yang siap mengorbankan nyawa untuk dipersembahkan kepada Tuhan-Nya. Pada kemuliaan Muhamma, pada bendera Islam.
(****Menurut riwayat silsilah,bani Thaif dulu exodus ke Palestina, yang kini mereka hidup siap mati melawan Zionis dan kini mereka berjuang menegakkan bendera Muhammad)
Maka, bayangkan jika Muhammad kala itu mengijinkan Jibril menimbunkan gunung Uhud itu pada penduduk Thaif. Dalam hitungan detik tanpa teriakan mereka semua binasa dan entah takdir kehidupan di masa depan/sekarang, mungkin akan lain ceritanya karena jika Jibril jadi “membumikan” Thaif. Maka dari sejak dulu hingga kini tak ada Ka’bah, tak ada Mekah Al-Mukarramah, tak ada gempita Haji mengelilingi Ka’bah dan tak ada kemuliaan Islam.
(*****Zona Thaif dengan Ka’bah tak jauh hanya itungan kilometer sedangkan volume gunung Uhud jika di ratakan. Maka area Mekah/Ka’bah tertimbun).
- KEINGINAN HARUTH DAN MARUTH MENJADI MANUSIA DIKABULKAN.
Maka pada moment berikutnya, timbulah keinginan Malaikat untuk menajdi manusia dalam rangka untuk lebih khidmat lagi mempersembahkan bakti ketaatan dan keikhlasan kepada Allah Ta’ala. Para Malaikat ingin seperti Ibrahim yang notabene hanya manusia tapi mampu mencapai derajat melebihi Malaikat.
Lalu Malaikat pun mengajukan permohonan kepada Rabb, Tuhan Semesta Alam:
“Ya,Allah Ya Tuhanku,perkenankan kami untuk diberi kesempatan menjadi manusia”.
Allah SWT berfirman:
“Sungguh jika kalian menjadi manusia niscaya kalian akan melakukan sebagaimana yang mereka lakukan juga”. (******Berbuat dosa dan kerusakan dimuka bumi.)
Para Malaikat menjawab: “Maha Suci Engkau wahai Tuhan, takkan mungkin kami mendurhakai-Mu”.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak engkau ketahui.”
Kemudian Malaikat menjawab: “Kami adalah lebih patuh kepada Engkau dibanding anak keturunan Adam.”
Kepada malaikat, Allah berfirman: “Panggillah ke mari dua malaikat. Aku akan turunkan mereka ke bumi hingga kalian dapat melihat apa yang dilakukan kedua malaikat itu”.
Allah berfirman kepada malaikat, “Pilihlah dua diantaramu yang termulia”.
Malaikat menjawab: “Tuhanku, biarlah Haruth dan Maruth yang melakukannya.”
Maka Harut dan Marut pun diturunkan ke bumi dan dengan diberi sifat-sifat yang sama seperti yang melekat pada manusia (Nafsu, syahwat, akal dll).
(Diriwayatkan oleh Abi Hatim dari Assham Bin Rawwad, dari Adam, dari Abi Ja’far, dari Qais Ubaid, dari Ibnu Abbas r.a).
- SAAT HARUTH DAN MARUTH DI BUMI
Babylonia 2000-1900 BC/Sebelum Masehi :
Harut dan Marut diturunkan di negeri Babylonia, Jazirah Mezopotamia semasa akhir kerajaan Sulaiman.(sekitar 3900-3700 lalu). Berdasarkan sejarah, dinasti pertama dari Babylon didirikan oleh Hammurabi pada masa Neo-Babylonian setelah kehancuran imperium Assyrian.dan setelah zaman Nabi Sulaiman.Babylon menjadi salah satu kota terpenting pada zaman Timur Tengah kuno ketika Hammurabi 1792-1750 BC atau Before Crist/sebelum Masehi, menjadikannya ibukota kerajaan Babylonia.
Demikianlah Allah menunjukkan kebijaksanaannya, menjadikan Haruth dan Maruth berubah menjadi manusia dan menurunkannya ke bumi dengan dibekali hawa nafsu. Mereka turun ke bumi dengan membawa tugas yaitu mengajarkan manusia logika ilmu sihir yang tujuannya adalah untuk melawan ilmu-ilmu sihir setan. Sekaligus mengajarkan manusia kebaikan.
“Mereka (para setan) mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan:
“Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.” Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya”.
(QS. Al Baqarah:102)
Dan dimulailah misi mereka mengajarkan orang-orang di kerajaan Babilon beberapa logika ilmu sihir dan cara melawan ilmu sihir setan. Singkat cerita, setelah kedatangan Harut dan Marut maka terjadilah gerakan perlawanan rakyat terhadap para ahli sihir setan. Akhirnya para ahli sihir setan pun berhasil di kalahkan dan tersingkir dari Babilon. Penguasa kerajaan Babilon kemudian mengumumkan larangan keras bagi warganya untuk mempelajari ilmu-ilmu sihir.
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib ra: kedua malaikat itu mengajarkan kepada manusia tentang peringatan terhadap sihir bukan mengajarkan untuk mengajak mereka melakukan sihir. (al Jami li Ahkamil Qur’an juz II hal 472).
Akhirnya, sebagai penghargaan terhadap Harut dan Marut yang telah dianggap oleh rakyat sebagai guru besar. Penguasa kerajaan Babilon memberikan mereka kedudukan tinggi sebagai penasihat kerajaan sekaligus sebagai hakim agung. Mereka hidup dalam kemewahan dengan harta yang berlimpah.
Namun demikianlah, ternyata kedudukan tinggi dan bergelimang harta itu perlahan mulai membuat hawa nafsu Haruth dan Maruth menjadi tak terkendali. Mereka akhirnya mabuk dalam kenikmatan duniawi dan melupakan tugas-tugas mereka sebagai manusia. Dan mulailah Haruth Maruth terlilit benang-benang petaka setan yang tentu akan membuat nasib kehidupannya menjadi penuh dengan tragedy dan nestapa.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra:
Dengan kehendak Allah, lalu datang seorang wanita yang cantik bagai bunga (Zahrah/Azzura). Azzura adalah puteri mahkota ketajaan dan iapun mulai memasuki kehidupan kedua malaikat itu. Kedua malaikat itu tertarik dengan kecantikan Azzura hingga syetan membisikkan godaan keinginan (hasrat) terhadapnya namun iman kedua Malaikat yang telah menjadi manusia itu masih kuat mempertahankan.
Suatu hari Azzura berkata: “Maukah kamu mengucapkan kalimat mantera, aku hendak mengguna-guna seseorang?”
Haruth dan Maruth menjawab, “Tidak, demi Allah, sedikit pun kami tidak mau mempersekutukan Allah untuk selama-lamanya!”
Azzura meninggalkan mereka berdua.Pada hari yang lain, Azzura kembali lagi dengan permintaan bantuan untuk menjadi pembunuh bayaran. Sambil mendekati kedua malaikat itu Azzura terus merayu dan berkata, “Bersediakah!”.
Kedua malaikat itu menjawab, “Tentu saja tidak, demi Allah selamanya aku tidak akan berbuat membunuh!”
Suatu ketika Azzura mengajukan perkara ke pengadilan kerajaan. Sang Raja memerintahkan Haruth Maruth berlaku sebagai hakimnya. Azzura selalu mendatangi kediaman Haruth Maruth untuk membujuk agar mereka memenangkan perkaranya. Dan dilain hari Azzura datang sambil membawa segelas arak. Setelah merayu mereka, akhirnya Azzura berkata, “Aku tidak akan mengenalmu lagi jika kalian tidak berada dipihakku”. Sebelum kemudian Azzura menawarkan secawan arak kepada mereka.
Akhirnya kedua malaikat itu lalai dan tergoda oleh kemolekan Azzura kemudian karena tak ingin mengecewakan Azzura. Haruth Maruth pun tenggelam dalam mabuk dan kemudian merekapun melakukan perbuatan terlarang,mereka memperkosa Azzura, kemudian dalam kepanikan akibat pengaruh minuman keras itu,mereka akhirnya malah semakin lepas kontrol dan akhirnya membunuh Azzura untuk menutupi jejak dosa mereka.
Maka jatuhlah mereka ke dalam nista yang tak pernah mereka sangka-sangka. Raja sangat berang yang akhirnya menjatuhkan hukuman mati atas Haruth dan Maruth diatas tiang gantungan,kemudian jasadnya dibuang ke laut.
- HARUTH DAN MARUTH GAGAL MENCAPAI DERAJAT SEBAGAI MANUSIA :
Setelah mereka dibuang ke lautan, datanglah Malaikat Jibril dari langit memberitahu Haruth dan Maruth bahwa masa tugas mereka telah berakhir. Dan mereka diperintahkan kembali ke langit untuk melapor. Betapa kagetnya Harut dan Marut karena saat itu juga ingatan mereka sebagai malaikat telah kembali.
Diriwayatkan oleh Makhul, dari Mu’adz:
Maka datanglah dari sisi Allah malaikat Jibril kepada mereka. Pada saat Jibril datang, Harut dan Marut menangis dan Jibril ikut menangis sambil berkata:
“Sesungguhnya cobaan apakah yang membuat kalian sampai hanyut seperti ini?”
Dengan ketakutan yang dahsyat, Harut dan Marut dihantarkan kembali ke langit menghadap Allah untuk menjalani pemeriksaan dan sidang pengadilan dari Tuhannya. Maka disaksikan seluruh malaikat, diputarlah kembali rekaman riwayat laku perbuatan Haruth dan Maruth selama menjalani kehidupan sebagai manusia, dengan status gagal yang berakhir dengan memilkul dosa besar.
Saat itu juga seluruh malaikat bertasbih dan beristighfar kepada Allah. Karena mereka menyadari betapa tidak mudahnya menjadi manusia. Dan betapa masih ada manusia-manusia baik yang tidak layak diazab.
Akhirnya Allah menutup sidang itu dengan menawarkan pada Harut dan Marut dua pilihan:
Ingin di azab di dunia atau ingin di azab di akhirat. Harut dan Marut yang mengetahui betapa dahsyatnya azab akhirat tentu saja langsung memilih di azab di dunia.
Dan menurut berbagai kisah, Harut dan Marut hingga kini masih tergantung ditengah samudera dengan keadaan kaki di atas dan kepala di bawah,maka semua bocoran asap karbondioksida yang ada didunia ini mengalir terhirup ke pernafasan Haruth dan Maruth.
Kesimpulan :
Bahwa ternyata sebuah rahasia besar mengapa dari bangsa Malaikat berkeinginan menjadi manusia,ternyata berawal dari betapa Tuhan sangat memuliakan bangsa manusia yang mau taat dan beriman menyembah Tuhannya dengan ikhlas sehingga para Malaikat merasa bahwa satu sisi kebanyakan makhluk manusia itu ingkar dan selalu berbuat kerusakan dimuka bumi,namun tanda tanya Malaikat semakin besar ketika Tuhan berfirman :
“……..قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَالَاتَعْلَمُونَ….”
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
2-Berarti di bumi ini masih tinggal dua orang Malaikat yang tengah menjalani masa hukuman hingga hari kiamat.
3-Haruth dan Maruth gagal mencapai derajat sebagai manusia,maka berarti makna “manusia” adalah hamba Allah yang taat / taqwa, beribadah, mengabdi pada Tuhannya. Nah jika ada manusia yang tak mau beribadah kepada Tuhannya,hidup hanya untuk makan, buang kotoran, mengumbar nafsu senang-senang saja, apalagi berbuat kejahatan. Maka layakah menyandang gelar sebagai manusia?
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
©SOURCE:
©SOURCE 1 | ©SOURCE 2 | ©SOURCE 3 | ©SOURCE 4 | Haruth Wa Maruth karya K.H.M.Syamsuddin-Kranggan-Jateng | Al-Qur’an terjemah DEPAG RI
Langganan:
Postingan (Atom)